Lagu "Lemon" merupakan sebuah karya dari Kenshi Yonezu, seorang penyanyi, penulis lagu, dan produser terkemuka asal Jepang. Lagu ini dirilis pada tanggal 14 Maret 2018 yang merupakan bagian dari album kelima berjudul "Stray Sheep".
Kenshi Yonezu tidak hanya menjadi penyanyi utama dalam lagu ini, tetapi juga bertanggung jawab atas penulisan lirik dan produksi musiknya sendiri.
Lagu ini mengusung makna yang dalam terkait dengan kerinduan setelah kehilangan orang yang dicintai, yang mencakup berbagai hubungan mulai dari orang tua, kakek, nenek, hingga kekasih.
Lagu "Lemon" tidak hanya menjadi hit di Jepang, namun juga dikenal secara internasional. Lagu ini mendapatkan sambutan positif dari para penggemar karena keindahan melodi, lirik yang mendalam, dan vokal dari penyanyi yang menyentuh perasaan.
Dalam lagu ini, Kenshi Yonezu berhasil mengekspresikan perasaan kerinduan dengan lirik yang penuh emosi. Tema kesedihan dan kehilangan juga menciptakan ikatan emosional dengan para pendengarnya.
Khususnya, lirik yang menggambarkan perasaan kekosongan dan kerinduan yang dirasakan ketika seseorang yang sangat dicintai tidak lagi hadir dalam hidup.
Lirik lagu ini mencerminkan perasaan cinta yang dalam, kehilangan, dan kerinduan. Penyanyi mengekspresikan perasaannya terhadap seseorang yang tampaknya telah menjadi bagian tak terpisahkan dari hidupnya.
Ada kesedihan dan rasa sakit yang terhubung dengan masa lalu, dan kebahagiaan bersama orang tersebut tampaknya menjadi kenangan yang tak dapat kembali.
Dalam lirik "apa yang kau lakukan? dan "apa yang kau lihat" mencerminkan ketidakpedulian dari pihak terhadap perasaan dirinya. Namun, meskipun ada rasa sakit dan kehilangan, penyanyi mengakui bahwa orang tersebut tetap menjadi cahaya dan sumber kebahagiaan dalam hidupnya.
Selain itu, lagu ini juga menyampaikan perasaan jatuh cinta yang mendalam dan sulit untuk dilupakan. Ada rasa rindu yang ditujukkan untuk menghapus kenangan tentang dirinya. Aroma lemon yang pahit juga merupakan simbol dari kenangan itu sendiri yang masih melekat.
Meskipun masa lalu mungkin suram, cinta dan kebahagiaan bersama orang tersebut tetap menjadi cahaya yang memandu perjalanan hidupnya.
Dengan demikian, "Lemon" bukan hanya sekadar lagu yang memukau, tetapi juga menjadi karya yang menghantarkan pendengarnya pada refleksi mendalam tentang arti kehilangan dan kerinduan dalam hidup.
Cek berita dan artikel lainnya di GOOGLE NEWS
Baca Juga
-
Ulasan Buku The Art of Stoicism, Misi Pencarian Makna tentang Kehidupan
-
Fenomena Job Hugging, Tanda Loyalitas atau Karier Stagnan?
-
Mengubah Hobi Jadi Gaya Hidup Sehat Lewat Olahraga Futsal
-
Futsal dan Tren Urbanisasi: Solusi Ruang Terbatas di Lingkup Perkotaan
-
Bukan Sekadar Hobi, Futsal sebagai Investasi Kesehatan Jangka Panjang
Artikel Terkait
-
Ulasan Novel The Strange Library, Terjebak di Perpustakaan Penuh Fantasi
-
2 Kalimat Shin Tae-yong Panaskan Timnas Indonesia di Piala Asia 2023, Ada Target Besar!
-
Target STY di Piala Asia 2023: Tumbangkan Vietnam, Seri Lawan Irak, Nggak Papa Kalah dari Jepang
-
Jelang Piala Asia 2023, Shin Tae-yong dan Pratama Arhan Jadi Sorotan PSSI-nya Jepang
-
Alarm Bahaya untuk Timnas Indonesia, Pelatih Jepang Mau Bantai Vietnam di Laga Pembuka Piala Asia 2023
Ulasan
-
Ulasan The Price of Confession: Duet Gelap Kim Go Eun dan Jeon Do Yeon
-
4 Tempat Padel di Bandung yang Instagramable, Nyaman, dan Cocok Buat Pemula
-
Di Balik Tahta Sulaiman: Menyusuri Batin Bilqis di Novel Waheeda El Humayra
-
Review Film The Stringer - The Man Who Took the Photo: Menelusuri Jejak Fakta
-
7 Film Indonesia Paling Laris 2025: Animasi, Horor, hingga Komedi
Terkini
-
Ketika Meme Menjadi Senjata Bullying Digital: Batas Antara Lucu dan Melukai
-
Banjir Aceh-Sumatera: Solidaritas Warga Lari Kencang, Birokrasi Tertinggal
-
4 Rekomendasi HP Terbaik 2025 dengan Harga Rp 2 Jutaan, Chipset Kencang dan Baterai Awet
-
Mengenal Neophobia: Ketika Rasa Takut pada Hal Baru Menjadi Hambatan
-
Cillian Murphy Diincar Kembali Main dalam Film Ketiga 28 Years Later