Letusan gunung berapi dapat menimbulkan dampak yang sangat besar, kerugian materi, serta jatuhnya korban jiwa, tetapi ada kalanya letusan gunung berapi tidak menimbulkan dampak yang besar atau dampak yang signifikan.
Ini dikarenakan berbagai hal, salah satunya adalah tipe letusan. Letusan gunung berapi memang berbeda-beda.
Berikut 7 tipe letusan pada gunung api:
1. Letusan tipe stromboli
Jenis letusan stromboli merupakan jenis letusan yang mempunyai interval waktu yang hampir sama pada setiap letusannya. Sebagai contoh gunung berapi yang mempunyai letusan tipe stromboli adalah Gunung Api Tromboli di Kepulauan Lipan yang memiliki jarak 12 menit pada setiap letusannya.
Material-material yang keluar dari gunung berapi saat terjadi letusan tipe ini adalah bom, lipari atau abu vulkanik. Indonesia juga punyai gunung berapi yang mempunyai tipe letusan stromboli, yaitu Gunug Raung dan contoh lainnya adalah Gunung Vesisvius di Italia.
2. Letusan tipe merapi
Letusan tipe merapi dapat terjadi pada gunung yang mempunyai lava yang kental yang dapat menyumbat mulut kawah. Hal ini mengakibatkan tekanan gas yang semakin kuat sehingga menyebabkan sumbatan di mulut kawah menjadi pecah dan terangkat ke atas. Sumbatan pada mulut kawah yang terangkat ke atas dan pecah tadi pada akhirnya akan terlempar keluar. Materia-material tersebut akan turun ke lereng gunung menjadi ladu atau gloedlawine.
Selain menghasilkan material tersebut, letusam tipe merapi juga menimbulkan awan panas atau yang disebut dengan gloedwolk, tipe letusan merapi adalah tipe letusan yang sangat berbahaya bagi penduduk yang berada di sekitar gunung tersebut.
Contoh gunung api yang mempunyai tipe letusan merapi adalah Gunung Merapi yang ada di Provinsi Jawa Tengah dan Daerah Istimewa Yogyakarta.
3. Letusan tipe hawaii
Letusan tipe hawaii adalah letusan yang terjadi pada gunung yang mempunyai lava yang sangat cair serta memiliki bentuk seperti perisai atau tameng sehingga dapat mengalir ke segala arah, skala tipe letusan ini relatif kecil tetapi memiliki intensitas yang tinggi.
Tipe letusan ini dinamakan letusan tipe hawaii karena banyak gunung-gunung api yang ada di Hawaii memiliki tipe letusan seperti ini, contoh Gunung Maona Loa, Guunung Maona Kea, dan juga Gunung Kilauea.
4. Letusan tipe volkano
Letusan ini dapat mengeluarkan material-material padat seperti bom, abu vulkanik, lapili, serta bahan-bahan padat atau cair seperti lava, perlu diketahui bahwa letusan tipe volkano dikelompokkan berdasarkan kekuatan erupsi serta kedalaman dapur magmanya.
Dapur magma memilki kedalaman bervariasi, mulai kedalaman dangkal hingga dalam, sehingga kekuatan erupsi yang dihasilkan mulai sedang hingga tinggi. Letusan tipe volkano mempunyai dampak letusan yang cukup besar, ada beberapa gunung berapi yang mempunyai tipe letusan volkano, salah satunya adalah Gunung Semeru.
5. Letusan tipe perret atau plinian
Letusan tipe ini dalah letusan yang sangat berbahaya. Letusan perret atau plinian adalah letusan gunung berapi yang disertai dengan ledakan yang sangat dhasyat yang dapat merusak lingkungan, karena ledakannya yang sangat dhasyat, material yang keluar dari gunung api yang mempunyai ledan tipe ini bisa terlempar hingga sejauh 80 km.
