Perkembangan film Indonesia bisa dibilang cukup masif. Beragam judul dan genre makin banyak bermunculan dari tangan para sineas handal tanah air. Bahkan, sederet film pendek yang dulunya sempat dipandang sebelah mata pun, kini justru makin mencuri perhatian publik.
Nggak melulu bikin mikir keras, film pendek Indonesia juga bisa bikin imun naik karena kelucuan yang disuguhkan. Kekocakan terkesan tidak mengada-ada dan relate dengan kehidupan.
Bak imune booster, berikut sederet film pendek Indonesia yang sukses bikin happy all day long.
1. Udin Telekomsel (2015)
Udin Telekomsel, menilik dari judulnya, pasti sudah terbayang alur cerita yang berkaitan dengan komunikasi via gawai. Bukan komunikasi biasa, diceritakan dua orang pemuda, Paijo dan Gundul, tengah heboh akibat gosip seorang bocah yang bisa mengirim sms pada Tuhan.
Udin, nama bocah tersebut, dikabarkan menerima balasan pesan dari Tuhan yang tentunya menimbulkan kegemparan dan buah bibir warga sekampung. Bukannya seram, film ini justru dikemas dalam adegan-adegan yang sukses mengocok perut.
Usut punya usut, film karya Rein Mayshaelson ini berhasil menyabet Honorable Mention Award di ajang Viddsee Juree Award 2016 karena keunikan cerita dan menjadi tontonan yang menghibur. Luar biasa, bukan?
2. Ji Dullah (2017)
Tema demokrasi politik cukup kental terasa dalam film Ji Dullah karya Alif Septian ini. Film berbahasa Jawa-Madura ini mengangkat cerita tentang seorang pria bernama Ji Dullah, sapaan akrab Haji Abdullah Yasin dari para tetangga, yang ditawari untuk mencalonkan diri jadi kepala desa.
Tergiur iming-iming bakal punya sawah seluas 20 hektar, Ji Dullah yang baru saja pulang berhaji pun mengiyakan ajakan tersebut. Ditemani Yon, Ji Dullah aktif berkampanye dan berkonsultasi politik dengan 'orang pintar'.
Mulai dari kampanye keliling kampung, mengadakan pesta rakyat, membagi-bagikan uang, sampai serangan fajar tak luput dikerjakan Ji Dullah. Meski akhirnya kalah, tapi Ji Dullah kena rayuan Yon lagi untuk mencalonkan diri jadi Bupati.
3. Mars (2017)
Giliran film sci-fi yang curi perhatian, nih. Mengusung tema eksistensi planet Mars, para mahasiswa ISI Yogyakarta mencoba menggarap film fiksi yang biasanya terkesan serius ke dalam genre komedi bergaya santai tapi tetap asik dan seru. Mars, "dont pee randomly" bercerita tentang bocah-bocah SD yang tengah study tour ke Mars.
Kocaknya, salah satu teman mereka malah diculik alien karena sudah pipis sembarangan. Bukan tegang, penonton justru disodori adegan komedi yang nyeleneh seperti robot jajan mi instan di warung, ke Mars dengan bus, dan penjual getuk di Mars.
Meski berawal dari tema sederhana, tapi para mahasiswa ini menggarap film Mars dengan sangat serius, hingga sukses diputar di beberapa festival kampus seperti Brawijaya, UI, Unair, dan Jogja-NETPAC Asian Film Festival. Nggak hanya itu, film ini juga menang di Ucifest Universitas Multimedia Nusantara sebagai film fiksi terbaik, lho.
4. Tilik (2018)
Bisa dibilang film pendek Tilik cukup banyak menyita perhatian publik. Bukan hanya ceritanya yang khas dengan tema gosip ala ibu-ibu, tapi sederet karakter dalam film ini juga meninggalkan kesan mendalam di hati penonton.
Berawal dari rombongan ibu-ibu yang ingin menjenguk Bu Lurah di rumah sakit dengan menyewa sebuah truk. Sambil berdiri, ibu-ibu yang digawangi Bu Tejo memulai obrolan tentang gosip yang tengah hangat baru-baru ini. Sisi nyinyir Bu Tejo bahkan sukses bikin gemas penonton, lho.
Apalagi film ini dikemas dengan bahasa dan logat Jawa yang kental. Pemilihan diksi pun ngena banget bagi penonton wilayah Yogyakarta dan sekitarnya. Saking populernya, meme Bu Tedjo dan sederet jargonnya banyak bertebaran di medis sosial, lho.
5. Sound of Preeett (2019)
Sound of Preeett merupakan film pendek karya sineas muda Rangga Kusmalendra yang ingin mencoba mengangkat tema isu sosial. Namun, cerita yang disuguhkan justru jauh dari kesan spaneng dan malah membuat penonton tertawa lepas.
Diceritakan sepasang suami istri yang tengah berada di pasar. Sialnya, si suami dituduh kentut hingga warga menggiringnya ke toilet. Bukannya membela diri, si suami tadi malah pura-pura buang air besar saking bingungnya menghadapi tuduhan tersebut dan terhindar dari amukan massa.
Dikemas dengan sangat jenaka, Rangga mencoba menunjukkan 'adat' dalam masyarakat yakni kerap melakukan persekusi, hanya karena berita yang belum terbukti kebenarannya.
Gimana? Kelima film pendek genre komedi tadi kocak banget, bukan? Dijamin deh, habis nonton pasti imun auto naik. Wajib masuk watchlist, nih!
Baca Juga
-
Korban Bullying Memilih Bungkam, Ada Sebab Psikologis yang Jarang Disadari
-
Dampak Jangka Panjang Bullying: Dari Depresi hingga PTSD pada Remaja
-
Ketika Meme Menjadi Senjata Bullying Digital: Batas Antara Lucu dan Melukai
-
Ini 2 Zodiak yang Disebut Paling Berpeluang Jadi Orang Sukses: Kamu Salah Satunya?
-
Workplace Bullying: Perundungan yang Dianggap Normal di Kantor, Relate?
Artikel Terkait
Ulasan
-
Review Film Mertua Ngeri Kali: Pelajaran Cinta dari Mertua Gila!
-
7 Our Family: Luka Keluarga dari Sudut Anak Paling Terlupakan
-
Ahlan Singapore: Rebecca Klopper Terjebak di Antara Kiesha Alvaro dan Ibrahim Risyad
-
Ulasan Novel Timun Jelita: Bukti Mengejar Mimpi Nggak Ada Kata Terlambat!
-
Ulasan Novel The Mint Heart: Romansa Gemas Reporter dengan Fotografer Cuek
Terkini
-
Korban Bullying Memilih Bungkam, Ada Sebab Psikologis yang Jarang Disadari
-
Anime Anyway, I'm Falling in Love with You 2 Bagikan PV Baru, Siap Tayang 2026
-
Pejabat Asal Bicara: Apakah Tanda Krisis Retorika yang Tumpul?
-
Aktris Hailee Steinfeld Nantikan Anak Pertama usai Tujuh Bulan Menikah
-
Sarat Isu Kemanusiaan, Anime The Darwin Incident Siap Tayang Januari 2026