Scroll untuk membaca artikel
Candra Kartiko | Christian Marcello Dwisusanto
ilustrasi ChatGPT. (Unsplash/Mojahid Mottakin)

Pada zaman yang sudah modern ini, banyak hal yang telah diciptakan oleh manusia dengan tujuan memudahkan dan memberi kenyamanan bagi manusia itu sendiri. Saat ini, terdapat beberapa bentuk dari teknologi kecerdasan buatan atau biasa disebut dengan Artificial Intelligence (AI) di antaranya, yaitu Machine Learning, Computer Vision, Speech Recognition, dan lain-lain.

Dalam penggunaannya, Artificial Intelligence atau kecerdasan buatan telah diterapkan di berbagai bidang, termasuk dalam pengembangan Chatbot atau asisten virtual yang mampu berinteraksi dengan manusia melalui pesan teks.

BACA JUGA: 5 Fakta Seputar Orientasi Seksual yang Kerap Disalahartikan, Stop Stigma

Kini telah hadir kecerdasan buatan dalam bentuk Chatbot dikenal dengan nama “ChatGPT” yang dikembangkan oleh OpenAI (sebuah organisasi nirlaba yang berfokus pada penelitian dan pengembangan kecerdasan buatan).

Di dunia yang semakin modern ini, penggunaan kecerdasan buatan “ChatGPT” menjadi semakin sering karena memberikan dampak yang cukup signifikan terhadap kehidupan manusia. Kecerdasan buatan “ChatGPT” ini diyakini mampu menjawab segala pertanyaan yang diberikan di berbagai bidang, seperti bisnis, sosial, sejarah, dan lain-lain, dengan memberikan jawaban yang tingkat keakuratannya cukup tinggi dalam bentuk teks.

Hal ini kemudian dimanfaatkan oleh semua orang untuk meningkatkan efisiensi dalam melakukan tugas-tugas kehidupan sehari-hari, seperti mengerjakan tugas, memahami informasi medis dengan lebih mudah dan cepat, dan masih banyak lagi.

BACA JUGA: 3 Aplikasi Pelacak Nomor HP Terbaik yang Wajib Kamu Ketahui

Dalam masa perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang pesat, "ChatGPT" memberikan dampak tertentu pada kehidupan sehari-hari, baik dampak positif maupun dampak negatif. Tidak diragukan, kehadiran "ChatGPT" sebagai model percakapan Artificial Intelligence mampu memperluas wawasan dan pengetahuan.

Namun, dampak positif dari kehadiran "ChatGPT" tidak hanya terbatas pada pengetahuan dan wawasan saja. Kecerdasan buatan ini juga dapat meningkatkan efisiensi dalam melakukan tugas-tugas sehari-hari. Misalnya, dengan adanya "ChatGPT", seseorang dapat dengan mudah dan cepat memahami informasi medis atau mengerjakan tugas-tugas rumah tangga yang memerlukan bantuan dari internet.

Hal ini sangat membantu terutama bagi mereka yang memiliki kesibukan yang tinggi dan sedikit waktu luang untuk mencari informasi atau mengerjakan tugas-tugas tersebut.

Selain itu, "ChatGPT" juga dapat membantu dalam melakukan pembelajaran jarak jauh. Di masa pandemi COVID-19 seperti sekarang, penggunaan aplikasi "ChatGPT" dalam pembelajaran jarak jauh dapat membantu mempertahankan proses belajar mengajar. Siswa atau mahasiswa dapat dengan mudah mengajukan pertanyaan atau mencari informasi yang dibutuhkan melalui chatbot. Dampak positif ini tentu saja dapat memudahkan proses belajar mengajar dan meningkatkan efisiensi dalam pembelajaran jarak jauh.

Namun, seperti kebanyakan teknologi lainnya, "ChatGPT" juga memiliki dampak negatif. Salah satunya adalah ketergantungan terhadap teknologi ini. Seiring dengan semakin seringnya penggunaan "ChatGPT", seseorang dapat menjadi kurang terampil dalam mencari informasi atau menyelesaikan tugas tanpa bantuan teknologi. Hal ini dapat mengurangi kemampuan seseorang dalam memecahkan masalah secara mandiri dan berdampak pada ketergantungan terhadap teknologi.

