Bimo Aria Fundrika
Hampir 27 Ribu Puntung Rokok Dikumpulkan di Pantai Sanur Dalam Sejam, Jadi Alarm Lingkungan

Pantai Sanur kembali jadi sorotan lingkungan setelah aksi Beach Clean Up “Sehat Our Semeton” pada Sabtu (20/9) menyingkap besarnya persoalan sampah rokok.

Dalam satu jam, 200 relawan muda mengumpulkan 14 karung sampah dan 26.798 puntung rokok di Pantai Mertasari, Sanur Kauh. Angka ini memperlihatkan betapa seriusnya dampak rokok terhadap ekosistem laut, meski kerap dipandang sepele.

Menurut Manik Marganamahendra, Ketua Umum Indonesian Youth Council for Tactical Changes (IYCTC), puntung rokok menyumbang 4,5 triliun sampah di laut setiap tahun dan mengandung ribuan zat kimia berbahaya.

“Sanur sebagai ikon pariwisata Bali bisa rusak secara visual dan ekologis jika masalah ini dibiarkan,” tegas Manik. Ia menambahkan, aksi bersih pantai tidak cukup tanpa tanggung jawab industri, karena puntung rokok belum diklasifikasikan sebagai limbah B3 oleh Kementerian Lingkungan Hidup.

I Wayan Maja, Ketua Trash Hero Sanur, menegaskan dominasi sampah puntung rokok dalam setiap aksi clean up rutin mereka. “Hari ini 200 relawan bisa mengumpulkan hampir 27 ribu puntung hanya dalam 45 menit. Bayangkan jumlah yang masih tercecer di pantai lain. Tanpa regulasi dan penegakan aturan, masalah ini akan terus berulang,” ujarnya.

Dwi Ardini dari Generasi Anti Rokok menekankan bahwa perubahan perilaku harus diperluas ke ruang digital, terutama bagi generasi muda. “Kebiasaan membuang puntung sembarangan harus didenormalisasi. Kampanye digital bisa menegaskan bahwa rokok merusak tubuh sekaligus lingkungan. Sekadar membuang pada tempatnya pun sudah berdampak besar,” jelasnya.

Temuan hampir 27 ribu puntung rokok dalam satu aksi menjadikan Pantai Sanur simbol gentingnya persoalan sampah rokok di Indonesia, sekaligus pengingat bahwa kolaborasi masyarakat, regulasi pemerintah, dan tanggung jawab industri harus berjalan bersamaan untuk menghentikan masalah ini.