Scroll untuk membaca artikel
Hernawan | Juwita Anggun
Ilustrasi sate (unsplash.com/Eka P. Amdela)

Sate menjadi salah satu kuliner populer di Indonesia dan banyak digemari masyarakat luas. Tidak hanya masyarakat dalam negeri, bahkan warga asing pun juga banyak yang menyukai kuliner khas Indonesia ini. Kepopuleran sate di dunia terbukti dengan masuknya sate dalam daftar 100 makanan paling populer di dunia edisi Januari 2023 yang dirilis oleh Panduan wisata dunia Taste Atlas. Dalam daftar tersebut, sate menduduki peringkat ke 86 dengan skor 4.4.

Sate di Indonesia sangat beragam, masing-masing daerah memiliki citarasa dan bumbu yang khas. Ada sate Madura dengan bumbu kacang yang gurih, sate Maranggi dengan bumbu kecap manis nan gurih, sate klathak khas Jogja, sate Padang dengan bumbu kuning kental ataupun yang berasal dari Padang Pariaman dengan bumbu merahnya.

Buat kamu para pencinta kuliner sate, wajib cobain 3 sate legendaris di Jaksel yang sudah ada sejak tahun 1900-an, lho. Gak perlu ragu soal rasa, karena ketiga sate ini tetap eksis sampai sekarang bahkan jadi langganan artis sampai pejabat. GenZ sudah pada coba belum?

1. Sate Apjay

Sate Apjay. (instagram.com/vd.be.eatin)

Sate ayam kebanggan anak Jaksel ini sudah ada sejak tahun 1978 didirikan oleh Pak Haji Asmat, sampai sekarang dengan resep keluarga turun temurunnya sate ini masih bertahan dan setiap harinya selalu ramai. Nama Apjay sendiri diambil karena lokasinya pada saat itu berada di depan Apotek Jaya, sehingga untuk memudahkan pembeli menandai sate tersebut, disingkatlah menjadi “Apjay”, yang saat ini apotek jaya sudah berganti nama menjadi Century.

Menu legendaris sate Apjay ini adalah sate ayamnya. Setiap tusuknya hanya menggunakan dada ayam, dagingnya pun terasa empuk dan padat. Sate ini disajikan dengan campuran bumbu kacang dan kecap dengan perpaduan yang pas. Selain sate ayam, juga tersedia pilihan sate kambing, sate kulit, sate telur muda, bahkan menu terbarunya adalah sate taichan. Tersedia juga nasi dan lontong biar semakin kenyang.

Lokasi: Jl. Panglima Polim No.22, RT.1/RW.5, Cipete Utara, Kec. Kebayoran Baru

Buka: 16.30 WIB - larut malam

Kisaran Harga: Rp 25,000 - 50,000

2. Sate RSPP

Sate ayam RSPP. (instagram.com/eaternitylogy)

Kalau sate yang satu ini pastinya sudah gak asing lagi, kan? Nama sate ini juga dikenal karena lokasinya yang berada di depan Rumah Sakit Pusat Pertamina. Sate khas Madura ini dimulai sejak tahun 1970-an. Sampai dengan saat ini, sate RSPP dikelola oleh 2 bersaudara, Haji Romli dan Pak Muri. Uniknya mereka berjualan dengan berganti shift. Pukul 8 pagi sampai pukul 3 sore, adalah shift Haji Romli, sedangkan mulai pukul 3 sore hingga larut malam, berganti shift Pak Muri.

Menu spesialnya tentu saja sate ayam dan sate kambing dengan bumbu kacang gurih sangat nikmat. Tenang, nasi dan lontong pun juga ada.

Lokasi : Jl. Kyai Maya No.21 Kelurahan Gunung, Kec. Kebayoran Baru

Buka: 08.00 WIB - larut malam

Kisaran Harga: Rp 25,000 - 50,000

3. Sate Sambas

Sate Sambas telur muda.(youtube.com/Mamank Kuliner)

Nah, kalau ini adalah kumpulan para penjual sate di jalan Sungai Sambas. Di sepanjang jalan ini akan terlihat banyak gerobak sate. Salah satu yang masih eksis sampai sekarang adalah sate sambas Haji Roffi yang dirintis sejak tahun 1974. Selain itu ada juga sate Udin Kelana, sate Sambas Jupri, dan masih banyak lagi yang selalu ramai. Tidak usah pusing memilih mana yang paling enak, karena bisa dipastikan semuanya enak dan gak akan zonk.

Mostly, semua sate di sini memiliki menu yang sama, sate ayam, sate kulit, sate telur muda, bahkan sate jeroan (ati ampela) juga ada, lho. Yang paling legendaris dari sate Sambas ini adalah sate campur (perpaduan sate kulit dan sate telur muda) dan sate telur mudanya dengan bumbu kacangnya yang sangat medok.

Lokasi: Jl. Sungai Sambas I, RT.2/RW.5, Kramat Pela, Kec. Kebayoran Baru

Buka: 16.00 WIB - larut malam

Kisaran Harga: Rp 25,000 - 50,000

Dari 3 sate legendaris itu, mana nih yang jadi favoritmu? GenZ wajb cobain dan viralkan juga ya, biar semakin legend para sesepuh kuliner sate.

Juwita Anggun