"Bergerak, meski hanya selangkah dua langkah, jauh lebih berharga dan penuh harkat daripada berdiam diri."
Begitu kata salah satu kutipan yang termuat dalam buku Laut Bercerita karya penulis Leila S.Chudori. Buku ini mengemas sebuah cerita fiksi berlatar sejarah Indonesia yang memainkan emosi. Tentang seorang Biru Laut Wibisana yang selalu berapi-api bersama cita-citanya menjadikan Indonesia negeri yang berbeda.
Laut adalah seorang mahasiswa di salah satu Fakultas Sastra Inggris yang berada di Yogya. Dia pemuda yang memiliki semangat belajar tinggi yang hidup di masa Orde Baru, dimana pada saat itu terdapat banyak sekali batasan bagi masyarakat Indonesia untuk bisa menyentuh berbagai jenis sumber ilmu. Mimpinya adalah untuk menjadi seorang penulis besar yang bisa menuangkan semua ekspresinya melalui tulisan. Laut menggali dengan dalam untuk membuat karya-karya terbaiknya. Ia sering membaca secara diam-diam buku yang pada masa itu dilarang untuk dibaca oleh sembarang masyarakat Indonesia.
Dia bukan seorang mahasiswa biasa yang menghabiskan waktunya selama kuliah untuk belajar mengejar nilai IPK. Laut ingin membebaskan Indonesia. Negaranya yang sudah merdeka tapi tak benar-benar merdeka. Ia tidak ingin ada oknum yang membatasi perihal buku apa yang boleh dia baca. Ia tidak ingin masyarakat di negerinya yang kaya ini, masih saja menderita karena kemiskinan dan rasa takut akan kematian.
Bersama Sunu, Daniel, Gusti, dan beberapa orang lain yang merupakan teman seperjuangannya, Laut menjadikan sebuah rumah di Seyegan sebagai tempat untuk berdiskusi yang aman dan jauh dari intaian intel. Mereka mendiskusikan buku-buku yang pada saat itu dicap ilegal. Tak hanya berdiskusi, mereka seringkali berdebat tanpa berkesudahan sampai akhirnya tersadar kalau bicara mereka saja tak cukup untuk memberi perubahan negara ini. Mereka perlu bergerak agar Indonesia bisa bebas.
Sampai mereka ikut menyingsingkan lengan melakukan banyak aksi unjuk rasa untuk membela masyarakat Indonesia. Perjuangannya itu tentu sangatlah berbahaya karena menentang aturan negara pada masa Orde Baru tersebut. Laut dan kawan-kawannya berakhir ditetapkan sebagai aktivis berstatus buron. Keberadaan mereka diincar oleh pihak-pihak yang tak menyukai aksi yang dilakukannya.
Laut sempat merasa takut. Tentu saja, ia hanya mahasiswa biasa yang masih muda. Tapi dia tak mau kalah begitu saja seperti pengecut dan tetap melanjutkan rencananya bersama teman-temannya. Dia tidak pernah berpikir untuk berhenti apalagi menyerah. Laut terus berjuang mempertaruhkan semua yang ia punya, termasuk nyawanya sendiri.
Adakah semangat juang seperti Biru Laut yang membara di dada pemuda pemudi Indonesia zaman sekarang? Bukankah bagus kalau semua anak muda bisa bertekad kuat seperti seorang Laut di Indonesia yang sudah lebih baik ini? Kita sudah hidup di Indonesia yang serba mudah. Belajarlah dari Biru Laut Wibisana yang terus bergerak di tengah semua batas dan kesulitan Indonesia di zamannya.
Baca Juga
-
Shin Hye Sun Jadi Reporter Berita Veteran di Drama Korea Bertajuk Dear Hyeri
-
Suami Berselingkuh, Jang Shin Young Umumkan Permintaan Maaf dan Sebut Tak Akan Bercerai
-
Park Shin Hye Jadi Hakim yang Dirasuki Iblis di Drama Korea Judge From Hell
-
Hyeri Ceritakan Karakternya sebagai Pil Seon di Film Baru Bertajuk "Victory"
-
Catat Tanggalnya! BLACKPINK Akan Gelar Fansign "OUR AREA WITH BLINK"
Artikel Terkait
-
RK Mau Ubah Sampah di TPST Bantargebang Jadi Bongkahan, Bisa Jadi Pengganti Batako
-
Ulasan Buku Ekidna Belajar Mandiri: Berani Menghadapi Keraguan dan Hal Baru
-
Novel Jejak Balak: Alam Rusak, Roh Leluhur pun Marah
-
Ulasan Buku Legenda Danau Lipan, Perang Dua Negara Akibat Prasangka Buruk
-
Ulasan Novel Buku-Buku Loak, Bernostalgia Melalui Sastra Lama
Ulasan
-
Ulasan Novel Negeri di Ujung Tanduk: Perjuangan Melawan Ketidakadilan
-
Cinta Tak Terduga di Musim Natal dalam Novel 'If This Was a Movie'
-
Ulasan Buku Legenda Danau Lipan, Perang Dua Negara Akibat Prasangka Buruk
-
Ulasan Buku Ekidna Belajar Mandiri: Berani Menghadapi Keraguan dan Hal Baru
-
Novel Jejak Balak: Alam Rusak, Roh Leluhur pun Marah
Terkini
-
Prabowo Subianto, Sebingkai Pesan Harapan yang Hendak Rakyat Titipkan
-
Rilis Foto Pembacaan Naskah, Ini 3 Pemain Utama Drama Korea Namib
-
Tuai Perdebatan, Kim Nam Gil Tanggapi Tawaran Main di Drama Get Schooled
-
Raih Kemenangan Dramatis, Putri KW Lolos Babak Semifinal Korea Masters 2024
-
Usai Konser di 'Bukan Main' Vindes, Sukatani Menjadi Band Punk Kian Eksis