Terdapat 17 cerita dalam buku kumpulan cerpen berjudul Catatan Orang Gila ini. 15 cerita di antaranya pernah dipublikasikan di media nasional. 2 cerita yang belum dimuat di media tersebut berjudul Catatan Orang Gila dan Catatan tentang Hantu dan Kisah dari Bangsal.
Cerita pertama pada buku karya Han Gagas ini bertajuk Si Gila. Cerpen ini telah pernah dipublikasikan di Majalah Horison pada edisi Agustus 2013.
Alur kisahnya berjalan mengalir. Penuturannya detail dengan bahasa yang tidak menukik. Sehingga mudah ditangkap isi dan amanat ceritanya.
Pada cerita ini sangat banyak saya temukan kritikan tajam (kalau tidak mau dikatakan pedas), terutama mengenai kemanusiaan.
Untuk lebih jelasnya, berikut ulasan lengkapnya mulai dari paragraf pertama:
Setiap aku lewat, anak-anak kecil yang sebelumnya ramai main sepakbola di pinggir jalan seketika buyar kocar-kacir. (halaman 5).
Di bagian awal ini, penulis membuka narasi bahwa kehadiran orang gila membuat anak-anak ketakutan. Selanjutnya digambarkan saat ada orang gila lewat, mata balita ikut melotot menatapnya. Orang-orang yang sedang ngobrol asyik di poskamling tiba-tiba menyingkir dengan sorot mata mendelik penuh curiga kepada si gila.
Ketakutan orang-orang saat menatap si gila justru ia syukuri. Berkat demikian, ia merasa dirinya melebihi presiden. Jalannya bagai tol bebas hambatan. Presiden saja perlu dikawal untuk membuka jalan, sementara si gila, setiap orang yang bertemu dengannya pasti menghindar.
Perilaku manusia yang juga disorot dalam cerita ini adalah di saat si gila mengacungkan jari tengah ke arah polisi, lalu ia ditempeleng keras pipinya oleh polisi hingga jatuh tersungkur. Tahu ia tersungkur, orang-orang mengerubungi untuk bertepuk tangan, menyemangati polisi dan menyemburkan sumpah serapah.
Selanjutnya, efek tempelengan itu membuat perut si gila jadi sangat lapar. Ia pun agak sempoyongan berjalan ke arah bak sampah di belakang pasar. Sampai di sana ia kedahuluan anjing buduk pincang. Namun, sadar ada si gila datang, anjing itu berhenti mengendus-endus, ia mundur beberapa langkah, lalu diam dan mengerjap-kerjap seolah memberi tempat buat si gila untuk mengais sampah.
Aku tertegun. "Anjing saja tahu bagaimana hidup berbagi dengan manusia," batinku. (halaman 7).
Dan masih banyak lagi kritikan tajam dalam cerpen-cerpen ini. Menanggapi kritikan tersebut, sepatutnya kita sadar dan instropeksi diri, bukan marah atau pun mencak-mencak hendak mencelakainya. Dengan begitu, kita telah diingatkan untuk selalu berproses menjadi manusia baik yang menebar kebaikan.
Baca Juga
-
Vivo V60 Resmi Rilis, Andalkan Kamera Telefoto ZEISS dan Snapdragon 7 Gen 4
-
Review Buku Indonesia Merdeka, Akhir Agustus 2025 Benarkah Sudah Merdeka?
-
Samsung Segera Kenalkan Galaxy S25 FE, Dibekali Prosesor Exynos 2400 dan CPU 10 Core
-
Vivo X Fold 5 Resmi Masuk Indonesia, HP Lipat dengan Durabilitas Tinggi serta Engsel Kuat dari Baja
-
Menganalisis Ideologi Negara dalam Buku Ragam Tulisan Tentang Pancasila
Artikel Terkait
-
5 Aturan untuk Memiiki Hidup Disiplin, Dijamin Ampuh!
-
Jokowi Dikritik Kumpulkan Ketum Parpol, Tak Etis Kantor Presiden Dijadikan Sarang Politik Praktis
-
Ulasan Buku 'Retakan Kisah', Cara Sastrawan Besar Melawan Kebijakan Rezim
-
Ulasan Buku "Yang Terakhir Masuk Surga"
-
Gawat, Jokowi Bakal Cek Langsung Jalan Rusak di Lampung yang Viral
Ulasan
-
Kala Film The Conjuring: Last Rites, Mengemas Lebih Dalam Arti Kehilangan
-
Review Film The Conjuring: Last Rites, Penutup Seri Horor yang Menyeramkan!
-
Ulasan Novel Three Sisters: Perempuan di Pasca-Revolusi Kebudayaan Tiongkok
-
Ulasan Novel The Friend Zone: Pilihan Sulit Antara Cinta dan Mimpi
-
Ulasan Novel Bedebah di Ujung Tanduk: Titik Balik Dunia Shadow Economy!
Terkini
-
Ijazah SMA Gibran Dipersoalkan: Siapa Subhan Palal yang Berani Gugat Wakil Presiden?
-
Daily Outfit Kang Mi Na: 4 Padu Padan Gaya Chic yang Catchy Abis!
-
ASI Itu Bodyguard, Vaksin Itu Sniper: Kenapa Bayi Butuh Dua-duanya, Bukan Cuma Salah Satunya!
-
5 Pasangan Rival Anime Paling Ikonik yang Awalnya Sahabat, Siapa Saja?
-
PBB Ingatkan: Meski Ada La Nina, Krisis Iklim Tak Bisa Dibendung Tanpa Aksi Manusia