Sejak beberapa dekade terakhir, sineas India telah mencetak banyak film yang mendunia. Karya mereka begitu digandrungi sebab selalu mampu menghanyutkan penontonnya dalam alur cerita yang menyentuh hati.
Tak hanya itu karya mereka juga selalu berhasil menghibur lewat jokes renyah, juga tarian dan nyanyian energik mereka. Dan berikut, satu lagi karya sineas India yang tak boleh kamu lewatkan, apa lagi kalau bukan, Kushi!
Film bergenre romansa yang dibintangi Jayaram, Murali Sharma, Rahul Ramakrishna, Rohini, Sachin Khedekar, Srikanth Iyengar, Vennela Kishore, Samantha Ruth Prabhu, sampai Vijay Deverakonda ini secara garis besar berkisah tentang dua insan dimabuk asmara, berkeinginan untuk menikah tapi terbentur keyakinan dan restu orang tua.
Kisah bermula dari perjumpaan mereka di Kashmir, sebuah desa terpencil berlatar pengunungan megah nan indah. Perjumpaan tidak disengaja mereka saat itu bermuara pada kisah cinta yang menumbuhkan keyakinan untuk menikah.
Dan setelah hati kedua insan ini saling terpaut, barulah mereka mengetahui kalau ada dinding pemisah nan kokoh yang baru mereka sadari, orang tua mereka yang juga seorang pemuka adalah dua figur rival yang selalu berada di sisi yang berseberangan.
Ayah si pria adalah seorang pemuka ateis yang selalu menggembar-gemborkan sederet pemahaman yang semuanya bertentangan dengan keyakinan yang dipeluk sebagian besar masyarakat India. Sedangkan ayah si wanita adalah seorang pemuka agama yang ceramahnya selalu dinantikan oleh masyarakat India.
Ayah kedua insan yang dimabuk asmara ini bahkan pernah dipertemukan di stasiun TV lokal dan berujung pada insiden perkelahian yang disiarkan secara nasional.
Meski demikian, kedua insan dimabuk asmara ini tetap saling menguatkan, mereka sepakat untuk memperjuangkan cinta yang terbentur restu dan keyakinan.
Sebagaimana pendahulunya, karya sineas India satu ini juga dikemas menarik dan patut disaksikan! Dibuat meriah dengan nyanyian dan tarian, juga tampil memukau dengan tonjolan visual latar yang mengagumkan.
Alur cerita film ini pun terbilang sederhana namun dieksekusi sedemikian rupa sehingga penonton dibuat merasakan roller coaster emosi di sepanjang jalan perkembangan kisah cinta yang semula berjuang untuk bersatu lalu lambat laun berjuang untuk bertahan.
Perkembangan perwatakan kedua tokoh ayah dalam film ini pun menjadi bagian yang paling sentimental. Keduanya yang semula sama-sama keras dan mengataskan prinsip dari segala-galanya itu berubah jadi ayah yang mengenyampingkan ego demi kebahagiaan anak-anaknya.
Gaya humor yang disuguhkan dalam film ini pun receh tapi renyah, yang saya rasa cukup untuk buat kamu sejenak tertawa dan melupakan masalah. Secara keseluruhan, film ini sukses menghibur sehingga pantang buat kamu lewatkan!
Cek berita dan artikel lainnya di GOOGLE NEWS
Baca Juga
-
The Help: Potret Kefanatikan Ras dan Kelas Sosial di Era Tahun 1960-an
-
5 Film Korea 2025 Beragam Genre yang Pantang Buat Kamu Lewatkan, Ada Mickey 17
-
Ulasan Film The Call, Harga yang Harus Dibayar oleh Para Pengingkar Takdir!
-
Ulasan Better Man, Film Biopik Visioner dengan Eksekusi yang Cerdas
-
Ulasan Film With You in the Future, Saat Jatuh Cinta pada Orang yang Tepat
Artikel Terkait
-
Momen Emas Film Jumbo, Animasi Lokal yang Nggak Boleh Dianggap Remeh!
-
Daftar Pemeran Pengepungan di Bukit Duri, Ada Anak Artis
-
Kunto Aji Sentil Gibran Rakabuming Raka yang Mendadak Bahas Film Jumbo: Doi Ikutan Ambil Credit
-
Habib Jafar Simpan Kritik untuk Film Jumbo, Kini Sedang Fokus Beri Dukungan
-
Pencipta Lagu Selalu Ada di Nadimu, OST Jumbo yang Menggema di Gereja Katedral Semarang
Ulasan
-
Ulasan Novel Monster Minister: Romansa di Kementerian yang Tak Berujung
-
Ulasan Novel The Confidante Plot: Diantara Manipulasi dan Ketulusan
-
Review Film Drop: Dinner Romantis Berujung Teror Notifikasi Maut
-
Pengepungan di Bukit Duri: Potret Luka Sosial di Balik Layar Sinema
-
Review Anime Bofuri, Main Game VRMMORPG yang Jauh dari Kata Serius
Terkini
-
Merayakan Kartini, Merayakan Literasi Perempuan Indonesia
-
Ekonomi Bukan Cuma Soal Dapur: Menggugat Narasi Populis Elitis
-
Pijar Dewantara di Era Digital: Refleksi Politik Bangsa dari Mata Gen Z
-
Menguak Kekuatan Dragon di One Piece, Mungkinkah Buah Iblis Dewa Hujan?
-
4 Rekomendasi Brand Kebaya Lokal untuk Tampil Stand Out di Hari Kartini