Masa-masa koas bagi para calon dokter tentu merupakan pengalaman yang tidak akan pernah bisa dilupakan. Selama dua tahun itu, mereka akan menghadapi beragam pasien dengan berbagai karakter dan keluhan, sekaligus melatih skill dalam menangani pasien sebelum nantinya layak dinyatakan sebagai seorang dokter.
Hal ini lah yang coba diceritakan oleh dr. Gia Pratama melalui sebuah buku yang berjudul Perikardia: Perjalanan Indah untuk Dikenang, Ribet untuk Diulang.
Identitas Buku
Judul Buku: Perikardia (Perjalanan Indah untuk Dikenang, Ribet untuk Diulang)
Penulis: dr. Gia Pratama
Penerbit: Mizania
Jumlah Halaman: 325 Halaman
Cetakan Pertama, November 2019
Sinopsis Buku
Gia tidak pernah menyuntik, membius, menjahit luka, apalagi menyembuhkan orang. Gia tidak pernah membayangkan itu semua. Cita-citanya waktu kecil menjadi seorang astronout. Diinspirasi papanya yang seorang penerbang. Dia ingin melihat hamparan Bumi yang indah dari kejauhan. Impian yang terus memenuhi kepalanya lebih dari dua dekade.
Semua berubah saat Gia masuk Fakultas Kedokteran. Menadi dokter? Pikirnya berulang-ulang. Saat koas, Gia ditempatkan di kota yang tidak dia kenal seumur hidupnya, Garut. Kesempatan itu membuat pikirannya semakin terbuka.
Kehidupan yang nyaman, serbacukup, praktis, dan nyaris tidak terbayang susahnya hidup, saat koas semuanya berubah. Gia yang awalnya terpaksa melakukan pengabdian masyarakat, mendapat pelajaran berharga dan menakjubkan.
Ulasan Buku
Menjadi seorang dokter tentu tidaklah mudah. Kuliahnya saja panjang dan menuntut banyak pengorbanan, mulai dari biaya, tenaga, hingga waktu. Melalui buku ini, dr. Gia bercerita tentang pengalamannya selama dua tahun koas di Garut.
Aku pribadi suka dengan gaya bercerita dr. Gia yang lugas, mudah dipahami, dan selalu berhasil membuat pembaca seperti ikut merasakan situasi yang sebenarnya. dr. Gia memang sering membagikan pengalaman dan cerita selama ia bekerja melalui cuitan di Twitter.
Buku ini benar-benar berisi beragam cerita yang sangat menarik. Mulai dari cerita tentang beragam pasien yang ia temui, cerita-cerita mistis ketika di rumah sakit, berbagai penyakit yang jika dipikirkan rasanya tidak mungkin terjadi, sampai kisah tentang betapa luar biasanya tubuh manusia.
dr. Gia akan mengajak para pembaca untuk ikut merasakan pengalaman ketika menjadi koas di berbagai stase, mulai dari stase bedah hingga forensik. Berbagai kejadian menarik pun berhasil menghibur pembaca.
Aku dibuat sangat hanyut dengan narasi yang ada di buku ini. Tidak seperti dugaan kebanyakan orang yang mungkin berpikir bahasa para dokter akan sangat baku, dr. Gia menuliskan buku ini dengan bahasa yang sangat mudah dipahami.
Melalui buku ini juga aku jadi sadar bahwa tubuh manusia itu memang benar-benar menakjubkan dengan jutaan sel yang menyusunnya. Dari berbagai pasien yang diceritakan di buku ini, aku jadi sadar bahwa sehat itu mahal jika kita sudah jatuh sakit.
Cek berita dan artikel lainnya di GOOGLE NEWS
Baca Juga
-
Ikuti Perjalanan Hampa Kehilangan Kenangan di Novel 'Polisi Kenangan'
-
3 Novel Legendaris Karya Penulis Indonesia, Ada Gadis Kretek hingga Lupus
-
Geram! Ayu Ting Ting Semprot Netizen yang Hujat Bilqis Nyanyi Lagu Korea
-
Haji Faisal Akui Sempat Syok dengan Konten Atta Halilintar yang Disebut Netizen Sentil Fuji
-
Outfit Bandara Seowon UNIS Jadi Sorotan, K-netz Perdebatkan Usia Debut
Artikel Terkait
Ulasan
-
Ulasan Novel The Castle Karya Kafka: Potret Dingin Birokrasi yang Membungkam
-
Review Film Fox Hunt: Kisah Nyata Penipuan 17,4 Miliar yang Penuh Aksi!
-
Novel If We Survive This: Perjuangan Dua Saudara di Tengah Virus Mematikan
-
Ulasan Komik Nyai Anteh: Cerita Rakyat Bergaya Modern dan Sarat Pesan Moral
-
Fifty Shades: Trilogi Film Romansa Mewah Penuh Luka dan Kontroversi
Terkini
-
Gaet Lucas Gama, Persik Kediri Komitmen Perbaiki Kesalahan di Musim Kemarin
-
Gak Perlu Cemas Lagi! 4 Rekomendasi Pelembap Aman untuk Skin Barrier Bumil dan Busui
-
BPJS Kesehatan Pangkas 21 Layanan: Efisiensi Anggaran atau Eliminasi Hak Rakyat?
-
5 Drachin Tayang Juli 2025, Ada Drama Reuni Zhao Jinmai dan Zhang Linghe
-
Belajar Hidup dari Anak Kos, Tamat 1000 Pelajaran Hidup di Kota Orang