Scroll untuk membaca artikel
Hernawan | Armand IS
Potret Perayaan Diwali (Pexels/Nikita Khandelwal).

Jika Bali punya hari raya Nyepi, maka India punya Diwali sebagai hari suci mereka. Diwali merupakan hari suci yang merayakan kemenangan kebaikan (dharma) atas keburukan (adharma). Diwali dirayakan oleh para penganut agama Dharma di India yang mencakup Hindu, Buddha, Jain, dan Sikh.

Hari suci ini memiliki makna yang sama dengan hari raya Nyepi, yakni sebagai wujud perayaan menangnya kekuatan kebaikan di dunia. Namun, berkat perbedaan kultur di India dan Indonesia, kedua negara tersebut memiliki perayaan dalam wujud yang berbeda.

Diwali umumnya dirayakan dengan Festival Cahaya, sebagai simbol kebaikan yang menyelimuti bumi. Selain Festival Cahaya, banyak sekali prosesi ritual yang dilakukan. Kali ini, penulis mengajak para pembaca untuk menelusuri hari suci yang satu ini!

1. Dirayakan tiap akhir tahun kalender Masehi

Diwali dirayakan setiap musim gugur, yakni jatuh pada sekitar bulan Oktober dan November dalam bulan masehi. Pada tahun 2021, Diwali jatuh pada tanggal 4 November. 

Jika dihitung menggunakan kalender Hindu, maka Diwali bertepatan dengan bulan baru yang muncul setelah akhir panen musim panas. Sehingga, perayaan Diwali juga sekaligus merayakan panen yang melimpah dalam satu tahun sebagai wujud rasa syukur kepada Yang Maha Kuasa atas hasil bumi yang didapatkan. 

2. Dirayakan dalam kurun waktu lima hari

Tidak jauh berbeda dengan perayaan Nyepi, Diwali dirayakan dengan beberapa rangkaian prosesi upacara keagamaan yang berlangsung dalam lima hari berturut-turut. Rangkaian tersebut dimulai dengan upacara Vasu Deras di hari pertama, dilanjutkan dengan upacara Dhan Teras di hari kedua, Naraka Chaturdarsi di hari ketiga, Lakshmi Puja di hari keempat, dan diakhiri dengan Balipratipada.

3. Memiliki makna berupa kemenangan atas kebaikan dan pencerahan

Seperti Hari Raya Nyepi, Diwali dirayakan sebagai wujud perayaan atas menangnya dharma atau kebenaran sejati. Kebenaran sejati tersebut meliputi sifat-sifat luhur manusia yang menuntun dirinya untuk mendekatkan diri kepada Brahman atau Tuhan. Sehingga, upacara-upacara dalam perayaan Diwali menyimbolkan pembersihan diri dari sifat-sifat jahat pada manusia dalam rangka membangun diri yang lebih baik untuk kembali kepada-Nya.

4. Turut memajukan sektor ekonomi di India

Menariknya, perayaan Diwali juga dinilai memajukan sektor ekonomi di India. Perayaan Diwali juga menjadi salah satu momentum untuk merayakan kemakmuran dan rezeki yang diberikan oleh Dewi Lakshmi dengan cara belanja. Kegiatan belanja keluarga-keluarga di India meningkat seiring dengan perayaan Diwali. Mereka merayakan Diwali dengan membeli pakaian dan alat elektronik baru.

5. Dirayakan oleh keturunan India di Indonesia

Diwali juga dirayakan oleh penduduk Indonesia yang masih memiliki garis keturunan Hindu India. Para pemeluk agama Hindu keturunan India memadati kuil-kuil Hindu bercorak India di berbagai daerah terutama Bali. Namun, karena perbedaan kultur Hindu di India dengan di Indonesia, pemeluk Hindu di Indonesia umumnya merayakan Galungan, Kuningan, dan Nyepi saja tanpa merayakan Diwali.

Nah, itulah beberapa fakta unik untuk kita lebih mengenal tentang perayaan Diwali. Harapannya dengan tulisan ini dapat memperoleh wawasan baru mengenai kultur di seluruh dunia. Semoga bermanfaat!

Armand IS