Belakangan ini negeri kita ramai soal pemimpin lantaran Pilpres 2024 sudah tidak akan lama lagi. Pimpinan partai telah menunjuk jagoannya untuk diusung maju berkompetesi dalam pemilihan umum nanti. Para pimpinan itu juga sudah memutuskan dengan siapa hendak berkoalisi.
Tentu, calon yang mereka ajukan adalah ia yang berkepribadian baik, totalitas terhadap kepentingan negara, memiliki integritas tinggi, punya semangat memajukan bangsa, merawat tanah air, dan menjaga persatuan NKRI.
Dan berbicara soal pemimpin, KH. A. Mustofa Bisri dalam buku Sang Pemimpin ini, dengan gamblang menuturkan mengenai kepemimpinan Nabi Muhammad yang seharusnya kita tiada henti terus belajar meneladaninya. Beliau pula menyebut sifat-sifat yang harus dimiliki oleh setiap pemimpin.
KH. A. Mustofa Bisri menyitir firman Allah surah at-Taubah ayat 128, bahwa sebagai pemimpin, Nabi Muhammad itu memiliki sifat perhatian penuh kepada umat, tidak tahan melihat penderitaan umat, serta sangat mengasihi dan menyayangi umat.
Maka, pemimpin atau calon pemimpin negeri ini diharap memiliki rasa ketidaktegaan melihat penderitaan rakyat, penuh perhatian terhadap rakyat dan mencurahkan kasih sayang kepada rakyat.
Nabi Muhammad yang penuh perhatian dan sangat menyayangi umatnya itu amat menderita jika melihat terdapat umatnya yang menderita. Oleh sebab itu, seluruh hidup beliau dihibahkan untuk berjuang demi kepentingan umat.
Jika ada umatnya yang lapar, segera beliau beri makan. Yang telanjang, beliau beri pakaian. Yang bodoh, beliau didik. Yang lupa, beliau ingatkan. Yang bengkok, beliau luruskan. Yang tertindas, beliau bela. Yang susah, beliau hibur. Yang menghampiri lubang neraka, beliau ajak kembali ke surga. Dan seterusnya.
Siti Aisyah menjawab ketika ditanya tentang Nabi Muhammad bahwa beliau khuluquhu al-Qur'an, budi pekerti beliau adalah al-Qur'an. Maka, apa saja yang dianggap baik dan dianjurkan dalam al-Qur'an telah dilaksanakan oleh Nabi Muhammad, seperti berlaku jujur, adil, menjaga amanah, menepati janji, menahan emosi, memaafkan kesalahan, berani di saat benar, menjaga kehormatan, musyawarah, tawakal, sabar, dan sebagainya.
Dengan membaca buku ini, berharap para pemimpin atau calon pemimpin kita, mulai mengevaluasi dan mengoreksi konsep kepemimpinan mereka dengan bercermin pada kepemimpinan Nabi Muhammad Saw. Sebab, apabila pemimpinnya baik, maka insya Allah yang dipimpin juga baik.
Baca Juga
-
Makjleb! 3 Amanat Satir dalam Film Kang Solah from Kang Mak x Nenek Gayung
-
Raisa Andriana Gugat Cerai Hamish Daud, Humas Pengadilan Agama Jakarta Selatan Membenarkan
-
Ammar Zoni Minta Dihadirkan di Persidangan Offline, Kuasa Hukum: Sidang Daring Banyak Kendala
-
Nissa Sabyan Diduga Sedang Hamil Anak Ayus, Perutnya yang Makin Besar Jadi Sorotan
-
Clara Shinta Minta Cerai Gegara Suami Kecanduan Drama China hingga Lupa Perhatikan Istri
Artikel Terkait
-
Geger Pemuda Sukabumi Hina Nabi Muhammad SAW, Terduga Pelaku Berstatus Pelajar Madrasah
-
Tanah Para Bandit: Buku Terbaru dari Serial Action Tere Liye
-
Ulasan Buku 'Aku Manusia', Kumpulan Puisi Indah Mengenai Manusia dan Negeri
-
Mustopa, Pelaku Penembakan Kantor MUI Meninggal karena Serangan Jantung dan Infeksi Paru
-
Hasil Autopsi RS Polri: Mustopa 'Wakil Nabi' Penembak Kantor MUI Tewas karena Serangan Jantung dan Infeksi Paru
Ulasan
-
The Killer Question: Ketika Kuis Pub Berubah Jadi Ajang Pembunuhan
-
Film What's Up With Secretary Kim, Semenarik Apa sih Adaptasi Drakor Ini?
-
Raisa Mengubah Pasrah Menjadi Self-Respect Bertajuk Terserah di Ambivert
-
Makjleb! 3 Amanat Satir dalam Film Kang Solah from Kang Mak x Nenek Gayung
-
Relate Banget! Novel Berpayung Tuhan tentang Luka, Hidup, dan Penyesalan
Terkini
-
Setelah Dievakuasi, Ancaman Belum Usai: Risiko Kesehatan Kontaminasi Cs-137
-
40 Hari Bolos Sekolah, Ferry Irwandi Tersentuh oleh Kesabaran Sang Guru!
-
Bingung Cara 'Styling' Biar Gak Gitu-gitu Aja? Ini 9 Aturan Main Buat Pemula
-
Sunscreen saat Hujan, Pentingkah? Jangan Sampai Salah Langkah!
-
Raisa & Hamish Daud Umumkan Perpisahan, Fans Teringat Lirik 'Usai di Sini'