Jeannette Rankin adalah wanita pertama yang terpilih menduduki kursi kongres di Amerika Serikat. Jeannette berhasil memperjuangkan hak wanita untuk memilih di Negara Bagian Washington dan Montana. Ia juga terpilih menjadi anggota Dewan Perwakilan Rakyat Amerika Serikat pada tahun 1916.
Jeannette juga dikenal menjadi satu-satunya anggota Kongres yang memberikan suara untuk menentang Amerika Serikat masuk ke dalam Perang Dunia I dan Perang Dunia II. Selain dikenal sebagai suffragist (pejuang hak suara perempuan) wanita kelahiran 11 Juni 1880 ini juga merupakan seorang pasifis, aktivis perdamaian, dan reformis sosial.
Sebelum menjadi anggota Kongres, Jeannette menghabiskan masa muda dan tahun-tahun pertamanya di peternakan sebelum akhirnya pindah bersama ayah, ibu, dan 10 saudaranya ke Missoula. Dia adalah anak tertua dari 11 bersaudara.
Jeannette menuntut ilmu dengan kuliah di Montana State University di Missoula dengan gelar di bidang biologi. Setelah lulus ia mulai bekerja sebagai pekerja sosial. Ia pernah masuk ke Sekolah Filantropi New York (yang kemudian menjadi Sekolah Pekerjaan Sosial Columbia), selanjutnya ia menjadi pekerja sosial di sebuah rumah anak-anak di Spokane, Washington. Karena merasa tidak cocok dengan pekerjaan sosial, ia memutuskan untuk keluar dari rumah anak-anak tersebut.
Selanjutnya Jeannette kembali belajar di Universitas Washington, Seattle dan mulai terlibat dalam gerakan hak pilih perempuan pada tahun 1910. Sejak saat itulah Jeannette melanjutkan pekerjaannya atas nama hak-hak perempuan. Jeannette bekerja untuk New York Woman Suffrage Party dan menjadi sekertaris lapangan di National American Woman Suffrage Association (NAWSA) pada 1912.
Kemudian pada 1916, Jeannette mencalonkan diri sebagai salah satu Kongres di Montana sebagai seorang Republikan. Kakaknya yang menjabat sebagai manajer kampanye membantu mendanai kampanye Jeannette. Ia pun berhasil menang, dengan demikian ia merupakan wanita pertama yang terpilih menduduki kursi Kongres dengan masa jabatan 1917-1919 dan menjadi legislatif nasional di negara demokrasi barat.
Ia menggunakan kekuatannya untuk memperjuangkan hak-hak perempuan dan perdamaian dunia, ia juga merupakan seorang aktivis yang menentang pekerja anak. Jeannette juga dikenal bekerja untuk reformasi politik termasuk kebebasan sipil, hak pilih, pengendalian kelahiran, upah yang setara, dan kesejahteraan anak.
Atas segala upayanya mendamaikan dunia, wanita ini sempat ditawari oleh sebuah perguruan tinggi di Georgia untuk menjadi Ketua Pedamaian pada tahun 1935. Sayangnya, ia dituduh sebagai seorang komunis. Namun, pada akhirnya pengadilan mengumumkan bahwa Jeannette tidak bersalah.
Selanjutnya pada awal tahun 1937, ia berbicara di 10 negara bagian dan memberikan 93 pidato untuk perdamaian. Pada tahun 1939, ia kembali mencalonkan diri sebagai Kongres lagi di Montana dengan masa jabatan 1941-1943. Ia berhasil kembali terpilih dan menjadi salah satu dari enam wanita yang berada di DPR.
Setelah selesai menjabat pada masa keduanya, Jeannette memutuskan untuk kembali ke rumah dan merawat ibunya yang sakit. Ia juga melakukan perjalanan ke seluruh dunia untuk mempromosikan perdamaian dengan aktif dalam gerakan anti perang.
Jeannette meninggal dunia pada tahun 1973 di California. Meskipun begitu namanya tetap dihormati dan dikenang bagi para aktivis anti perang, feminis, dan masyarakat yang kagum akan perjuangannya.
Referensi:
Greelane
Baca Juga
-
Makin Blak-blakan, Aaliyah Massaid Akui Bucin Ke Thariq Halilintar: Kamu Juara di Hati Aku
-
Mengenal Li Ran, Princess Eropa dari Asia Pertama, Istri dari Pangeran Charles Belgia
-
Fans Fuji Kecewa Konten Eksklusif Tersebar: Jadi Percuma Bayar
-
Nyanyi 'Cundamani' di Hadapan Happy Asmara, Celetukan Niken Salindry Bikin Ngakak Satu Venue
-
ARMY Next Level! Wanita Ini Pamer Rumah Berkonsep BTS, Semua Serba Ungu
Artikel Terkait
Ulasan
-
Ulasan Buku Struktur Cinta Yang Pudar, Melawan Kenangan yang Perih
-
Ulasan Buku Bucket List: Khayal-Khayal Dahulu, Keliling Dunia Kemudian
-
Bangkit dari Keterpurukan Melalui Buku Tumbuh Walaupun Sudah Layu
-
The Grand Duke of the North, Bertemu dengan Duke Ganteng yang Overthinking!
-
Menyantap Pecel Lele Faza, Sambalnya Juara
Terkini
-
Mantap! Intuisi Kakang Rudianto Dipuji Bojan Hodak usai Persib Raih 3 Poin
-
NCT Dream Raih Trofi ke-3 Lagu 'When I'm With You' di Program 'Music Core'
-
Striker Vietnam Sebut Timnas Indonesia Bisa Juara AFF, Semakin Pesimis?
-
Seni Menyampaikan Kehangatan yang Sering Diabaikan Lewat Budaya Titip Salam
-
3 Moisturizer Lokal yang Berbahan Buah Blueberry Ampuh Perkuat Skin Barrier