Scroll untuk membaca artikel
Candra Kartiko | Safitri Dina Prameswari
Ilustrasi gadget (Pexels.com/Jessica Lewis Creative)

Baterai merupakan salah satu komponen paling penting pada perangkat elektronik seperti smartphone, laptop, tablet, dan sebagainya. Tanpa baterai yang kuat dan awet, perangkat elektronik tidak akan bisa berfungsi dengan baik. Namun, terdapat perdebatan di kalangan pengguna apakah lebih baik menunggu baterai habis atau mengisi ulang secara teratur.

Pada dasarnya, baterai lithium-ion (Li-ion) yang digunakan pada perangkat elektronik seperti smartphone, laptop, dan tablet, direkomendasikan untuk diisi ulang secara teratur sebelum mencapai kondisi "low battery". Hal ini dikarenakan baterai Li-ion tidak disarankan untuk sampai benar-benar habis karena hal tersebut dapat memperpendek umur baterai.

BACA JUGA: Menikmati Nuansa Tradisional Cafe The Palms di Lampung

Baterai Li-ion memiliki kapasitas terbatas dan umur pemakaian tergantung pada seberapa sering dan seberapa baik baterai dijaga. Apabila baterai dibiarkan habis secara terus-menerus, daya simpan baterai akan menurun dan baterai akan menjadi lebih rentan terhadap kerusakan.

Namun, di sisi lain, mengisi baterai terlalu sering atau terlalu lama juga dapat merusak baterai dan memperpendek umur baterai. Hal ini terjadi karena ketika baterai terus-menerus diisi ulang, maka baterai akan mengalami overcharging yang dapat merusak sel-sel baterai dan membuat baterai menjadi cepat panas.

Oleh karena itu, idealnya baterai sebaiknya diisi ulang sebelum benar-benar habis, tetapi juga tidak terlalu sering atau terlalu lama. Sebaiknya, cabut pengisi daya saat baterai sudah terisi penuh dan jangan biarkan terus terhubung ke perangkat karena dapat memperpendek umur baterai.

BACA JUGA: Panahan dan Berkuda di Princhsto, Nikmati Sensasi Seru di Alam Terbuka

Sebenarnya, meskipun smartphone memiliki indikator yang menunjukkan bahwa baterai sudah mencapai 100%, tetap saja tidak dianjurkan untuk terus membiarkan smartphone terhubung ke pengisi daya setelah baterai sudah terisi penuh. Hal ini disebabkan oleh adanya proses overcharging yang dapat merusak kinerja baterai dalam jangka panjang.

Overcharging adalah proses pengisian daya yang terjadi setelah baterai mencapai level 100%. Dalam kondisi overcharging, arus listrik tetap mengalir ke baterai bahkan jika baterai sudah penuh dan tidak membutuhkan arus listrik tambahan. Hal ini dapat menyebabkan pemanasan berlebih pada baterai dan mengurangi umur pakai baterai.

BACA JUGA: 5 Pelajaran yang Bisa Diambil dari Buku The Alpha Girls Guide

Selain itu, pastikan untuk menggunakan pengisi daya yang sesuai dengan spesifikasi perangkat. Jangan menggunakan pengisi daya yang tidak dikenal atau tidak sesuai dengan spesifikasi perangkat karena dapat merusak baterai dan memperpendek umur baterai.

Kesimpulannya, baterai sebaiknya diisi ulang secara teratur sebelum benar-benar habis, tetapi juga tidak terlalu sering atau terlalu lama. Pastikan juga untuk menggunakan pengisi daya yang sesuai dengan spesifikasi perangkat untuk membantu menjaga kinerja baterai dan memperpanjang umur baterai.

Cek berita dan artikel lainnya di GOOGLE NEWS

Safitri Dina Prameswari