Selain itu, "ChatGPT" juga dapat menjadi sumber informasi yang tidak akurat. Terkadang, "ChatGPT" memberikan jawaban yang tidak sesuai dengan pertanyaan atau bahkan memberikan jawaban yang salah. Hal ini dapat mengarah pada penyebaran informasi yang tidak benar atau bahkan merugikan pengguna.

Oleh karena itu, penting bagi pengguna untuk memperhatikan dan memahami dampak dari penggunaan "ChatGPT" dalam kehidupan sehari-hari, serta mempertahankan keseimbangan antara penggunaan teknologi dan kemampuan pribadi. Dalam menggunakan "ChatGPT", pengguna juga harus mampu memilah informasi yang akurat dan tidak akurat serta tidak terlalu bergantung pada teknologi.

BACA JUGA: Misteri DNA: Bukti Keberadaan 'Sesuatu yang Agung' dalam Kehidupan

Untuk menangani dampak negatif yang mungkin ditimbulkan oleh penggunaan "ChatGPT", beberapa upaya yang dapat dilakukan adalah:

1. Edukasi tentang penggunaan teknologi: Pengguna harus diberikan edukasi tentang cara menggunakan teknologi dengan bijak dan efektif dalam kehidupan sehari-hari. Hal ini dapat dilakukan melalui penyediaan informasi yang jelas dan mudah dipahami tentang dampak penggunaan teknologi, serta cara mengurangi dampak negatifnya.

2. Memeriksa keakuratan informasi: Pengguna harus memeriksa keakuratan informasi yang diberikan oleh "ChatGPT" sebelum menggunakannya. Hal ini dapat dilakukan dengan membandingkan informasi yang diberikan dengan sumber informasi lainnya dan memastikan keakuratan informasi sebelum menggunakannya.

3. Mengembangkan kemampuan pemecahan masalah: Pengguna harus terus mengembangkan kemampuan pemecahan masalah secara mandiri dan tidak terlalu bergantung pada teknologi. Hal ini dapat dilakukan dengan memperbanyak membaca dan mencari informasi dari sumber yang berbeda serta mengasah kemampuan kritis.

4. Menjaga keseimbangan antara penggunaan teknologi dan kemampuan pribadi: Pengguna harus menjaga keseimbangan antara penggunaan teknologi dan kemampuan pribadi. Hal ini dapat dilakukan dengan membatasi penggunaan teknologi dan mengembangkan kemampuan pribadi secara mandiri.

Dengan menerapkan upaya-upaya tersebut, diharapkan pengguna dapat menggunakan "ChatGPT" secara bijak dan efektif dalam kehidupan sehari-hari serta mengurangi dampak negatif yang mungkin ditimbulkan oleh penggunaan teknologi kecerdasan buatan ini.

Dampak dari kehadiran teknologi kecerdasan buatan seperti "ChatGPT" memang sangat signifikan dalam kehidupan sehari-hari. Dengan memahami dampak positif dan negatif dari penggunaan teknologi ini, pengguna dapat memanfaatkannya dengan bijak dan efektif dalam kehidupan sehari-hari. Dengan demikian, penggunaan "ChatGPT" adalah untuk memanfaatkannya dengan bijak dan efektif dalam kehidupan sehari-hari.

Pengguna harus memahami dampak positif dan negatif dari penggunaan teknologi kecerdasan buatan ini dan mempertahankan keseimbangan antara penggunaan teknologi dan kemampuan pribadi. Selain itu, pengguna harus mampu memilah informasi yang akurat dan tidak akurat serta tidak terlalu bergantung pada teknologi. Dengan memanfaatkan "ChatGPT" dengan bijak, pengguna dapat meningkatkan efisiensi dalam melakukan tugas-tugas sehari-hari dan memperluas wawasan dan pengetahuan dengan lebih cepat dan mudah.

Cek berita dan artikel lainnya di GOOGLE NEWS

Christian Marcello Dwisusanto

Baca Juga