Segala sesuatu yang ada di alam semesta ini atau di kehidupan ini mengandung sebuah filosofi yang terkadang tidak disadari, demikian juga dengan pohon jati, pohon jati mempunyai phon yang terkenal akan kekuatannya dan keindahaanya.
Pohon jati selain terkenal akan kekuatan dan keindahannya ternyata juga mengandung filosofi kehidupan. Inilah 5 filosofi kehidupan yang bisa dipelajari dari pohon jati:
1. Filosofi I
Makna dari nama “Jati” mempunyai arti “Sejati/Kesejatian”. Pohon jati melambangkan kesejatian hidup dan keteguhan. Sifat pohon jati yang terkenal kuat, tahan terhadap serangan hama, tahan terhadap perubahan cuaca serta tahan terhadap serangan jamur, merupakan lambang tentang keteguhan hati dan kesejatian hidup, tidak mudah dipengaruhi dan diombang-ambingkan oleh hal-hal yang tidak baik.
2. Filosofi II
Pohon jati memiliki corak yang penuh dengan guratan seni serta penuh warna, ini melambangkan bahwa kita semua memiliki karakter atau sifat yang berbeda-beda, serta memiliki bakat atau talenta yang berbeda pula.
Tetapi ditengah perbedaan tersebut jika kita mau bekerja sama serta membaur satu sama lain maka akan menimbulkan sebuah keindahan.
Pohon jati ini sebenarnya juga bisa melambangkan akan Negara Indonesia, kita semua tahu bahwa Indonesia mempunyai beragam suku bangsa, beragam bahasa, banyak budaya dan adat istiadat, serta ada banyak agama. Jika semua itu bisa saling menghargai hidup berdampingan dengan rukun maka akan menghasilkan sebuah keindahan, seperti kayu jati yang mempunyai keindahan. Semboyan “Bhinneka Tunggal Ika” yang diambil dari Kitab Sutasoma sangat menginspirasi akan hal ini.
Sebenarnya inilah yang membedakan Indonesia dengan negara lainnya. Tidak banyak negara yang memiliki latar belakang seperti Indonesia. Maka dari itu banggalah terhadap tanah air Indonesia.
3. Filosofi III
Pohon jati yang berusia semakin tua maka akan menghasilkan kualitas kayu yang semakin baik.
Demikian pula dalam kehidupan, semakin usia bertambah maka akan semakin banyak dan kaya akan pengetahuan, semakin dewasa, dan semakin bijaksana. Dengan kata lain dengan bertambahnya usia diharapkan kualitas diri juga akan semakin baik. Seperti kayu jati yang semakin tua akan semakin berharga dan semakin baik kualitasnya, begitu juga dengan kehidupan.
4. Filosofi IV
Pohon jati tumbuh dengan perlahan. Tetapi ada juga pohon jati yang hasil dari cangkok akan tumbuh lebih cepat, tetapi kayu jati yang dihasilkan tidak sebaik kayu jati yang tumbuh secara alami.
Demikian juga dengan kehidupan, ada pepatah jawa yang berbunyi “Alon-alon asal kelakon”.
Pohon jati biasanya tumbuh di daerah gersang, maka dari itu pohon jat menjadi tumbuh lebih lama, hal ini berbeda dengan pohon jati yang hidup di daerah yang subur, akan tetapi kualitas pohon jati yang tumbuh di daerah gersang akan memiliki kualitas yang lebih baik dan lebih kuat.
Demikian juga kehidupan, orang yang mampu tumbuh dalam keadaan sulit atau situasi sulit terkadang akan menjadi lebih hebat, lebih kuat, dan memiliki kualitas yang lebih bagus daripada yang lainnya.
5. Filosofi V
Tumbuhan pohon jati atau kayu jati memberi kesejukan di lingkungan sekitar serta bermanfaat bagi orang banyak. Tumbuh lebih besar dan lebih tinggi untuk melindungi pohon-pohon yang lebih kecil darinya.
Demikian juga dalam kehidupan, kita hidup bukan hanya untuk diri sendiri, tetapi hidup untuk memberi serta bermanfaat. Bermanfaat bagi keluarga, sahabat, serta orang lain yang membutuhkan.
Itulah 5 filosofi kehidupan yang ada pada pohon jati, semoga bermanfaat.
Baca Juga
-
RS PKU Muhammadiyah Yogyakarta Gelar Seminar Pencegahan Stunting
-
RS PKU Muhammadiyah Yogyakarta dan Gamping Berpartisipasi di MJE 2023
-
RS PKU Muhammadiyah Yogyakarta Gelar Peringatan World Prematurity Day 2023
-
Ini 7 Tips Membersihkan Sistem Komputer agar Mendapatkan Performa Optimal
-
Hindari! 5 Dampak Negatif Membiarkan Mobil Sering Parkir Terjemur Matahari
Artikel Terkait
-
Serem! Video Ulat Jati 'Kuasai' Jalanan Gunungkidul, Benarkah Musim Ulat Tiba?
-
Memahami Manfaat Herbal untuk Kesehatan Ginjal, Bagaimana Cara Kerjanya?
-
Makna Peribahasa Pagar Makan Tanaman: Dipakai Pihak Baim Wong untuk Gambarkan Pengkhianatan Paula
-
Serasa Lagi di Jepang! Tengok Keindahan Bunga Tabebuya Bermekaran di Jakarta
-
5 Resep Jamu Darah Tinggi: Ada Empon-empon Hingga Wedang Uwuh Pedas
Ulasan
-
Ulasan Novel 'Tari Bumi', Kehidupan Perempuan Bali di Tengah Tekanan Kasta
-
Belajar Percaya Diri Melalui Buku The Power of Confidence Karya Palupi
-
Hakikat Kebebasan, Novelet Kenang-kenangan Mengejutkan Si Beruang Kutub
-
Ulasan Buku Struktur Cinta Yang Pudar, Melawan Kenangan yang Perih
-
Ulasan Buku Bucket List: Khayal-Khayal Dahulu, Keliling Dunia Kemudian
Terkini
-
Trailer Film Popeye the Slayer Man: Teror Maut Si Pelaut Bertangan Besi
-
3 Acne Spot Gel Ampuh Meredakan Jerawat Mendem dengan Cepat, Ada Favoritmu?
-
Satu Tahun di Ducati, Marc Marquez Puji Kepemimpinan Gigi Dall'Igna
-
Novel 'Samuel' Diadaptasi Jadi Sinetron, Rebecca Klopper Jadi Aktris Utama
-
Debut di MotoGP, Begini Reaksi Somkiat Chantra saat Jajal Motornya