Scroll untuk membaca artikel
Candra Kartiko | dina amalia
Shadow Beauty (Source: KakaoTV/dinaamalia)

Shadow Beauty merupakan Drama Korea yang diadaptasi dari webtoon populer dengan judul yang sama. Drama ini mulai tayang pada tanggal 20 November 2021 sampai dengan 29 Desember 2021. Series Shadow Beauty cukup populer dikarenakan 3 dari 4 tokoh utamanya diperankan oleh idol Korea. Mulai dari Nagyung fromis_9,  Bomin Golden Child, sampai Hongseok dari PENTAGON. Drama ini sangat cocok bagi penonton yang mudah bosan dan tidak menyukai drama dengan durasi panjang karena setiap episodenya hanya berdurasi 20 menit, dengan total 13 episode.

Drama Shadow Beauty cukup menarik untuk ditonton selain karena bertabur idol, drama ini mengangkat cerita yang relate dengan isu–isu sosial yang berkaitan dengan influencer ( dalam drama ini merupakan seorang selebgram), dimana masalah sosial seperti ini dapat dijumpai pada kehidupan nyata para anak muda dan remaja. Tidak hanya itu, setidaknya terdapat 2 masalah yang disorot dalam drama ini yang semuanya terasa familiar dalam realita sosial. Nah, masalah-masalah apa saja yang diceritakan dalam drama ini? Berikut ulasannya!

Bullying

Source: KakaoTV

Drama Shadow Beauty dibuka dengan scene yang menampilkan kehidupan seorang siswi  SMA  bernama Goo Ae Jin (Shim Dal Gi).  Goo Ae Jin merupakan siswi yang penyendiri dan kerap dibully oleh dua teman kelasnya yang bernama  Yang Ha Neul  (Hur – Jung Hee) dan Jo Sae – Hee (Bek – Ji Hyee).

Bullying yang diterima Goo Ae Jin tidak hanya sebatas verbal, bahkan juga melakukan kekerasan secara fisik dan mental. Mulai dari didorong, ditampar, sampai dipermalukan di depan teman–teman kelasnya yang lain dengan cara menyingkap rok yang dipakai Goo Ae Jin sehingga celana short yang dikenakan juga ikut terlihat.

Hampir setiap hari Ae Jin diperlakukan buruk, saking seringnya menjadi sasaran bullying Ae Jin menjadi pribadi yang rendah diri. Hal tersebut terbukti saat Goo Ae Jin berbicara mengenai Jin Sung, satu–satunya teman yang dimilikinya di sekolah “Dia dan aku sama–sama orang asing di sekolah tapi kami punya alasan yang sangat berbeda. Dia terlalu hebat untuk mereka, sementara aku tidak layak.”

Tindakan bullying merupakan isu sosial yang kerap ditemui di kehidupan kita. Lebih mirisnya, aksi bullying sering terjadi di institusi pendidikan, yang mana seharusnya institusi pendidikan seperti sekolah menjadi tempat pembentukan karakter mulia bagi para pelajar.

Sekolah juga idealnya menjadi tempat yang aman dan nyaman bagi para siswa untuk menuntut ilmu. Sedihnya, menurut survey yang dilakukan oleh Latitude News, Korea Selatan dan Indonesia menduduki peringkat atas dalam kasus bullying di lingkungan sekolah. Padahal banyak sisi negatif yang dirasakan oleh pelajar akibat menerima aksi bullying di sekolah seperti memiliki rasa rendah diri, sulit berkonsentrasi  dalam belajar dan bersosial di sekolah, rasa tidak aman, bahkan dapat berujung depresi yang bisa memicu aksi bunuh diri.

Kehidupan Palsu Influencer Media Sosial

Source: KakaoTv

Meskipun dalam dunia nyata Goo Ae Jin adalah seorang siswi SMA yang dibully dan kesepian, namun kehidupan di media sosialnya berbanding 180 derajat. Goo Ae Jin menjelma menjadi gadis yang menerima banyak cinta dan pujian bahkan tawaran iklan (atau dikenal dengan istilah endorse) diakun media sosial nya. Tidak tanggung–tanggung, jumlah pengikutnya mencapai lebih dari 700 ribu. Bagaimana bisa kehidupan dunia nyata dan maya bisa sangat berbeda? Caranya adalah dengan hidup menjadi dua individu yang berbeda. Ya, Goo Ae Jin memalsukan diri serta kehidupannya di media sosial.

Sosok Goo Ae Jin di dunia nyata merupakan siswi yang berwajah pas–pasan dengan rambut pendek sebahu dan memiliki tahi lalat diwajahnya.  Sedangkan di dunia maya, Goo Ae Jin “berubah” menjadi seorang gadis bernama Genie yang dikenal sebagai seorang influencer hits berwajah bak boneka Barbie yang memiliki rambut  panjang bewarna coklat.

Dengan bantuan aplikasi photoshop, lighting yang memadai disertai skill editing yang mumpuni, Goo Ae Jin mampu merubah diri serta kehidupannya begitu drastis. Goo Ae Jin berpikir bahwa satu–satunya cara mendapatkan teman dan pujian dari orang lain yang  tidak mungkin dia dapatkan di dunia nyata adalah dengan menjadi Genie, si bintang media sosial yang cantik.

Saat kita menggunakan media sosial terkadang terlintas dipikiran betapa cantiknya wajah orang lain atau betapa menariknya kehidupan orang lain dibandingkan dengan apa yang kita miliki. Nah, pikiran pikiran seperti ini relate banget dengan anak muda zaman sekarang yang kehidupan sosialnya berpatokan pada influencer atau selebgram seperti Genie.

Padahal yang kita lihat di media sosial belum tentu semuanya benar.  Penelitian yang dilakukan oleh perusahaan teknologi HTC mengungkapkan bahwa 67 persen orang  “memalsukan” kehidupannya di media sosial dan sedihnya lagi 75 persen orang percaya dengan apa yang mereka lihat di media sosial seperti Instagram, Snapchat, atau Facebook.

Drama ini bisa menjadi reminder untuk kita agar jangan mudah percaya dengan apa yang dilihat di media sosial, mensyukuri apa yang kita miliki dan tidak perlu membandingkannya  dengan orang lain.

Secara keseluruhan drama memiliki konsep cerita yang menarik dan relatable dengan isu – isu sosial di kalangan anak muda. Meskipun begitu , terdapat beberapa plot hole dalam beberapa episode sehingga membuat penonton sedikit kebingungan. Kemudian menurut pendapat saya pribadi, ending dari drama ini terlihat “maksa” sehingga beberapa detail penting  dalam drama menjadi terlewat. But Overall, this is a good series, especially for binge watching.

dina amalia