The Number You Are Trying to Reach is Not Reachable merupakan buku jebolan Wattpad pada tahun 2016 yang ditulis oleh Adara Kirana.
Novel ini berpusat pada kisah seorang gadis bernama Aira yang dikenal kelewat jenius. Di umurnya yang baru 16 tahun itu, Aira sudah berhasil mengapal seluruh isi KBBI dan mengoleksi piala dan medali dari berbagai jenis perlombaan.
Namun, Aira juga dikenal sebagai sosok yang tak bisa bersosialisasi. Ia benci untuk berhubungan dengan orang lain dan memutuskan untuk homeschooling hingga menjelang masuk SMA.
Awalnya, Aira ditantang oleh guru pribadinya, Kak Zahra, untuk bersekolah di sekolah umum dengan dijanjikan hadiah buku The Thirteen Books of Euclid Elements yang hanya bisa didapatkan bila ia memenangkan lomba cerdas cermat yang mendahulukan peserta dari SMA, bukan homeschooling seperti dirinya.
Aira akhirnya terpaksa mengikuti kemauan sang guru dengan mencoba satu semester di SMA.
Namun, kenyataannya perlahan berubah ketika Aira bertemu Kalila dan Rio. Keduanya adalah sosok yang mengajak Aira berteman dan membuka diri.
Aira awalnya sempat terheran dengan Kalila dan Rio yang tak menganggapnya aneh karena tidak mengerti bahasa gaul yang kerap kali keduanya ucapkan.
Aira akhirnya memutuskan untuk bersikap seperti remaja pada umumnya, bukan Aira yang selama ini selalu dianggap jenius dan kaku.
Rio kemudian mendaftarkan Aira pada kelas tambahan secara sepihak karena mengira Aira tidak pintar. Namun, kelas tambahan tersebut mengantarkan Aira pada Arka, guru kelas tambahannya yang memiliki kecintaan terhadap buku.
Secara keseluruhan, plot dalam cerita ini tidak berfokus pada romansa antara Aira-Arka ataupun Aira-Rio. Penulis justru menaruh perhatian pembaca pada pengembangan karakter Aira yang mulai bersosialisasi dan menjalin hubungan dengan orang lain.
Dengan tema sederhana berupa murid pindahan yang "socially-awkward", buku ini menyadarkan pembaca dengan sejumlah pesan moral.
Konflik cerita juga berasal dari Aira sendiri. Ia yang memutuskan untuk tidak mengaku bahwa dirinya jenius malah menjadi bumerang bagi pertemanannya dengan Kalila dan Rio.
Gaya kepenulisan Adara Kirana yang santai mampu membuat sejumlah adegan yang kaku justru terasa menyenangkan dan tak membuat pembaca bosan, terutama dalam penggambaran adegan Aira yang terobsesi dengan pengetahuan.
Ending dari novel ini justru terasa gemas dan ekspresif. Aira yang sudah bisa bersosialisasi dan menjadi dirinya sendiri akhirnya memutuskan untuk mencoba hal baru lainnya, yaitu dengan memulai kisah percintaan.
Baca Juga
-
Film 'Conclave' Umumkan Tayang secara Terbatas di Bioskop Indonesia
-
Sinopsis Weak Hero 2, Kisah Baru Si-eun dengan Geng Lebih Brutal
-
5 Rekomendasi Film untuk Sambut Akhir Pekanmu, Ada The Snitch-The Accountant 2
-
Lorde Resmi Lakukan Comeback Lewat Lagu What Was That Usai Hiatus Empat Tahun
-
Paus Fransiskus Wafat, Jumlah Penonton Film 'Conclave' Meningkat 283 Persen
Artikel Terkait
-
Ulasan Buku Timun Jelita Volume 2: Suara Kecil yang Disimpan Diam-Diam
-
Hidup Lebih Bahagia dengan Berpikir Kritis Lewat Buku Makanya Mikir
-
Ulasan Novel Memories of a Name: Jejak Luka di Lorong SMA Polaris
-
Rahasia dan Penjelajahan Tempat Kelahiran Papa dalam Novel Bingkai Memori
-
Ujian, Keikhlasan, dan Cinta: Refleksi Islami dari Jodoh untuk Naina
Ulasan
-
5 Rekomendasi Film Kriminal yang Diangkat dari Kisah Nyata, Ada No Man of God!
-
Ulasan Buku Timun Jelita Volume 2: Suara Kecil yang Disimpan Diam-Diam
-
Teluk Triton, Menyimpan Keindahan Layaknya Surga Tersembunyi di Kaimana
-
Hidup Lebih Bahagia dengan Berpikir Kritis Lewat Buku Makanya Mikir
-
5 Rekomendasi Film untuk Sambut Akhir Pekanmu, Ada The Snitch-The Accountant 2
Terkini
-
4 Ide Gaya Kasual ala Kim Yo Hanyang Bisa Ditiru Buat Nongkrong!
-
Film 'Conclave' Umumkan Tayang secara Terbatas di Bioskop Indonesia
-
Sinopsis Khauf, Series India Dibintangi Monika Panwar dan Rajat Kapoor
-
Sudirman Cup 2025: Drawing Grup, Indonesia Masuk Grup D Bersama Denmark
-
4 Gaya OOTD Elegan Shin Min-A, Cocok untuk Acara Formal hingga Semi Kasual