Letusan ini mempunyai ciri khusus yaitu disertai dengan gas yang sangat tinggi dan juga awan yang menyembur menyerupai kembang kol. Letusan ini dapat mengakibatkan punyak vulkan terbobol sehingga mengakibatkan dinding kawah melorot melemparkan kepundan.
Di Indonesia ada gunung yang pernah mengalami letusan tipe ini, gunung tersebut adalah Gunung Krakatau pada tahun 1883.
6. Letusan tipe pelee
Letusan tipe pelee adalah letusan gunug api yanag terjadi apabila terapat sumbatan kawah di puncak gunung api yang berbentuk jarum sehingga mengakibatkan adanya tekanan gas yang bertambah besar.
Apabila sumbatan dari gunung tersebut tidak terlalu kuat maka akan mengakibatkan gunung api tersebut meletus.
7. Letusan tipe sint vincent
Letusan ini dapat terjadi pada gunung berapi yang memilki danau kawah., ketika gunung api tersebut meletus maka air di danau kawah tersebut akan tumpah bersama lava. Hal ini tentu sangat berbahaya bagi daerah yang ada di sekitarnya karena dapat diterjang banjir lahar panas, Gunung Kelud pernah mengalami letusan tipe ini pada tahun 1919.
Itulah 7 jenis letusan gunung api, Indonesia sebagai negara yang mempunyai banyak gunung api yang aktif dikarenakan Indonesia berada di wilayah lingkaran cincin api harus waspada dan mempunyai kesiap siagaan untuk menghindari dampak yang fatal dari bencana letusan gunung berapi.
Baca Juga
-
RS PKU Muhammadiyah Yogyakarta Gelar Seminar Pencegahan Stunting
-
RS PKU Muhammadiyah Yogyakarta dan Gamping Berpartisipasi di MJE 2023
-
RS PKU Muhammadiyah Yogyakarta Gelar Peringatan World Prematurity Day 2023
-
Ini 7 Tips Membersihkan Sistem Komputer agar Mendapatkan Performa Optimal
-
Hindari! 5 Dampak Negatif Membiarkan Mobil Sering Parkir Terjemur Matahari
Artikel Terkait
-
Jenis-jenis Diabetes dan Cara Mencegahnya, Tipe 2 Paling Banyak di Dunia!
-
Tipe Sahabat yang Membantumu Berkembang Tanpa Kamu Sadari
-
Resmi Go Public, Maudy Effrosina Pernah Ungkap Tipe Pria ldealnya: Fadly Faisal Penuhi Kriteria?
-
Gunung Rokatenda Ada di Mana? Kini Naik Status ke Level Waspada, Bau Belerang Mulai Tercium
-
Obat Diabetes Tipe 2 Turunkan Risiko Serangan Jantung dan Stroke? Ini Faktanya
Ulasan
-
Ulasan Novel Under the Influence Karya Kimberly Brown, Kisah Cinta dan Kesempatan Kedua
-
Ulasan Novel Binding 13, Kisah Cinta yang Perlahan Terungkap
-
Ulasan Novel Merasa Pintar, Bodoh Saja Tak Punya Karya Rusdi Matahari
-
Ulasan Buku Patah Paling Ikhlas, Kumpulan Quotes Menenangkan Saat Galau
-
Tetap Kuat Menjalani Hidup Bersama Buku Menangis Boleh tapi Jangan Menyerah
Terkini
-
Byeon Woo Seok Nyanyikan Sudden Shower di MAMA 2024, Ryu Sun Jae Jadi Nyata
-
Pep Guardiola Bertahan di Etihad, Pelatih Anyar Man United Merasa Terancam?
-
3 Drama Korea yang Dibintangi Lim Ji Yeon di Netflix, Terbaru Ada The Tale of Lady Ok
-
Review Ticket to Paradise: Film Hollywood yang Syuting di Bali
-
Shin Tae-yong Panggil Trio Belanda ke AFF Cup 2024, Akankah Klub Pemain Berikan Izin?