Nilai-nilai yang terkandung di dalam Pancasila sepatutnya ditanamkan pada anak sedini mungkin dalam keseharian. Pasalnya, ada berbagai efek positif jika anak-anak sudah ditanamkan nilai Pancasila sedari dini.
Hal itu diungkap oleh Psikolog anak dan remaja dari Lembaga Psikologi Terapan Universitas Indonesia Vera Itabiliana Hadiwidjojo, S.Psi., Psi.
"Karena Pancasila memang diambil dari nilai-nilai luhur yang ada di kehidupan. Jadi sejak anak kecil pun sudah bisa dimulai penanamannya meski anak belum mengenal atau paham betul istilah Pancasila itu sendiri," kata dia Vera dikutip dari ANTARA pada Kamis (15/12/2022).
Ada berbagai kegiatan yang bisa dilakukan untuk mengenalkan nilai-nilai Pancasila. Vera mencontohkan antara lain mengajak anak mengenal atau mendekatkan diri pada Tuhan lewat ibadah sehari-hari, mengajaknya mengenal alam dan menjaganya.
Bukan cuma itu, penanaman nilai Pancasila juga dapat membuat anak mengenal seni budaya Indonesia. Dengan begitu, anak akan menyukainya dan mengembangkan toleransi terhadap perbedaan di sekitarnya.
Vera mengatakan, selain melalui pembiasaan dalam keseharian, orangtua dapat memberi contoh. Menurut dia, yang penting penghayatan nilai dan penerapannya di kehidupan.
"Masalah hafal itu bisa nanti mengikuti," tutur Vera.
Psikolog itu mengatakan, tertarik atau tidaknya anak mempelajari Pancasila tergantung bagaimana penyajian materi dan bagaimana penerapan keseharian sehingga ideologi negara ini tidak hanya sebatas hafalan atau sebatas jawaban soal saat ulangan.
Vera mencatat, terkadang penanaman nilai-nilai Pancasila oleh orangtua luput oleh hal-hal lain yang dipandang lebih penting, salah satunya prestasi akademis.
Selain itu, kata Vera, terkadang lebih mudah menjadikan budaya lain sebagai referensi karena terlihat lebih menarik, hingga tempat wisata dibuat menyerupai tempat-tempat di luar negeri ketimbang menampilkan jati diri asli Indonesia.
Bertepatan dengan Hari Kesaktian Pancasila pada 1 Oktober 2022 lalu, Vera mengingatkan perlunya orang-orang menghayati dan menerapkan Pancasila dalam kehidupan berbangsa karena berasal dari nilai-nilai luhur bangsa.
"Untuk orangtua atau pendidik, cobalah mengurai nilai-nilai tersebut dalam bentuk sederhana dan konkrit untuk dicontohkan dan lalu akhirnya diserap serta diterapkan oleh anak-anak," kata Vera sebagai pesannya.
Baca Juga
-
Night Runner oleh Jung Yong Hwa: Harapan Emosional pada Bintang Jatuh
-
Jalani Menit Debut Lebih Melimpah, Andalan Malaysia Ini Bakal Sukses di Liga Jepang?
-
Futsal di Indonesia: Perjalanan Panjang Menuju Popularitas dan Prestasi
-
Meme In This Economy dan Kenyataan Pahit Hidup di Tengah Ketimpangan
-
4 Gaya Kasual ala Yunjin LE SSERAFIM, Simpel dan Tetap Fashionable
Artikel Terkait
-
Berkat AI, Pasangan Ini Berhasil Punya Anak Setelah19Tahun Menanti
-
Festival Perahu Panjang dari Asia: Apa yang Bikin Pacu Jalur Riau Lebih Sakral?
-
Mengenal Pacu Jalur: Pembuatan Perahu Penuh Ritual, Sarat Kearifan Lokal
-
Pacu Jalur dan 5 Fakta Mistis yang Bikin Dunia Akademik Tercengang
-
Bukan dari Gym, Ini Asal Tren Aura Farming Atlet Dunia dari Tradisi Pacu Jalur Riau
Rona
-
Pesut Mahakam: Nyawa Sungai yang Perlahan Menghilang
-
Harga Udara Bersih di Jakarta: Mahal, Langka, dan Terpinggirkan
-
Wahabi Lingkungan: Stigma, Kuasa, dan Luka yang Tak Kunjung Pulih
-
Surga Terakhir di Bumi yang Hilang: Ketika Raja Ampat Dikepung Tambang
-
Hari Hutan Hujan Sedunia: Suara Global untuk Menyelamatkan Paru-Paru Bumi
Terkini
-
Night Runner oleh Jung Yong Hwa: Harapan Emosional pada Bintang Jatuh
-
Jalani Menit Debut Lebih Melimpah, Andalan Malaysia Ini Bakal Sukses di Liga Jepang?
-
Futsal di Indonesia: Perjalanan Panjang Menuju Popularitas dan Prestasi
-
Meme In This Economy dan Kenyataan Pahit Hidup di Tengah Ketimpangan
-
4 Gaya Kasual ala Yunjin LE SSERAFIM, Simpel dan Tetap Fashionable