Novel Sang Penyusup (Only Daughter) karya dari Anna Snoekstra dan diterbitkan pertama kali oleh Gramedia Pustaka Utama pada tahun 2020 ini, memiliki premis yang tak biasa, alur dan plot yang menghentak-menjebak pembaca diringi dengan ketegangan yang mencekam, dan tentu saja plot twist ganda yang dieksekusi dengan amat baik.
Kisah bermula ketika seorang perempuan berusia 24 tahun harus berhadapan dengan dua orang polisi karena telah mengutil di sebuah supermarket. Demi menghindari hukuman penjara yang telah di depan mata, ketika polisi menanyakan identitasnya, ia kemudian mengaku sebagai Rebecca Winter, perempuan yang hilang sebelas tahun lalu, dan sontak membuat kegaduhan.
“Namaku Rebecca Winter. Sebelas tahun yang lalu, aku diculik.” (Hal. 10)
Rebecca palsu lolos sementara dari para polisi, tapi ia harus berhadapan dengan keluarga Bec yang menanti anaknya yang hilang saat berusia 16 tahun. Namun, kedua orangtua Bec pun dapat dikelabuinya karena kemiripan wajah yang ia punya dengan Bec asli.
Pihak kepolisian masih terus mengorek informasi dari ‘Sang Penyusup’ di mana tepatnya ia berada selama ini dan siapa yang menculiknya. Tapi, Bec palsu selalu berlagak trauma dan sedikit amnesia dengan hal-hal yang terjadi padanya.
Ketika Bec palsu masih beradaptasi dengan ‘jati diri’ barunya, ia mendapatkan pesan-pesan melalui telepon genggam yang memintanya keluar dari rumah keluarga Rebecca. Belum lagi mobil van hitam yang kerap menguntitnya, membuat Bec palsu yakin bahwa penculik yang dahulu masih berkeliaran.
Ponselku berdenting. Aku benar-benar menerima pesan. Aku membukanya. Mengira pesan itu dari si ibu, yang bertanya kapan aku akan pulang. Tetapi bukan.
Keluar. Hanya itu yang tertulis.
Terdengar bunyi ban berdecit, dan tiba-tiba saja mobil van tadi berputar dan kembali membuntutiku, mengarah ke jalanku. (Hal. 89)
Novel Sang Penyusup menggunakan dua sudut pandang, yaitu: sudut pandang orang pertama untuk Bec Palsu dengan alur waktu di tahun 2014 dan sudut pandang orang ketiga untuk Bec asli, masa-masa sebelum gadis itu menghilang di tahun 2003.
Pergantian dua waktu dengan dua karakter ‘Rebecca’ memberikan gambaran tentang apa yang dialami Bec sebelum menghilang, sekaligus menciptakan ketegangan psikologis dari Bec palsu yang berkali-kali khawatir kebohongannya akan terungkap.
Premisnya sendiri luar biasa. Seorang perempuan memanfaatkan kemiripan wajahnya untuk menghindar dari jerat hukum. Penulis dengan piawai juga ‘menahan’ arus informasi tentang siapa gadis yang mendaku sebagai Rebecca Winter tersebut sebenarnya.
Karakteristik para tokohnya tergambarkan dengan baik. Penulis juga mengecoh para pembaca, melalui karakter para tokoh, yang dilakukan dengan sangat halus sampai pembaca tak menyadari bahwa ‘bahaya’ sebenarnya tak jauh-jauh dari rumah keluarga Rebecca Winter.
Karakter yang menarik bagi saya di novel Sang Penyusup selain dari tokoh utama kita adalah Lizzie, sahabat Bec, teman kerja dan juga teman mengutil. Ia menjadi satu-satunya orang yang mampu ‘mengendus’ identitas Bec palsu.
Karakter selanjutnya yang menarik adalah Andopolis, polisi penyidik yang menangani kasus hilangnya Bec sebelas tahun lalu. Harga dirinya seperti dihajar karena tak mampu menemukan Bec dan ketika gadis yang hilang tersebut tiba-tiba muncul, Andopolis kembali terobsesi dan terus mendesaknya meski Bec palsu selalu berlagak amnesia.
Sebagai sebuah novel debut, Sang Penyusup (Only Daughter) menyuguhkan lapisan konflik yang dalam, penuh guncangan, dan ketegangan. Keretakan dalam keluarga yang diam-diam menyelinap sejak lama, perasaan tak diterima dalam keluarga, cinta bertepuk sebelah tangan, persahabatan yang buyar, melengkapi kisah dua perempuan dengan kemiripan wajah dalam novel ini.
Sebagai pembaca, terus terang saya sudah terperangkap dalam ‘jebakan’ yang diciptakan penulis sejak awal. Tapi, saya merasa senang sudah terjebak dan menikmati trauma keluarga, tipu daya psikologis, dan nuansa gelap yang disuguhkan dalam novel ini.
Jika Sobat Yoursay tengah mencari bacaan bergenre psychological thriller, maka Sang Penyusup (Only Daughter), sebuah novel debut dari Anna Snoekstra, bisa menjadi pilihan yang saya jamin tak akan mengecewakan.
CEK BERITA DAN ARTIKEL LAINNYA DI GOOGLE NEWS
Baca Juga
-
Menelusuri Jejak Mimpi dalam Novel Unforgotten Dream
-
Keserakahan yang Membawa Sengsara dalam Buku Peladang yang Loba
-
Ulasan Buku Sepupu Misterius, Rahasia Sang Penulis Cilik
-
Mengungkap Rahasia Masa Lalu dalam Novel Gadis Misterius
-
Ulasan Novel Dancing Cupcake, Bukan Sekadar Kisah Romansa Semanis Cupcake
Artikel Terkait
-
Ulasan Novel Novella About Us: Akhir yang Indah pada Halaman Cerita
-
Ulasan Novel Nine Month Contract: Hubungan Kontrak yang Tumbuh Menjadi Cinta
-
Novel Pasar Gubahan Kuntowijoyo: Menilik Kuasa di Dalam Pasar
-
Rahasia Hidup Tenang ala Marcus Aurelius dalam Meditations
-
Ulasan Novel Party of Liars: Pesta Ulang Tahun yang Berubah Menjadi Tragedi
Ulasan
-
Bikin Optimis! Ulasan Buku Seorang Wanita yang Ingin Menjadi Pohon Semangka di Kehidupan Berikutnya
-
Ulasan Novel Novella About Us: Akhir yang Indah pada Halaman Cerita
-
Ulasan Novel Nine Month Contract: Hubungan Kontrak yang Tumbuh Menjadi Cinta
-
Potret Rumitnya Keluarga dalam Film My Mother's Wedding
-
Novel Pasar Gubahan Kuntowijoyo: Menilik Kuasa di Dalam Pasar
Terkini
-
Ma Dong Seok Jadi Pemimpin Para Malaikat dengan Energi Harimau di Drama Bertajuk Twelve
-
3 Drama China Adaptasi Novel Qian Shan Cha Ke, Ada The Glory
-
Ukir Prestasi Baru,KPop Demon Hunters Jadi Film Terpopuler Kedua di Netflix
-
BRI Super League: Marcos Santos Bertekad Terus Kerja Keras Demi Aremania
-
Lim Yoona Ceritakan Alasan Minat Bintangi Drama Bon Apptit, Your Majesty