Memiliki kekasih memang menjadi sebuah hal yang menyenangkan. Tak hanya bisa membuat hidup menjadi lebih berwarna, memiliki seorang kekasih juga bisa membuat seseorang memiliki tempat untuk berbagi dan bercerita. Namun, bagaimana jadinya jika hubungan yang terjalin menjadi sebuah hubungan yang tak sehat? Bukan tak sehat dalam artian kebablasan, tapi di sini, hubungan tak sehat yang dimaksud adalah sebuah hubungan yang terlalu memperbudak salah satunya. Istilah kekiniannya, menjadi bucin alias budak cinta. Hal ini tampaknya yang ingin diperbaiki oleh empat sekawan dalam film 'Bucin' yang tengah menjadi budak cinta dengan pasangan masing-masing.
Film yang menceritakan tentang perjuangan Andovi (Andovi da Lopez), Tommy (Tommy Limmm), Jovi (Jovial da Lopez), dan Chandra (Chandra Liow) untuk keluar dari hubungan yang tak sehat ini seolah menyindir sebagian dari orang-orang yang selama ini menjadi orang lain ketika memiliki kekasih. Iya, dalam film 'Bucin' ini, mereka berempat merasa sudah tak memiliki jati diri lagi alias tidak bisa menjadi diri sendiri karena terlalu patuh dan tunduk pada pasangannya. Mengalah dengan pasangan sih baik, tapi terlalu mengalah dan selalu mengalah tentu bukan suatu hal yang bisa dikatakan baik, apalagi sampai mengorbankan diri sendiri dan orang lain.
Nah dalam film Bucin' ini, mereka berempat memutuskan untuk mengikuti kelas antibucin yang ditutori oleh Vania (Susan Sameh). Tujuannya adalah agar mereka berempat bisa menjalankan hubungan dengan lebih dewasa kepada pasangan masing-masing. Namun ternyata, metode yang diajarkan oleh Vania, benar-benar merupakan metode yang ekstrem, dan mengancam hubungan persahabatan serta percintaan mereka.
Sangat wajar jika mereka berempat pada akhirnya ragu-ragu dalam antara melanjutkan program tersebut atau berhenti. Namun, demi bisa mencapai tujuan agar tak menjadi seorang bucin, mereka berempat pada akhirnya terus berlanjut, hingga pada akhirnya, sebuah rahasia besar tentang Vania terbongkar. Sebuah twist yang cukup masuk akal, namun terkesan dipaksakan menurut saya pribadi.
Seperti film-film sebelumnya yang digarap oleh para YouTuber, meski memiliki pesan yang jelas, tapi kita seperti masih belum bisa menerima dengan baik mengenai jalan cerita, adegan ataupun sinematografi dalam film 'Bucin' ini. Minimnya aktor-aktor berkualitas dalam film 'Bucin' membuat kita seolah dipaksakan untuk menonton film dengan kualitas akting para pemainnya yang seadanya.
Mungkin bisa dimaklumi, pasalnya, film 'Bucin' sendiri merupakan proyek dari Chandra Liow dan Jovial da Lopez yang secara ilmu perfilman masih belum sematang Ernest Prakasa ataupun sineas-sineas lain di negeri ini. Bahkan dalam ulasan yang dirilis oleh cnnindonesia, meskipun tayang di netflix, hal tersebut tetap tak mampu membuat kesan kalau film 'Bucin' merupakan film yang berkualitas.
Tag
Baca Juga
-
Timnas Indonesia, SEA Games 2025 dan Kegagalan yang Hanya Berjarak 1 Gol Saja
-
Maaf PSSI, Timnas Indonesia Memang Layak Pulang Cepat dari SEA Games Kali Ini
-
Jalani Laga Genting untuk Lolos, Garuda Muda Harapkan Keajaiban Timnas Era STY Kembali Terjadi!
-
Lolos ke Semifinal SEA Games 2025, Garuda Muda Harus Ucapkan Terima Kasih kepada Vietnam!
-
Wajib Menang 3 Gol, Masih Bisa Loloskah Garuda Muda Jika Hanya Cetak 2 Gol? Begini Analisisnya!
Artikel Terkait
Ulasan
-
Review Film 13 Days, 13 Nights: Ketegangan Evakuasi di Tengah Badai Taliban
-
5 Drama Korea Bertema Kehidupan Anak Kos yang Bikin Kamu Nostalgia
-
Ulasan Novel Aib dan Nasib, Pertarungan Eksistensial Melawan Stigma Sosial
-
Review Film Mertua Ngeri Kali: Pelajaran Cinta dari Mertua Gila!
-
7 Our Family: Luka Keluarga dari Sudut Anak Paling Terlupakan
Terkini
-
Virgoun Tanggapi Isu Rujuk dengan Inara Rusli, Tolak Mentah-Mentah?
-
Peer Preasure dan Norma Feminitas: Ketika Bullying Halus Menyasar Perempuan
-
Sekolah Darurat Pembullyan, Kritik Film Dokumenter 'Bully'
-
Redmi TV X 2026 Resmi Rilis: Harga Rp 5 Jutaan, Bawa Panel Mini LED 55 Inci
-
6 HP Rp 7-10 Jutaan Terbaik 2025: Mana yang Masih Worth It Dibeli di 2026?