Cuaca panas bukan hanya mempengaruhi perasaan hati kita yang tidak menentu, tetapi juga mempengaruhi kinerja usia pakai sistem suatu perangkat. Efek yang diberikan cuaca panas kepada suatu perangkat terkadang seringkali sulit untuk diprediksi secara akurat.
Dr. Jude Osara, asisten profesor di Fakultas Teknologi Rekayasa, menjawab permasalahan tersebut dengan akurat. Ia mengembangkan sebuah kerangka kerja ilmiah baru.
Hasil penelitiannya dipublikasikan dalam artikel "Cool it! On Energy Dissipation, Heat Generation and Thermal Degradation: The Microstructurethermal Entropy and Its Application to Real-World Systems" di jurnal Applied Mechanics.
Dalam risetnya, Dr.Osara menawarkan konsep microstructurothernal degradation (MST), yaitu kerusakan yang ditimbulkan panas pada struktur mikro material.
Namun, konsumsi pemakaian listrik untuk pendinginan menurut PBB akan meningkat dua kali lipat pada 2040. Kondisi ini menyadarkan kita pentingnya memahami peran panas dalam desain, strategi pendinginan, dan pemanfaatan sistem yang lebih berkelanjutan.
“Panas bukan hanya sesuatu yang muncul belakangan, melainkan faktor utama yang merusak dan mempercepat penurunan performa,” jelas Dr. Osara.
Ia memberi contoh seperti latihan pada suhu 32°C membuat pesepeda elit mengalami beban kardiovaskular 27% lebih besar ketimbang pada suhu 23°C. Begitu juga dengan baterai lithium-ion, di mana hampir 40% kapasitas hilang karena kerusakan mikrostruktur yang dipicu panas.
Kerangka kerja microstructurothernal degradation (MST) ini telah diuji pada beragam sistem, mulai dari fisiologi manusia hingga baterai, bantalan, dan pelumas. Temuan tersebut menegaskan perlunya para ilmuwan, insinyur, dan tenaga medis memperhitungkan mekanisme termal dalam proses analisis, perancangan, serta pemeliharaan.
Penulis: Muhammad Ryan Sabiti
Baca Juga
-
4 Low pH Acne Cleanser untuk Merawat Kulit Berjerawat Tanpa Bikin Iritasi!
-
Sinopsis Film Koi ni Itaru Yamai, Dibintangi Kento Nagao dan Anna Yamada
-
Ada Mark Ruffalo, Para Aktor dan Sineas Kompak Boikot Industri Film Israel
-
Futsal di Era Digital: Dari Lapangan ke Layar Sosial Media
-
Gagal Lolos ke Piala Asia U-23, Jadi Ironi Skuad Garuda saat Jumpa Korea Selatan
Artikel Terkait
Rona
-
PBB Desak Negara Segera Serahkan Rencana Iklim, Hampir Semua Mangkir dari Tenggat
-
Peneliti Bikin Terobosan: Plastik Jadi Penyedot Gas Rumah Kaca, Bagaimana Caranya?
-
Warisan Hijau Paus Fransiskus: Vatikan Buka Sekolah Pertanian Berkelanjutan Pertama
-
Diplomasi Kain Tenun Kajang di Amsterdam, dari Lokal Gemilang di Kancah Global
-
Indonesia Genjot Energi Surya, Momentum atau Sekadar Janji?
Terkini
-
4 Low pH Acne Cleanser untuk Merawat Kulit Berjerawat Tanpa Bikin Iritasi!
-
Sinopsis Film Koi ni Itaru Yamai, Dibintangi Kento Nagao dan Anna Yamada
-
Ada Mark Ruffalo, Para Aktor dan Sineas Kompak Boikot Industri Film Israel
-
Futsal di Era Digital: Dari Lapangan ke Layar Sosial Media
-
Gagal Lolos ke Piala Asia U-23, Jadi Ironi Skuad Garuda saat Jumpa Korea Selatan