Kemajuan teknologi saat ini sangat berdampak terhadap seluruh tatanan kehidupan manusia, tanpa terkecuali juga masuk ke dalam dunia pendidikan. Dunia dalam genggaman seolah benar-benar nyata adanya, setiap sudut dapat diketahui informasinya melalui handphone dengan aktivasi internet. Namun, kecanggihan teknologi jika tidak digunakan dengan baik juga berdampak negatif salah satunya dapat mengganggu aktivitas pembelajaran karena mengakses internet diluar kepentingan perkuliahan atau pekerjaan yang disebut dengan cyberslacking atau cyberloafing.
Jika terus berlanjut, perilaku cyberslacking pada mahasiswa berdampak negatif terhadap pencapaian akademis dan proses pembelajaran. Perilaku cyberslacking masih tetap bergulir meskipun saat ini perkuliahan sudah mulai aktif diselenggarakan secara langsung pasca pandemi Covid-19. Mahasiswa saat perkuliahan juga kerap kali mengakses perangkat selulernya untuk melakukan aktivitas diluar perkuliahan.
Sementara itu, Li dan Chung (2006) membagi cyberslacking kedalam empat jenis adapun penjelasannya adalah sebagai berikut:
- Aktivitas sosial yaitu penggunaan internet untuk berkomunikasi dengan teman atau orang lain. Aktivitas sosial yang melibatkan pengekspresian diri melalui media sosial diantaranya facebook, twitter, instagram dan lainnya atau berbagi informasi via blog (blogger).
- Aktivitas informasi yaitu menggunakan internet untuk mendapatkan informasi. Aktivitas ini terdiri dari pencarian informasi seperti situs berita untuk mendapatkan informasi terbaru dari berbagai daerah dan topik yang diinginkan.
- Aktivitas kenikmatan yaitu internet untuk menghibur individu. Aktivitas kesenangan ini terdiri dari aktivitas game online atau mengunduh musik atau software untuk tujuan kesenangan semata.
- Aktivitas emosi virtual yaitu sisa dari aktivitas internet lainnya seperti judi online.
Pada akhirnya, perilaku cyberslacking tentu saja dapat mengganggu fokus dalam proses pembelajaran sehingga bisa saja mahasiswa kurang memahami materi yang dijelaskan oleh dosen.
Oleh sebab itu, permasalahan ini tentu saja bisa menjadi salah satu fokus bagi dunia pendidikan untuk dapat membuat kebijakan khusus sehingga mahasiswa benar-benar mampu untuk dapat fokus dan belajar dengan baik saat kuliah berlangsung tanpa terganggu oleh aktivitas lainnya.
Cek berita dan artikel lainnya di GOOGLE NEWS.
Baca Juga
-
Bersantap Pagi dengan Lotek Enak di Lapau Rang Sangka Pekanbaru
-
Giatkan Literasi, Mahasiswa Psikologi UNJA Gelar Program di Senaung Jambi
-
Meningkatkan Skor SINTA, Psikologi Universitas Jambi Gelar Workshop Khusus
-
Rasa Syukur vs FoMO, Siapa yang Menang di Dunia Media Sosial?
-
Conscientious tapi Terluka, Saat Ketekunan Justru Menjadi Beban Kerja
Artikel Terkait
Ulasan
-
Liburan Singkat di Lampung, Menikmati Keindahan Pasir Putih Pulau Tangkil
-
Review Novel Sendiri Tere Liye: Sebuah Perjalanan Menyembuhkan Luka Kehilangan
-
Film Audrey's Children, Kisah di Balik Terobosan Pengobatan Kanker Anak
-
Ulasan Novel The Pram: Teror Kereta Bayi Tua yang Menghantui
-
Review Film Magic Farm: Kisah Kru Dokumenter Nyasar yang Dibalut Satir Gokil
Terkini
-
Thailand Open 2025: Juara Baru Lahir, Timnas China dan Malaysia Sabet Dua Gelar
-
Masa Depan Museum di Tengah Komunitas yang Bergerak Cepat dan Dinamis
-
Berbalas Penalti, Persebaya Tak Mampu Jaga Kemenangan di Kandang Borneo FC
-
Kim Ga Ram Buka Instagram Usai Tiga Tahun Tinggalkan LE SSERAFIM, Isyaratkan Kembali?
-
Asnawi Comeback ke Timnas, Undur Diri dari Tim ASEAN All Stars Bakal Jadi Kenyataan?