Mengenai malam lailatul qadar, tentu ini bagi umat muslim tidak asing di telinga, malam itu tergolong salah satu dari sekian banyak malam-malam yang telah diistimewakan oleh Allah bagi umat Islam. Amal yang dikerjakan pada malam lailatul qadar ini sebanding pahalanya dengan amal yang dikerjakan selama seribu bulan, karena itu malam ini juga dikenal dengan malam seribu bulan.
Dalam Tafsir Al-Misbah karangan Profesor Quraish Shihab dijelaskan bahwa arti dari lailatul adalah malam dan qadar adalah mulia, berarti malam lailatul qadar adalah malam yang mulia.
Dalam Tafsir Al-Misbah dikatakan qadar artinya 'mulia' dapat ditemukan dalam Surah Al-An'am ayat 91, "Ma qadaru Allaha haqqa qadrihi idz qalu ma anzala Allahu ‘ala basyarin min syay’i." yang artinya : mereka itu tidak memuliakan Allah dengan kemuliaan yang semestinya, ketika mereka berkata "Allah tidak menurunkan sesuatu pun kepada manusia"
Pada surat Al-Qadr ayat 4 dan Al-Ra’d ayat 26, dijelaskan bahwa dimana ketika malam lailatul qadar, semua malaikat turun ke bumi, hingga bumi terasa berdesakan karena penuh oleh malaikat yang menyebar rahmat dari Allah, selain itu pembahasan malam lailatul qadar menjadi sesuatu yang menimbulkan berbagai macam pertanyaan dan jawaban, ini terjadi dalam Islam, karena belum ditetapkannya secara pasti kapan adanya di bulan Ramadan.
Lailatul qadar terjadi pada sepuluh akhir bulan Ramadan
Ada beberapa kalangan ulama yang meyakini bahwa malam lailatul qadar tiba pada sepuluh akhir bulan Ramadan, dengan itu mereka menyibukkan dirinya untuk menanti malam lailatul qadar yang terdapat pada sepuluh akhir bulan Ramadan. Biasanya pada malam itu aktivitas ibadah mulai nampak lebih dari pada hari biasanya dengan disertai harapan untuk mendapatkan dan menemukan malam lailatul qadar.
Mereka menanti kehadiran malam tersebut, dengan melakukan ibadah seperti halnya i’tikaf, bertasbih, qiyamul lail dan lain sebagainya. Hadis yang mereka jadikan dasar adalah sebuah hadis sahih riwayat Aisyah RA yang berbunyi :
"Dari Aisyah, dia berkata: Apabila sudah masuk pada sepuluh malam terakhir bulan Ramadan, Rasulullah mengencangkan ikat pinggangnya, beliau mengerjakan shalat sepanjang malam dan membangunkan seluruh keluarganya untuk beribadah.” (HR. Bukhari dan Muslim).
Dan beberapa ulama bersepakat bahwa lailatul qadar terjadi di tanggal ganjil dari 10 bulan Ramadan, mereka bersepakat dengan memegang hadis sahih berikut :
Diriwayatkan oleh Aisyah RA, Rosulullah berkata : Carilah lailatul qadar itu pada tanggal ganjil dari 10 hari terakhir bulan ramadan," (H.R. Bukhari).
Di atas adalah kisah mengenai malam lailatul qadar yang dipercaya terjadi pada malam 10 akhir Ramadan.
Tag
Baca Juga
Artikel Terkait
-
Kejutan STY! Wonderkid MU Bela Timnas Indonesia di Piala AFF 2024, Apa Kelebihannya?
-
Kapan Ramadhan 2025? Simak Perkiraan Tanggal dan Fakta Menariknya!
-
Warisan 'Nama' Moerdiono Buat Iqbal Ramdhan, Sederhana tapi Punya Makna Besar
-
Mokel: Arti, Asal Muasal, dan Hukumnya dalam Islam
-
Tebar Kebaikan, Ceres Sumbangkan Dana untuk Penyandang Disabilitas
Ulasan
-
Mengungkap Rahasia dan Ketegangan Rumah Tangga di Novel 'Imprisonment'
-
Kehidupan Seru hingga Penuh Haru Para Driver Ojek Online dalam Webtoon Cao!
-
Ulasan Film The French Dispact: Menyelami Dunia Jurnalisme dengan Gaya Unik
-
Ulasan Buku Bertajuk Selamat Datang Bulan, Kumpulan Puisi Ringan dengan Makna Mendalam
-
Ulasan Buku Period Power, Meningkatkan Produktivitas Saat Datang Bulan
Terkini
-
Petualangan Epik Baru! Game AAA Avatar: The Last Airbender Segera Hadir
-
Jung Woo Sung Tolak Nikahi Moon Gabi, Ternyata Tengah Pacari Non-Selebriti
-
Paylater dan Cicilan: Solusi atau Jalan Pintas Menuju Krisis?
-
AFF Cup 2024: Hokky Caraka Berpeluang Jadi Striker Utama Timnas Indonesia?
-
Kisah Paladin yang Dibesarkan Mayat Hidup dalam Anime 'Saihate no Paladin'