Scroll untuk membaca artikel
Hernawan | Ari Pirani
Ilustrasi santri mengaji. (Pexels.com)

Kampung Inggris sudah sangat masyhur di Indonesia. Hampir seluruh warga di penjuru daerah mengetahuinya. Sebuah kampung yang penuh dengan lembaga kursus bahasa Inggris ini semakin berkembang seiring bertambahnya tahun. Kini lembaga kursus yang ada tidak hanya menawarkan kursus bahasa Inggris. Namun, sudah tersedia banyak bahasa asing lainnya. Salah satunya adalah bahasa Arab.

Meskipun keduanya sama-sama mengajarkan bahasa asing, tetapi terdapat beberapa hal yang berbeda di antara keduanya. Termasuk dalam hal suasana pembelajaran, tata tertib, lingkungan pergaulan, tradisi dan lain-lain. Beberapa hal ini perlu diketahui sebelum anda memutuskan untuk mendaftar ke sebuah lembaga kursus.

1. Tipe murid

Ketika bergabung di lembaga kursus bahasa Inggris, kita akan mendapati berbagai macam tipe murid yang berasal dari berbagai macam daerah, serta kepercayaan yang bervariasi. Namun, di kursusan bahasa Arab, bisa dipastikan semua muridnya menganut agama yang sama yakni Islam.

2. Pakaian

Meskipun sama-sama mempelajari bahasa Arab, tetapi setiap kursusan memiliki aturan yang berbeda. Dalam hal berpakaian misalnya, ada kursusan yang melarang muridnya mengenakan kaos ketika belajar, baik murid laki-laki maupun perempuan. Selain itu, murid perempuan juga tidak diperbolehkan memakai celana ketika mengikuti pembelajaran. Terlepas dari itu, sebenarnya semua kursusan baik bahasa Arab maupun bahasa Inggris menghendaki agar muridnya berpakaian sopan dan rapi.

3.Manajemen Kelas

Ada beberapa kursusan bahasa Arab yang memisahkan tempat duduk murid perempuan dan laki-laki, sebagaimana dalam pembagian tempat jama'ah wanita dan pria dalam pengajian. Hal ini sesuai dengan norma dalam agama Islam, yakni perempuan dan laki-laki yang bukan mahrom tidak boleh berdekatan atau bersentuhan. Hal tersebut membawakan kesan atau stereotip bahwa murid kursusan bahasa Arab cenderung  menjaga jarak dengan lawan jenis. Namun, sebenarnya tidak semua murid melakukan hal yang demikian ketika di luar kelas. Para murid tetap berkoneksi dan bercengkerama dengan lawan jenis dalam batasan yang wajar.

Demikian beberapa hal yang patut diketahui agar tidak terkejut nantinya jika hendak mengambil kursus bahasa Arab di kampung Inggris, Pare.

Ari Pirani