Scroll untuk membaca artikel
Hernawan | Priscilla Olga Salim
Tidak Ada yang Tidak Bisa (dok.pribadi/PriscillaOlga)

Bagi kamu yang mencari motivasi. Bagi kamu yang ingin menyerah dengan keadaan. Bagi kamu yang merasa hidup ini terlalu berat. Buku ini cocok untuk kamu. Bukan untuk menggurui kamu yang tidak bisa berdamai dengan keadaan. Bukan untuk menghakimi kamu yang tidak kompeten dalam menjalani hidup. Namun hanya berbagi kisah, yang mungkin bisa menjadi pencerahan dan inspirasi untukmu menjalani hari.

Buku berjudul Tidak Ada yang Tidak Bisa ini dikarang oleh Dahlan Iskan dan diterbitkan oleh Elex Media Komputindo pada Februari 2012. Dalam 260 halamannya, buku ini mengisahkan tentang Karmaka Surjaudaja, yang dikenal sebagai orang penting bank NISP. Salah satu bank swasta terbesar di Indonesia. Buku ini mengenai kisah jatuh bangun Karmaka dalam mempertahankan NISP dari berbagai balada yang melanda.

Apabila kamu pernah mengetahui kisah Dahlan Iskan mungkin akan lebih speechless lagi dengan kisah Karmaka. Pak Dahlan sendiri menyebutkan di dalam kata pengantarnya, bahwa kisah jatuh bangunnya tidak ada apa-apanya dibandingkan dengan kisah Karmaka. Perjuangan Karmaka memang layak didedikasikan dalam sebuah buku.

Sinopsis Tidak Ada yang Tidak Bisa

Buku Tidak Ada yang Tidak Bisa  ini menceritakan kisah hidup Karmaka, mulai dari ia datang ke Indonesia saat usia 10 bulan. Berjuang dengan kehidupan masa kecil yang tidak mudah. Menjadi buruh pabrik tekstil, hingga puncaknya mempertahankan Bank NISP, sebuah perusahaan yang didirikan mertuanya dari gejolak krisis yang melanda Indonesia.

Karmaka berasal dari Fujian, China. Pada usia 10 bulan ia dibawa ibunya ke Indonesia untuk bertemu dengan ayahnya yang tak kunjung pulang. Namun perjalanan mereka terhambat karena Karmaka kecil demam tinggi saat hendak berlabuh ke Indonesia. Beruntung ada kenalan ayah Karmaka yang bisa menjaminnya dengan sejumlah imbalan.

Kisah masa kecilnya berlanjut, roda selalu berputar. Beberapa tahun keluarga Karmaka berada di atas, banjir yang meluluhlantakkan Bandung langsung mengubah hidup mereka secara drastis. Waktu terus mengalir, suatu hari ayahnya terkena musibah sehingga Karmaka sebagai anak laki-laki pertama harus menggantikan posisinya sebagai kepala keluarga. 12 tahun menjadi buruh pabrik, sekaligus guru olahraga.

Akhirnya Karmaka berjumpa dengan pujaan hatinya, dan singkat cerita ia mendapatkan mandat dari mertuanya untuk mengurus Bank NISP yang sedang di ambang kehancuran. Mempertahankan NISP tidaklah mudah. Banyak gelombang ombak yang menghantam Karmaka. Sampai beberapa kali ia hendak dibunuh dan dicederai. Namun Karmaka berhasil, buktinya NISP tetap berdiri kokoh hingga saat ini.

Kisah jatuh bangun Karmaka Surjaudaja ini dapat dibaca di buku Tidak Ada yang Tidak Bisa. Sepuluh tahun sejak penerbitan perdananya, buku ini masih rutin dicetak ulang dan mendapatkan gelar best seller. Kisahnya yang sangat menginspirasi ini dapat menjadi panutan generasi muda zaman sekarang. Agar kita terus semangat dan tidak cengeng dalam menghadapi permasalahan kehidupan.

Priscilla Olga Salim