Film animasi "Ponyo" produksi Studio Ghibli ini menceritakan kisah yang sederhana namun punya makna yang dalam. Sosuke, seorang anak berusia 5 tahun yang tinggal di rumah di tebing di tepi pantai, menemukan seekor ikan mas yang terperangkap dalam sebuah toples di pantai. Ikan itu adalah Ponyo.
Saat dia membebaskannya, dia diberi jilatan penyembuh luka. Ternyata, dengan mencicipi darah manusia, Ponyo mendapatkan kemampuan untuk berubah menjadi ikan atau manusia.
Inilah awal dari persahabatan mereka. Sosuke (diisi suara oleh Frankie Jonas, adik dari Jonas Brothers) melindungi Ponyo (diisi suara oleh Noah Cyrus, adik perempuan Miley) dalam ember, dan tangan serta kakinya secara ajaib keluar dari tubuhnya, menjadikannya gadis kecil yang dapat berbicara.
Mereka menjalani petualangan di sekolah dan panti jompo di sebelah tempat ayah Sosuke bekerja. Namun, masalah muncul saat Ponyo menciptakan perubahan ekologis yang mengakibatkan tsunami yang mengancam desa Sosuke.
Ini memicu petualangan yang mendebarkan dengan perahu mainan yang tiba-tiba membesar berkat keajaiban Ponyo, serta perjalanan mimpinya melintasi puncak-puncak pohon yang terendam banjir untuk mencari ibu Sosuke.
Dari permukaan, mereka dapat melihat ikan prasejarah raksasa yang terbangun oleh ombak besar dan berlayar di jalan raya yang pernah ditempuh oleh ibunya.
Film ini mungkin terdengar seperti film animasi biasa, tetapi keajaiban seni karya Hayao Miyazaki tidak dapat diabaikan.
Sutradara Jepang berusia 68 tahun ini terus menciptakan animasi dengan cara tradisional, seperti yang telah dia lakukan dalam karya-karya seperti "Putri Salju" dan "Pinokio".
Karyanya memiliki aliran yang organik dan menghadirkan keajaiban yang sulit ditemukan dalam efek CGI. Kualitasnya patut diacungi jempol dan dia punya imajinasi yang luar biasa.
Film ini dimulai dengan adegan di bawah laut yang menampilkan ubur-ubur yang melayang dan makhluk-makhluk dasar laut yang berlarian.
Warna-warna pastel dalam adegan ini membuat "Ponyo" menjadi salah satu film yang jarang ditemui, di mana saya ingin duduk di barisan depan untuk meresapi keindahan yang disuguhkan.
Terlebih lagi, imajinasi Hayao Miyazaki saat menciptakan karakter Fujimoto, seorang manusia yang menjadi pelindung lautan dan diisi suara oleh Liam Neeson.
Dia adalah ayah dari Ponyo dan saudara-saudaranya yang tak terhitung jumlahnya, meskipun asal-usul biologis mereka tidak dijelaskan dengan detail.
Meskipun awalnya tampak seperti tokoh jahat, akhirnya saya memahami bahwa alasan di balik usahanya untuk menjaga Ponyo tetap di laut adalah karena keprihatinannya terhadap keseimbangan alam bumi.
Film ini juga menggambarkan ancaman terhadap alam oleh aktivitas manusia, seperti kapal yang mengeruk berbagai ton sampah, yang merupakan cerminan keadaan dunia nyata.
Kehidupan bahagia Sosuke di atas tebing dan kedamaian teman-temannya di rumah orang tua terancam oleh polusi. Ponyo dan Sosuke menjadi harapan satu-satunya untuk mengembalikan keseimbangan ini.
Hayao Miyazaki adalah seorang ahli animator asal Jepang yang telah menciptakan karya-karya ikonik seperti "My Neighbor Totoro", "Spirited Away", dan "Howl's Moving Castle".
Miyazaki dihormati sebagai ahli animator di Amerika, dan versi bahasa Inggris dari "Ponyo" juga memiliki pengisi suara yang sangat berbakat, termasuk Cate Blanchett, Matt Damon, dan Tina Fey.
Versi bahasa Inggris ini diadaptasi oleh John Lasseter ("Toy Story", "Cars"), dan dia melakukannya dengan penuh penghayatan, semata-mata bukan hanya demi uang.
Selain ceritanya yang menarik, pesan ekologis yang disampaikan dalam film ini sangat penting. Ponyo dan Sosuke harus berjuang untuk mengembalikan keseimbangan alam yang terganggu oleh polusi dan tindakan manusia.
Jadi, jika kamu mencari film animasi yang menawan dengan pesan moral yang kuat, "Ponyo" adalah salah satu pilihan yang tepat untuk ditonton.
Baca Juga
-
Menapak Jejak Warisan Jokowi Selama Satu Dekade Masa Kepemimpinan
-
Ulasan Film Daisy, Perpaduan Romansa dan Thriller yang Tak Terduga
-
4 Rekomendasi Film Korea Dibintangi Ji Chang Wook, Revolver Teranyar
-
Seru dan Menyentuh! 4 Film Indonesia tentang Keluarga yang Wajib Ditonton
-
Red Velvet Rayakan 10 Tahun Manisnya Nostalgia Lewat Lagu 'Sweet Dreams'
Artikel Terkait
-
Review Aku Tahu Kapan Kamu Mati: Desa Bunuh Diri, Sekuel yang Lebih Ngeri
-
5 Anime Terbaik yang Bisa Obati Rindu pada Crayon Shin-chan, Sudah Tonton?
-
Review Film Heretic, Hugh Grant Jadi Penguji Keyakinan dan Agama
-
Review Night of the Hunted, Film Horor Netflix Penembakan di Minimarket
-
Review Film 'Satu Hari dengan Ibu' yang Sarat Makna, Kini Tersedia di Vidio
Ulasan
-
Ulasan Novel Semasa, Mencari Arti Rumah dalam Kisah Keluarga Kecil
-
Review Aku Tahu Kapan Kamu Mati: Desa Bunuh Diri, Sekuel yang Lebih Ngeri
-
Ulasan Film 'Green Book': Bersatunya Dua Perbedaan dalam Satu Mobil
-
Mengungkap Sisi Lain Jakarta dalam Novel Cerita-Cerita Jakarta
-
Ulasan Film The Lobster: Dunia Distopia yang Tak Ramah untuk Para Jomblo
Terkini
-
7 Drama Korea Tayang Desember 2024, Ada Squid Game Season 2!
-
Transparansi Menjaga Demokrasi di Balik Layar Pemilu, Wacana atau Nyata?
-
Sinopsis Drama Korea Who Is She, Dibintangi Kim Hae Sook dan Jung Ji So
-
Polemik KPU Menghadapi Tekanan Menjaga Netralitas dan Kepercayaan Publik
-
Coffee Shop Menjamur di Era Sekarang, Apakah Peluang bagi Para Pengusaha?