Scroll untuk membaca artikel
Ayu Nabila | Lintang Larissya
Halo effect untuk kesan pertama. (pexels.com)

Beberapa di antara kita mungkin merasa kesulitan menciptakan kesan pertama atau first impression untuk memikat lawan bicara di berbagai kesempatan, termasuk dalam upaya melakukan pendekatan dengan crush.

Apabila kamu merasakan kesulitan saat membentuk kesan pertama pada lawan bicara, artikel ini tepat untukmu, nih!

Halo effect adalah salah satu “kiat” jitu untuk menunjukkan pesonamu ke lawan bicara supaya menghasilkan persepsi yang positif padamu dan kedepannya.

Dilansir dari berbagai sumber termasuk Verywellmind.com, ini dia penjelasan Halo Effect yang merupakan istilah psikologi dari jenis bias kognitif.

Singkatnya, Halo effect adalah penilaian terhadap sesuatu dan seseorang dari kesan pertama pada orang yang baru dijumpai. Kesan pertama ini dapat memengaruhi sikap dan sifat seseorang atas suatu hal terhadap pembentukan perspektif positif terhadap persepsi individu.

Halo effect terjadi karena manusia cenderung menggunakan kecerdasannya secara efisien. Penggunaan persesi ini dapat meningkatkan daya tarik dan mencakup sifat-sifat positif lainnya.

Nah, Halo effect ini dapat ditemui dalam kehidupan sehari-hari. Secara tidak sadar, kamu mungkin juga pernah melakukannya.

Seperti melakukan penilaian seseorang terhadap penampilan fisik. Penampilan yang rapi, bersih, dan wangi dapat membentuk asumsi seseorang terhadap individu tersebut, seperti memiliki kepribadian positif, kecerdasan, keberhasilan, atau mungkin kepribadian yang baik.

BACA JUGA: Mengapa Perut Tidak Boleh Dipijat? Kenali Alasan dan Risikonya Berikut Ini

Atau ketika melihat seseorang yang menggunakan kacamata dapat membentuk penilaian bahwa orang tersebut merupakan kutu buku atau seseorang yang cerdas.

Dalam kasus memikat crush, mungkin saat kencan pertama kamu menunjukan act of service atau perhatian kecil pada pasangan yang buat mereka jadi salah tingkah.

Kasus lainnya juga bisa dilihat dari contoh produk dari merek terkenal yang sudah dikenal positif dapat mengundang kecenderungan bahwa produk tersebut memiliki kualitas baik tanpa melakukan pengecekan terhadap produk secara objektif.

Namun ternyata Halo effect dapat menghasilkan efek berkebalikan bak dua mata pisau. Bila kesan pertama ternyata jauh dan sama sekali tidak menggambarkan kenyataan, maka halo effect bisa berakibat buruk.

Bila mengambil contoh kasus dari bidang asmara, efek dari Halo effect yang berakhir buruk bisa membuat kepercayaan seseorang menjadi menurun dan bisa mengakibatkan masalah serius seperti trust issue.

Namun demikian, Halo effect juga berpengaruh dalam konteks profesional termasuk saat bekerja, interview atau wawancara, dan saat bekerja.

Cek berita dan artikel lainnya di GOOGLE NEWS

Lintang Larissya