Bimo Aria Fundrika
Pekerja melindungi tubuh dari terik matahari menggunakan payung saat berjalan di kawasan Sudirman, Jakarta, Kamis (21/12/2023). [Suara.com/Alfian Winanto]

Cuaca panas bukan hanya mempengaruhi perasaan hati kita yang tidak menentu, tetapi juga mempengaruhi kinerja usia pakai sistem suatu perangkat. Efek yang diberikan cuaca panas kepada suatu perangkat terkadang seringkali sulit untuk diprediksi secara akurat.

Dr. Jude Osara, asisten profesor di Fakultas Teknologi Rekayasa, menjawab permasalahan tersebut dengan akurat. Ia mengembangkan sebuah kerangka kerja ilmiah baru.

Hasil penelitiannya dipublikasikan dalam artikel "Cool it! On Energy Dissipation, Heat Generation and Thermal Degradation: The Microstructurethermal Entropy and Its Application to Real-World Systems" di jurnal Applied Mechanics.

Dalam risetnya, Dr.Osara menawarkan konsep microstructurothernal degradation (MST), yaitu kerusakan yang ditimbulkan panas pada struktur mikro material.

Pekerja melindungi tubuh dari terik matahari menggunakan payung saat berjalan di kawasan Sudirman, Jakarta, Kamis (21/12/2023). [Suara.com/Alfian Winanto]

Namun, konsumsi pemakaian listrik untuk pendinginan menurut PBB akan meningkat dua kali lipat pada 2040. Kondisi ini menyadarkan kita pentingnya memahami peran panas dalam desain, strategi pendinginan, dan pemanfaatan  sistem yang lebih berkelanjutan.

“Panas bukan hanya sesuatu yang muncul belakangan, melainkan faktor utama yang merusak dan mempercepat penurunan performa,” jelas Dr. Osara.

Ia memberi contoh seperti latihan pada suhu 32°C membuat pesepeda elit mengalami beban kardiovaskular 27% lebih besar ketimbang pada suhu 23°C. Begitu juga dengan baterai lithium-ion, di mana hampir 40% kapasitas hilang karena kerusakan mikrostruktur yang dipicu panas.

Kerangka kerja microstructurothernal degradation (MST) ini telah diuji pada beragam sistem, mulai dari fisiologi manusia hingga baterai, bantalan, dan pelumas. Temuan tersebut menegaskan perlunya para ilmuwan, insinyur, dan tenaga medis memperhitungkan mekanisme termal dalam proses analisis, perancangan, serta pemeliharaan.

Penulis: Muhammad Ryan Sabiti