Salah satu buku koleksi saya, Fikih Fauna, yang ditulis oleh Tim LPSI Kuliah Syariah PPS 1424 H., terbitan Pustaka Sidogiri pada Dzulhijjah, 1443 Hijriyah. Di dalamnya memuat hukum (halal-haram), habitat dan kehidupannya, khasiat dan keistimewaannya, takwil mimpi, serta cara menyembelihnya.
Saya contohkan pada halaman 40 yang mengulas tentang binatang "garangan." Pertama kali penulis membahas tentang habitat dan kehidupannya. Disebutkan bahwa garangan termasuk kerabat musang. Bentuk tubuhnya kecil dan mirip tupai (bajing). Warna bulu tubuhnya kelabu kekuningan, cokelat kekuningan, dan cokelat kelabu dengan bercak-bercak putih atau bungalan. Cakar jari kaki depan melengkung tajam. Cakar ini berfungsi untuk menggali tanah ketika akan menangkap mangsa yang umumnya berupa tikus yang bersembunyi di dalam liang.
Garangan merupakan binatang yang lincah, dapat berdiri, meloncat dan berlari cepat. Pada saat bahaya, garangan menegakkan bulu-bulu di sekitar kuduknya, sehingga badannya tampak lebih besar daripada ukuran sebenarnya. Hewan ini juga memiliki kelenjar bau yang terletak di dekat anus, yang dapat menyemprotkan cairan yang berbau kesturi.
Salah satu taktik memberdaya mangsa, terkadang garangan berbaring di antara timbunan sampah, sehingga yang tampak hanya bagian kepalanya dengan sedikit meringis, dan memperlihatkan gigi serinya yang putih. Dengan keadaan seperti ini, ayam yang sedang berkeliaran terkecoh oleh benda warna putih yang disangka sampah.
Setelah itu, sesudah penulis menuliskan tentang habitat dan kehidupan garangan, buku Fikih Fauna juga menguraikan tentang keistimewaan dan khasiat. Sebagaimana yang telah termaktub, bahwa keistimewaan dan khasiat garangan ini adalah:
- Kepala garangan bila diletakkan di sangkar burung merpati (pakupon), maka semua burung merpati akan lari dari tempat itu.
- Empedunya bila ditiupkan pada hidung orang pingsan, maka ia akan segera siuman dan tidak pernah pingsan lagi, insya Allah.
- Lemaknya berguna untuk menyembuhkan sakit encok.
- Darahnya dapat menumbuhkan rambut kepala yang botak dengan cara dioleskan.
- Dagingnya dapat menyembuhkan penyakit kusta.
Sementara untuk takwil mimpi, buku Fikih Fauna menjelaskan jika dalam tidur bermimpi bertemu dengan garangan berikut takwil yang harus diketahui.
- Bermimpi bermain-main dengan garangan pertanda ada seorang perempuan yang sedang mencintai dan dicintai.
- Bermimpi makan daging garangan pertanda akan terkena penyakit masuk angin, tapi akan segera sembuh.
- Bermimpi minum air susu garangan pertanda akan sembuh dari sakit.
- Bermimpi bertarung dengan seekor garangan pertanda akan dimusuhi sebagian keluarga atau kawan-kawannya.
Sementara, penentuan hukum (halal-haram) daging garangan, buku Fikih Fauna mengutip kitab Raudatut Thalibin, jilid 2 halaman 578 dan kitab Kifayatul Akhyar, jilid 2 halaman 231.
Baca Juga
-
Oppo A5 Hadir, HP Murah Teranyar Usung Chipset Snapdragon dan Baterai Jumbo
-
Tecno Spark 40, Smartphone Entry Level Bawa Fitur Pengisian Super Cepat
-
Moto G100 Pro Rilis, Usung Baterai 6720 mAh dan Sertifikat Kelas Militer
-
Vivo Y19s GT 5G Rilis, HP Murah Terbaru dan Model Pertama dari Seri GT
-
Infinix Hot 60i Resmi Rilis, HP Rp 1 Jutaan Bawa Memori Lega dan Chipset Helio G81 Ultimate
Artikel Terkait
Ulasan
-
Review Film F1 The Movie: Rasakan Pengalaman Epik Jadi Pembalap Formula 1
-
Ulasan Buku A Starry Journal: Catatan Harian agar Fokus Meraih Impian
-
Dari Kuliner, Ke Cinta: Luka yang Tak Disuarakan di Novel "Adam & Aisyah"
-
Review Film The Seed of the Sacred Fig: Saat Rezim Tumbuh di Dalam Rumah
-
Misi Pencarian Makna Hidup dalam Ulasan Film 3 Hari untuk Selamanya
Terkini
-
Demokrasi 5.0 atau Digitalisasi Masalah? Kontroversi Wacana E-Voting
-
G-Dragon Umumkan Batal Konser di Bangkok, Tuai Protes Penggemar ke Agensi
-
4 Serum Ethyl Ascorbic Acid, Formula Stabil Mencerahkan Wajah Tanpa Iritasi!
-
Ironi Piala Presiden 2025: Jagoan Lokal Keok, Tim Undangan dari Thailand dan Inggris Pesta Gol
-
Rumah 18 Meter: Solusi Perkotaan atau Kubikel Kemiskinan?