Seringkali ketika ingin membeli laptop senantiasa kebingungan dengan spesifikasi yang dimiliki oleh laptop, tak terkecuali pada sistem operasi. Apa itu sistem operasi? Sederhananya, sistem operasi adalah sebuah perangkat lunak yang berfungsi untuk mengatur seluruh aktivitas hardware dan software.
Tanpa sistem operasi pengguna tidak dapat menjalankan sebuah laptop/pc sebagaimana mestinya. Untuk itu, inilah beberapa pertimbangan buat kamu untuk memilih sistem operasi sebelum membeli sebuah laptop.
1. MacOS hanya digunakan oleh produk dari perusahaan Apple, sedangkan Windows digunakan oleh banyak laptop lainnya
Ketika kamu memilih untuk menggunakan sebuah MacOS, maka laptop yang kamu beli hanyalah sebuah Macbook, produk keluaran dari perusahaan Apple. Segmen untuk produk Macbook biasanya lebih mahal dibandingkan produk berOS Windows. Rata rata harganya mulai dari >15 juta rupiah (tergantung spesifikasi).
Sedangkan jika memilih untuk menggunakan sebuah Windows maka kamu bisa memilih laptop dari brand lainnya seperti ASUS, Lenovo, Acer, dan masih banyak lagi. Untuk harga laptop Windows sangatlah bervariasi, mulai dari kurang dari Rp 10 juta sampai puluhan juta rupiah, tergantung spesifikasi.
Meskipun saat ini banyak aplikasi pihak ketiga yang dapat diunduh sehingga dapat menjalankan operasi sistem keduanya, akan tetapi tetap saja memiliki keterbatasan dan ketidakstabilan dalam penggunaannya.
2. Tentukan jenis penggunaan laptop
Jika untuk bersekolah atau berkuliah, maka disarankan untuk memilih menggunakan operasi sistem Windows saja. Mengapa demikian? Selain karena harga yang lebih murah, operasi sistem Windows juga lebih banyak compatible dengan aplikasi yang telah berkembang saat ini (mengingat biasanya pelajar lebih banyak menggunakan aplikasi yang bermacam macam). Rata rata untuk sistem operasi MacOS baru akan bisa menggunakan aplikasi yang sama menyusul setelah bertahun tahun yang akan mendatang.
Jika kamu adalah seorang yang professional yang sedang mencari laptop, maka memilih MacOS merupakan sebuah keputusan yang cukup tepat. MacOS merupakan sistem operasi yang dikenal dengan kehandalan dan kematangan sebuah sistem operasi. Alasannya MacOS lebih jarang mengalami error digunakan. Akan tetapi aplikasi yang digunakan akan terbatas dan terbilang mahal bagi penggunanya.
3. Lihat lingkungan di sekitarmu
Hal ini juga cukup sebagai dijadikan pertimbangan karena ketika kita memiliki kesulitan atau kesalahan dalam menggunakan sebuah laptop, maka hal yang pertama kita lakukan adalah bertanya, bukan? Jika lingkungan di sekitar kita menggunakan laptop yang jenis operasi sistemnya berbeda, maka kemungkinan akan terjawabnya kesulitan atau kesalahan kita dalam menggunakan laptop juga semakin kecil. Tidak bisa dipungkiri, walaupun menggunakan aplikasi yang sama dengan operasi sistem berbeda, maka beberapa cara penggunaan aplikasi juga berbeda, entah itu untuk shortcut, pengaturan, hingga UI/UXnya yang berbeda.
Baca Juga
Artikel Terkait
-
11.000 iPhone 16 Sudah Masuk Indonesia, Kemenperin Ancam Blokir IMEI Jika Diperjualbelikan
-
Rangkaian OMEN dan HyperX Terbaru Perkuat Portofolio Gaming, Mudah Dibikin Personal
-
Samsung Galaxy Book 5 Series Lolos Sertifikasi, Bawa Fast Charging 65 W
-
Kemenperin Mau Ubah Aturan TKDN usai Apple 'Sogok' Investasi Rp 1,5 Triliun
-
Kemeperin Akui Investasi Apple ke RI Rp 1,5 T Tidak Adil, Singgung India-Vietnam
Ulasan
-
Ulasan Novel 'Beautiful World, Where Are You': Menggali Makna Hidup dan Cinta
-
17 Tahun Itu Bikin Pusing: Inspirasi Menjadi Gen Z Tangguh Pantang Menyerah
-
Mengungkap Rahasia dan Ketegangan Rumah Tangga di Novel 'Imprisonment'
-
Kehidupan Seru hingga Penuh Haru Para Driver Ojek Online dalam Webtoon Cao!
-
Ulasan Film The French Dispact: Menyelami Dunia Jurnalisme dengan Gaya Unik
Terkini
-
Cha Hak Yeon Menerima Tantangan Berperan di Drama BL 'My Neighbor Killer'
-
Sudah Dapat Juara Dunia Keempat, Max Verstappen Masih Belum Puas?
-
Penasaran! 5 Misteri yang Muncul di Episode Awal Drama When The Phone Rings
-
Menang Piala Citra 2024, Ini 4 Rekomendasi Film Terbaik Nirina Zubir
-
Tolak PPN 12% Viral di X, Apakah Seruan Praktik Frugal Living Efektif?