The Call pertama kali dirilis di tahun 2013 dengan berkisah pada seorang operator 911 dari Los Angeles Police Department bernama Jordan Turnerr yang menerima sebuah telepon dari gadis bernama Leah Templeton.
Dalam sambungan telepon tersebut, Leah melaporkan hadirnya seorang pria asing ke dalam rumahnya. Jordan lantas membantu Leah untuk menyelamatkan dirinya. Namun, terjadi sebuah kecelakaan yang merenggut nyawa Leah sekaligus mengguncang jiwa Jordan.
Selang enam bulan kemudian, Jordan yang pindah jabatan menjadi pelatih untuk calon pegawai operator mendapat laporan penculikan dari gadis bernama Casey Welson. Kejadian tersebut lantas mengingatkan ia pada kasus terakhir yang ditangani.
Akhirnya, bersama seorang operator, Jordan berusaha keras untuk menyelamatkan nyawa Casey yang diculik di dalam bagasi mobil.
Film berdurasi 94 menit ini menyajikan premis cerita unik dalam mengungkap salah satu pekerjaan yang kerapkali ditanyakan oleh banyak orang. Tentang bagaimana operator gawat darurat bekerja, apakah mereka benar-benar manusia, atau bagaimana sistem bekerja mereka.
Hadirnya telepon-telepon yang terus berdering dan percakapan para operator dalam menanggapi masalah sepele hingga membahayakan mampu membangkitkan suasana intens sebagai prolog dalam pembuka film.
Melalui scene ini, sang penulis naskah, Richard D'Ovidio, berhasil membuat pondasi cerita yang kuat sebagai motif yang melatarbelakangi aksi Jordan di sepanjang menit berikutnya.
Anderson seolah sengaja membuat suasana penuh roller-coaster di film The Call.
Setelah mengupas prolog film, Anderson mengajak penonton untuk berkenalan dengan Jordan yang tengah menjalani fase pasca-trauma akibat kasus Leah yang tak berhasil diselamatkan.
Melalui tahap ini, ketegangan dalam film menyurut agar penonton dapat fokus menjalin hubungan kuat dengan sang tokoh utama.
Di tahap berikutnya, tensi film kembali naik setelah perlahan konflik dimunculkan dari hadirnya kasus Casey Welson.
Untungnya, alur cerita juga diimbangi dengan sinematografi, editing, serta backsound yang apik sehingga semakin menambah ketegangan bagi penonton dalam melihat aksi penyelamatan untuk Casey.
Namun, sayangnya misi penyelamatan Jordan ini harus ditutup dengan aksi yang justru terkesan menjengkelkan. Anderson malah menampilkan akhir cerita yang klise dan memaksa yang menjadi kekurangan dari film The Call.
Baca Juga
-
Asal Cium Jin BTS, Wanita Asal Jepang Diserahkan ke Jaksa Penuntut
-
Hyeri Siap Sapa Penggemar lewat Fan Meeting di Jakarta pada 9 Agustus 2025
-
Marvel Resmi Ubah Judul Thunderbolts* Jadi The New Avengers
-
Pihak Kim Sae-ron Tuntut Kim Soo-hyun atas Pelanggaran UU Anak
-
Rilis 14 Mei, Final Destination: Bloodlines Tak Ada Pemotongan Adegan
Artikel Terkait
-
Harus Ladeni Istri Hamil di Film Dasim, Omar Daniel Cari Pengalaman dari Keluarga
-
Review Film The Surfer: Semacam Studi Karakter yang Suram
-
Kamus Emoji dalam Film Adolescence, Biar Ngerti Ceritanya
-
Marvel Resmi Ubah Judul Thunderbolts* Jadi The New Avengers
-
Review Film Hidden Face, Ketika Hasrat Tersembunyi Menguak Rahasia Gelap
Ulasan
-
Review Film The Surfer: Semacam Studi Karakter yang Suram
-
Review Outer Banks, Petualangan Remaja Mencari Harta Karun Legendaris
-
Ariana Grande Bahas Kekuatan Cinta Lewat Lagu Supernatural
-
4 Rekomendasi Buku Tetralogi Karya Ilana Tan yang Wajib Kamu Baca
-
Ulasan Novel A Place Called Perfect: Rahasia Tersembunyi di Kota Perfect
Terkini
-
Bakal Berlangsung Sengit! Ada 3 Alasan Mengapa Indonesia Harus Kalahkan China di Bulan Juni Nanti
-
P1Harmony Unjuk Rasa Percaya Diri yang Meluap-luap di Lagu Terbaru 'DUH!'
-
I.N Stray Kids Ditunjuk Jadi Duta Global Merek Perhiasan Mewah Damiani
-
4 Ampoule Ginseng Terbaik Asal Korea, Rahasia Anti-Aging yang Sudah Teruji
-
Momen Maxime Bouttier Lantunkan Doa sambil Pegang Kepala Luna Maya usai Prosesi Akad Nikah