Scroll untuk membaca artikel
Hikmawan Firdaus | Priscilla Olga Salim
Ilustrasi buah-buahan (Pixabay.com/ StephanieAlbert)

Bukan sulap dan bukan sihir, kenapa buah bisa tidak memiliki biji pasti masih menjadi pertanyaan banyak orang. Apalagi kita yang sehari-hari mengkonsumsi buah tanpa biji. Beberapa waktu lalu dunia maya heboh dengan munculnya sebuah video yang viral di media sosial, Facebook. Pembuat konten mengatakan bahwa buah tanpa biji yang banyak beredar di pasaran haram dan berbahaya.

Apakah betul buah tanpa biji ini] berbahaya?

Tentu saja tidak. Hal ini seiring dengan pendapat yang disampaikan Prof Dr. Ir. Antonius Suwanto, guru besar FMIPA IPB pada media Tempo. Buah tanpa biji hadir dari proses alamiah maupun rekayasa genetika yang dilakukan dengan mekanisme yang pastinya tidak berbahaya bagi kesehatan manusia.

Sejarah dari Buah Tanpa Biji

Melansir dari Science ABC, anggur adalah salah satu buah tanpa biji yang pertama kali dikembangkan, tepatnya pada tahun 6000 SM. Di daerah Mediterranean, ditemukan anggur yang tak memiliki biji. Karena masyarakat setempat menyukainya, maka para petani mengembangkannya dengan teknik stek. Penggunaan teknik stek memang diyakini akan mewariskan sifat yang sama persis dengan induknya. Hal ini dikarenakan stek merupakan salah satu perkembangbiakan vegetatif, yang dilakukan tanpa perkawinan. Pasti hasilnya akan sama dengan indukan.

Selain anggur ada jeruk tanpa biji yang ditemukan di Brazil pada tahun 1870. Petani sekitar mengembangkan jeruk tanpa biji menggunakan teknik cangkok. Sama seperti stek, teknik cangkok juga merupakan perkembangbiakan secara vegetative.

Berlanjut hingga zaman sekarang, ada teknologi yang dinamakan rekayasa genetika secara mutasi menggunakan sifat khusus bernama paternokarpi. Melansir dari Jurnal Genes, Parternokarpi merupakan proses pembuahan tanpa penyerbukan sehingga menghasilkan buah tanpa biji. Selain terjadi secara alami, partenokarpi merupakan hasil dari rekayasa genetika. Dengan menggunakan sebuah zat kimia bernama kolkisin.

Di zaman yang maju ini, perkembangan buah tanpa biji juga dipercepat dengan hadirnya teknologi kultur jaringan. Di mana dengan bagian tertentu saja dari tanaman bisa menghasilkan tanaman yang identic dengan indukannya secara cepat dan mudah.

Jadi kesimpulannya, buah tanpa biji dipastikan aman ya! Tidak seperti hoax-hoax yang bertebaran di media sosial.

Priscilla Olga Salim