Krisis iklim adalah masalah global yang telah menjadi perhatian seluruh dunia dalam beberapa tahun terakhir. Salah satu dampak yang signifikan dari krisis iklim adalah inflasi pangan yang dapat memengaruhi ekonomi negara dan kesejahteraan masyarakat. Inflasi pangan terjadi ketika harga makanan naik secara signifikan dan secara langsung memengaruhi biaya hidup.
Peningkatan suhu global, polusi, dan perubahan iklim lainnya telah menyebabkan dampak yang signifikan pada produksi makanan. Salah satu contoh adalah kekeringan yang melanda beberapa wilayah di dunia, yang mengurangi produktivitas pertanian dan meningkatkan biaya produksi pangan. Selain itu, perubahan iklim juga dapat menyebabkan bencana alam seperti banjir, badai, dan kebakaran hutan, yang dapat merusak tanaman dan mempengaruhi pasokan makanan.
Menurut laporan Bank Dunia tahun 2021, hampir 10 persen populasi dunia yang hidup di negara-negara berkembang mengalami kerawanan pangan, terutama di Asia dan Afrika. Di sisi lain, Badan Pangan dan Pertanian PBB melaporkan bahwa harga makanan global telah meningkat sebesar 30% sejak tahun 2020.
Peningkatan harga pangan global ini juga berdampak pada inflasi pangan di negara-negara berkembang dan negara maju. Negara-negara seperti India, Brasil, dan Indonesia mengalami inflasi pangan yang signifikan pada tahun 2021. Di Amerika Serikat, inflasi pangan meningkat 3,5% pada tahun 2020, angka tertinggi sejak 2011.
BACA JUGA: 10 Tanda Kamu Perlu Detox dari Media sosial, Segera Rehat Sejenak!
Tingginya inflasi pangan dapat memengaruhi kemampuan masyarakat untuk memenuhi kebutuhan dasar mereka, seperti makanan dan kesehatan. Hal ini dapat menyebabkan masalah kesehatan yang lebih serius dan bahkan meningkatkan tingkat kemiskinan di beberapa wilayah.
Untuk mengatasi dampak krisis iklim pada inflasi pangan, perlu adanya upaya untuk meningkatkan produktivitas pertanian, mengurangi polusi, dan menjaga keberlanjutan lingkungan. Negara-negara juga dapat berinvestasi dalam teknologi pertanian yang lebih efisien dan berkelanjutan. Selain itu, konsumen juga dapat memilih untuk membeli produk pangan yang diproduksi secara bertanggung jawab dan berkelanjutan.
Dalam konteks inflasi pangan, upaya untuk meningkatkan ketahanan pangan dan keberlanjutan lingkungan dapat membantu mengurangi dampak krisis iklim pada harga makanan. Namun, langkah-langkah ini harus dilakukan secara terkoordinasi dan berkelanjutan untuk mencapai hasil yang signifikan.
Cek berita dan artikel lainnya di GOOGLE NEWS
Tag
Artikel Terkait
-
Guncangan di Markas KTM: Raksasa Motor Austria di Ambang Krisis Keuangan
-
Menkop Budi Arie Sebut Koperasi Siap Serap Susu Produksi Lokal Untuk Makan Bergizi Gratis
-
Pameran SIAL Interfood 2024: Peluang Emas Ekspor Makanan Korea Halal ke Indonesia, Raih Kenaikan 2,7%
-
Gapai Kebebasan Finansial di Masa Depan Lewat Investasi dan Trading Saham di BRIGHTS
-
BRI Insurance Dorong Peningkatan Ekonomi Pesantren di bidang Peternakan Sapi dan Pangan
Ulasan
-
Ulasan Novel Happy Ending Machine: Ketika Mencintai Orang yang Salah
-
Perempuan yang Menangis kepada Bulan Hitam: Melawan Tradisi Kawin Tangkap
-
Menguak Sisi Gelap Masyarakat Elitis dalam Novel Ferris Wheel at Night
-
Modal Ngeblog Bisa Sampai Yurop: Rahasia Jalan-Jalan Gratis dari Menulis
-
Absurdisme Hidup dalam Novel The Stranger Karya Albert Camus
Terkini
-
Gagal Taklukkan Raja Asia, Jay Idzes Pastikan Timnas Indonesia Tak Menyerah
-
SHINee Love Like Oxygen: Sakitnya Kehabisan Napas Karena Cinta
-
3 Rekomendasi Film Angelina Jolie Bergenre Fantasi
-
Taklukkan Kembali Gregoria Mariska Tunjung, Bukti Dominasi Akane Yamaguchi
-
Debut Manis Kevin Diks di Timnas Indonesia, Nyaris Cetak Assist tapi Cedera