Beberapa di antara kita mungkin merasa kesulitan menciptakan kesan pertama atau first impression untuk memikat lawan bicara di berbagai kesempatan, termasuk dalam upaya melakukan pendekatan dengan crush.
Apabila kamu merasakan kesulitan saat membentuk kesan pertama pada lawan bicara, artikel ini tepat untukmu, nih!
Halo effect adalah salah satu “kiat” jitu untuk menunjukkan pesonamu ke lawan bicara supaya menghasilkan persepsi yang positif padamu dan kedepannya.
Dilansir dari berbagai sumber termasuk Verywellmind.com, ini dia penjelasan Halo Effect yang merupakan istilah psikologi dari jenis bias kognitif.
Singkatnya, Halo effect adalah penilaian terhadap sesuatu dan seseorang dari kesan pertama pada orang yang baru dijumpai. Kesan pertama ini dapat memengaruhi sikap dan sifat seseorang atas suatu hal terhadap pembentukan perspektif positif terhadap persepsi individu.
Halo effect terjadi karena manusia cenderung menggunakan kecerdasannya secara efisien. Penggunaan persesi ini dapat meningkatkan daya tarik dan mencakup sifat-sifat positif lainnya.
Nah, Halo effect ini dapat ditemui dalam kehidupan sehari-hari. Secara tidak sadar, kamu mungkin juga pernah melakukannya.
Seperti melakukan penilaian seseorang terhadap penampilan fisik. Penampilan yang rapi, bersih, dan wangi dapat membentuk asumsi seseorang terhadap individu tersebut, seperti memiliki kepribadian positif, kecerdasan, keberhasilan, atau mungkin kepribadian yang baik.
BACA JUGA: Mengapa Perut Tidak Boleh Dipijat? Kenali Alasan dan Risikonya Berikut Ini
Atau ketika melihat seseorang yang menggunakan kacamata dapat membentuk penilaian bahwa orang tersebut merupakan kutu buku atau seseorang yang cerdas.
Dalam kasus memikat crush, mungkin saat kencan pertama kamu menunjukan act of service atau perhatian kecil pada pasangan yang buat mereka jadi salah tingkah.
Kasus lainnya juga bisa dilihat dari contoh produk dari merek terkenal yang sudah dikenal positif dapat mengundang kecenderungan bahwa produk tersebut memiliki kualitas baik tanpa melakukan pengecekan terhadap produk secara objektif.
Namun ternyata Halo effect dapat menghasilkan efek berkebalikan bak dua mata pisau. Bila kesan pertama ternyata jauh dan sama sekali tidak menggambarkan kenyataan, maka halo effect bisa berakibat buruk.
Bila mengambil contoh kasus dari bidang asmara, efek dari Halo effect yang berakhir buruk bisa membuat kepercayaan seseorang menjadi menurun dan bisa mengakibatkan masalah serius seperti trust issue.
Namun demikian, Halo effect juga berpengaruh dalam konteks profesional termasuk saat bekerja, interview atau wawancara, dan saat bekerja.
Cek berita dan artikel lainnya di GOOGLE NEWS
Baca Juga
-
Makin Blak-blakan, Aaliyah Massaid Akui Bucin Ke Thariq Halilintar: Kamu Juara di Hati Aku
-
Mengenal Li Ran, Princess Eropa dari Asia Pertama, Istri dari Pangeran Charles Belgia
-
Fans Fuji Kecewa Konten Eksklusif Tersebar: Jadi Percuma Bayar
-
Nyanyi 'Cundamani' di Hadapan Happy Asmara, Celetukan Niken Salindry Bikin Ngakak Satu Venue
-
ARMY Next Level! Wanita Ini Pamer Rumah Berkonsep BTS, Semua Serba Ungu
Artikel Terkait
Ulasan
-
Review Film Your Eyes Tell, Cinta Tulus yang Hadir Tanpa Suara
-
Ulasan Buku 22 Ways to Self-Love, Cara Praktis untuk Mencintai Diri Sendiri
-
Wisata SKI Bogor, Tempat Terbaik untuk Menikmati Liburan Bareng Keluarga
-
Review Buku Kitty sang Pahlawan Super: Mengatasi Ketakutan dalam Diri
-
Lagu TOMBOY oleh HYUKOH: Melankolis Masa Muda tentang Refleksi Kehidupan
Terkini
-
Dibantai Jepang 6-0, Timnas Indonesia Raih Banyak Pembelajaran Penting!
-
Tampil Stand Out saat Ngantor dengan 6 Gaya OOTD Smart Casual ala Adiba Khanza
-
5 Rekomendasi Brightening Toner yang Efektif Mencerahkan Kulit Kusam
-
Beep oleh izna: Perasaan Gugup dan Gembira Menyambut Cinta Baru
-
Jejak Karbon Digital: Saat Internet Diam-Diam Membakar Bumi