Scroll untuk membaca artikel
Hernawan | Moch Alfa Alfiansyah
Paralayang Bukit Sempu (Dok. Pribadi/alfaalfnsyh)

Pemandangan malam dan polusi, itulah yang bisa dirasakan di sebuah objek wisata baru di Kabupaten Pasuruan, Jawa Timur. Berlokasi di Hutan Cowek, Kecamatan Purwodadi, Paralayang Bukit Sempu menyajikan pemandangan unik di mana panorama yang indah diganggu oleh polusi udara.

Paralayang Bukit Sempu sangat direkomendasikan bagi pencinta alam karena wisata yang baru diresmikan pada 2022 ini memiliki lansekap berupa Kecamatan Purwodadi dan Kecamatan Lawang dapat kita lihat dari ketinggian. Spesialnya, pengunjung juga dapat menyaksikan jalan tol Malang-Pandaan yang tepat berada di hadapan bukit ini.

Tak sampai di sana, area pandang yang menghadap ke arah barat juga menjadi keuntungan karena pengunjung dapat menikmati senja dan matahari terbenam yang eksklusif. Pemandangan sunset tersebut akan bersembunyi di balik gagahnya Gunung Arjuno.

Di malam hari, mata pengunjung juga makin dimanjakan dengan pemandangan city light dari lampu-lampu perumahan warga baik yang berada di bawah maupun di lereng gunung. Selain itu, lampu-lampu kendaraan yang berlalu lalang di jalan tol Malang-Pandaan juga memberikan daya tarik yang istimewa, khususnya bagi pengunjung yang ingin mengambil foto dengan teknik Light Painting maupun video selang waktu.

Tempat yang mulanya diperuntukkan untuk kompetisi dan latihan parayalang ini juga memiliki fasilitas yang lengkap. Meski tergolong wisata baru, Paralayang Bukit Sempu telah memiliki kantong parkir, musala, dan toilet. Tak ketinggalan, tersedia pula kafe yang menyediakan makanan maupun minuman hangat yang cocok untuk menemani pengunjung di tengah udara yang dingin.

Paralayang Bukit Sempu kini juga diperuntukkan untuk berkemah dengan adanya camping ground (cottage) dan persewaan tenda. Seluruh fasilitas tersebut dibangun tanpa merusak alaminya hutan pinus yang estetik sebagai latar dari wisata ini.

Sayangnya, cantiknya pemandangan di tempat ini sedikit terusik dengan adanya pabrik yang menghasilkan polusi udara. Cerobong dari pabrik tersebut berada di kejauhan, namun asapnya sedikit menghalagi pemandangan ke ufuk barat sehingga terkesan berkabut dan tidak jernih. Beruntungnya, polusi tersebut tidak sampai ke area wisata, hanya sedikit menghalangi pemandangan saja.

Untuk menuju lokasi ini, pengunjung bisa melalui Jalan Raya Nongkojajar dan berbelok ke arah selatan menyusuri jalanan desa Cowek hingga menemukan gapura Paralayang Bukit Sempu. Untuk medan menuju lokasi memang cukup menanjak dan berkelok-kelok, namun masih tergolong aman dengan jalan yang luas dan mulus.

Adapun untuk memasuki area ini, pengunjung hanya perlu membayar parkir sebesar Rp5.000,00 untuk motor dan Rp10.000,00 untuk mobil. Sedangkan jika ingin nge-camp, ada biaya tambahan sebesar Rp25.000,00 per orang.

Moch Alfa Alfiansyah