Pada Selasa (14/02/2023) lalu, sebuah berita yang cukup menghebohkan terjadi di kawasan Laut Hitam. Melansir dari situs Indomiliter, drone serang milik Amerika Serikat, yakni MQ-9 Reaper dijatuhkan oleh pesawat tempur milik angkatan udara Rusia. Drone seharga 30 juta USD tersebut diketahui jatuh ke laut hitam setelah bertemu dengan 2 unit jet tempur Russia Sukhoi SU-27 yang terbang mencegat drone serang terkuat milik Amerika Serikat tersebut.
Sontak, hal ini menjadi pertama kalinya kendaraan udara milik Rusia dan Amerika Serikat bertemu secara langsung sejak berakhirnya perang dingin pada awal dekade 1990-an silam. Hal ini pula menjadi pertama kalinya kendaraan udara milik kedua belah pihak saling berhadapan selepas invasi Rusia ke Ukraina pada awal tahun 2022 lalu.
Menyadur dari kanal berita First Post, drone tersebut diketahui jatuh karena disenggol oleh jet tempur Rusia setelah sebelumnya sempat dihujani oleh bahan bakar dari jet tersebut. Berita terakhir menyebutkan drone ini jatuh ke laut hitam di kedalaman sekitar 1.500 meter. Drone ini tentunya menjadi salah satu alutsista unggulan dari pihak Barat, khususnya Amerika Serikat. Berikut ini merupakan beberapa fakta menarik dari drone serang MQ-9 Reaper.
1. Dirancang untuk Menggantikan MQ-1 Predator
Drone serang (UCAV) MQ-9 Reaper merupakan drone serang yang didesain sejak akhir dekade 1990-an. Drone ini dirancang guna menggantikan pendahulunya, yakni MQ-1 Predator yang telah berdinas sejak tahun 1995. Drone MQ-1 Predator merupakan salah satu drone serang terbaik yang pernah diciptakan oleh Amerika Serikat dan akhirnya dipensiunkan pada tahun 2018 silam.
BACA JUGA: Sensasi Menaiki 'Ketek' Menyusuri Pesona Danau Sipin Kota Jambi
MQ-9 yang dirancang oleh manufaktur General Atomics mulai terbang perdana pada tahun 2001 dan mulai berdinas penuh pada tahun 2007. Drone yang memiliki peran utama sebagai drone serang ini juga dapat dipergunakan sebagai drone intai yang memiliki daya jelajah jauh dan memiliki ketahanan terbang cukup mumpuni. Tidak heran drone ini selain dipergunakan oleh Amerika Serikat juga digunakan oleh beberapa negara NATO seperti Inggris, Belanda, Italia, Spanyol, Jerman dan Prancis.
2. Drone Serang Paling Berbahaya di Dunia
Drone MQ-9 Reaper diklaim sebagai salah satu drone paling berbahaya dan bersenjata di dunia. Melansir dari situs Military Today, drone ini mampu membawa muatan total hampir 2.000 kg. Untuk sistem persenjataannya drone ini mampu membawa beragam rudal dan bom yang terpasang pada 7 cantelan (hardpoint) di bagian bawah badan dan sayap drone. Drone ini mampu membawa rudal AGM-114 Hellfire, rudal Stinger, bom GBU-12 dan beberapa sistem rudal dan bom lainnya.
Untuk mesin yang digunakan drone ini memakai sebuah mesin turboprop Honeywell TPE331-10 yang mampu membuat drone ini terbang dengan kecepatan maksimaol 482 km/jam. Untuk daya jelajahnya sendiri drone ini mampu terbang hingga ketinggian 50.000 kaki dan mampu mencapai jarak terbang hingga 1.900 km atau sekitar 14 jam daya tahan terbang. Drone ini juga dilengkapi dengan sistem kendali satelit dan juga sistem pelacakan target serta radar.
BACA JUGA: Mengenal Hatsu Tanjou, Upacara Tedhak Siten ala Jepang
3. Kenyang Pengalaman Tempur di Berbagai Medan Konflik
Drone MQ-9 Reaper diklaim menjadi drone paling battle proven atau teruji di medan pertempuran hingga hari ini. Sejak pertama kali digunakan dalam dinas resmi pada 2007, drone ini tercatat telah melakukan puluhan misi penyerangan maupun pengintaian di beberapa medan konflik. Bahkan, menurut beberapa sumber drone ini telah melakukan hingga ratusan misi tempur yang tidak terpublikasi.
Drone ini sering diturunkan di medan Afghanistan, Irak, Suriah dan beberapa kawasan lainnya di timur tengah. Drone ini juga seringkali digunakan di kawasan konflik Afrika seperti di Sudan, Djibouti, Mesir dan beberapa negara lainnya. Bahkan, dalam konflik di Ukraina drone ini diyakini menjadi salah satu drone intai di kawasan tersebut meskipun beritanya masih belum dapat dikonfirmasi.
Cek berita dan artikel lainnya di GOOGLE NEWS
Baca Juga
-
Temui Dua Calon Pemain Naturalisasi Baru, Ini Harapan Erick Thohir
-
Panggil 3 Pemain Senior ke AFF Cup, STY Tak Murni Turunkan Skuad U-22?
-
Indonesia vs Jepang: Mustahil Skuad Garuda Raih 3 Poin di Kandang?
-
Punya Jejak Kontroversial, Ini Sosok Wasit yang Pimpin Laga Indonesia vs Jepang
-
Egy Maulana Masih Berhasrat Main di Luar Negeri, Usia Jadi Penyebab Utama?
Artikel Terkait
-
Ancaman Baru Korut: Drone Bunuh Diri Target Musuh di Darat dan Laut
-
Google Diawasi Ketat! Regulator AS Incar Akses Data Internal Raksasa Teknologi
-
Heboh! 88 Anggota Kongres AS Desak Biden Jatuhkan Sanksi ke 2 Menteri Israel Terkait Kekerasan di Tepi Barat
-
Kim Jong Un Perintahkan Produksi Massal Drone Serang, Kerja Sama Militer Korut-Rusia Makin Erat
-
Tegang! Iran Tolak Tekanan Barat Soal Nuklir
Ulasan
-
Ulasan Novel Seribu Wajah Ayah: Kisah Perjuangan dan Pengorbanan Ayah
-
Ulasan Buku Gaga dan Ruri: Ajari Anak agar Tidak Mengambil Milik Orang Lain
-
Mengulik Misteri Denah Rumah Tak Lazim Lewat Buku Teka-Teki Rumah Aneh
-
Ulasan Novel Waktu Aku Dilayoff: Kisah saat Menghadapi Kehilangan Pekerjaan
-
Ulasan Novel Home Sweet Loan:Impian di Tengah Tantangan Finansial
Terkini
-
Sinopsis Film The Sabarmati Report, Kisah Dua Jurnalis Mengungkap Kebenaran
-
Melawan Sunyi, Membangun Diri: Inklusivitas Tuna Rungu dan Wicara ADECO DIY
-
Melihat Jadwal Tur Linkin Park, Jakarta Satu-satunya Kota di Asia Tenggara
-
Wajib Beli! Ini 3 Rekomendasi Cushion Lokal dengan Banyak Pilihan Shade
-
3 Rekomendasi Drama China yang Dibintangi Cheng Yi, Terbaru Ada Deep Lurk