Buku "Model Kebangkitan Umat Islam" karya Dr. Majid Irsan al-Kirani, non fiksi religi yang membahas tentang permasalahan di era masuknya tentara Salib ke Syam. Kejadian ini terjadi sekitar 400-an H atau 1000-an tahun lalu.
Seperti kata, "history will repeat", buku ini memaparan tentang berbagai masalah yang dulu terjadi dan terulang kembali di zaman sekarang.
Seperti misalnya, alasan tentara salib bisa menyebabkan perpecahan umat Islam saat itu sangat mirip dengan kejadian saat ini. Bahkan, ternyata cancel culture juga terjadi di masa itu. Penulis pun menjabarkan hukum-hukum secara sejelas mungkin dari sudut pandang mujaddid di abad ke-5, Imam Al-Ghazzali.
Dalam buku ini juga menekankan pembebasan Palestina atau Baitul Maqdis. Hal ini tentu tidak hanya melibatkan kontribusi satu pihak, tapi ada banyak pihak selain Sultan Shalahuddin Al-Ayyubi yang mengambil peran atas hal ini.
Upaya pembebasan Baitul Maqdis ke-2 sudah terjadi sejak era Al-Ghazzali lalu diteruskan ke era Abdul Qadir al-Jilan hingga generasi Kesultanan Zanki dan Shalahuddin.
Buku ini banyak menceritakan perjuangan kelompok maupun figur yang berjuangan atas kemerdekaan Baitul Maqdis dan Palestina.
Akhir kata, semua kelelahan dan kegilaan yang dialami umat masa kini juga pernah dialami oleh umat-umat terdahulu. Sehingga kita perlu belajar dari para pendahulu untuk mensolusi permasalahan kita ini.
Buku ini sangat direkomendasikan untuk para pemimpin, guru, dan ulama yang banyak memikirkan masalah umat atau muridnya. Karena buku ini memuat banyak referensi.
Namun, buku ini juga menarik bagi para perempuan yang hobi belajar dan ingin memperbaiki generasi selanjutnya.
Meski bahasannya sangat berat, tapi saya tetap membaca buku ini secara perlahan untuk menambah ilmu dan introspeksi diri. Karena dibutuhkan ilmu untuk bisa menjadi pribadi yang lebih baik sebelum mencetak generasi selanjutnya.
Renungan di buku ini membuat saya membedah, kontribusi apa yang harus saya lakukan untuk pembebasan Palestina. Salah satunya adalah dengan membekali diri dengan ilmu sehingga bisa membersamai perjuangan saudara kita di tanah Gaza.
Baca Juga
-
Tak Sekadar Tontonan, Ternyata Penulis Bisa Banyak Belajar dari Drama Korea
-
Gebrak Fanmeeting Perdana: TWS Bikin Pangling saat Cover Lagu 'Bang!'
-
Bukan Sekadar Lagu Ulang Tahun, Ini Makna Lagu NCT U 'Make A Wish'
-
Lagu SEVENTEEN BSS CBZ (Prime Time): Anthem 2025 untuk Merayakan Masa Muda
-
Lagu Eunhyuk 'Up and Down': Hidup Santuy Nggak Usah Terlalu Overthinking
Artikel Terkait
-
Gaza di Ambang Krisis Kemanusiaan, Israel Hanya Izinkan 6 Alat Berat untuk Reruntuhan
-
Khamenei soal Rencana Trump Usir Warga Gaza: Bodoh dan Tak Akan Berhasil
-
Satire Politik Kekuasaan Novel Animal Farm yang Tetap Relevan di Zaman Ini
-
Terus Suarakan Palestina Merdeka, Meisya Siregar Dianugerahi Gelar Influencer of Humanity
-
Buku She and Her Cat:Ketika Seekor Kucing Menceritakan Kehidupan Pemiliknya
Ulasan
-
Buku She and Her Cat:Ketika Seekor Kucing Menceritakan Kehidupan Pemiliknya
-
Saygon Waterpark, Wisata Air dengan Wahana Permainan Terlengkap di Pasuruan
-
Satire Politik Kekuasaan Novel Animal Farm yang Tetap Relevan di Zaman Ini
-
Review Anime Kill Me Baby, Ketika Pembunuh Bayaran Bertemu Gadis Polos
-
Berebut Jenazah, Film yang Ngajak Kita Memikirkan Akhir Hidup yang Bijak
Terkini
-
7 Karakter Penting dalam Drama China Blossom, Siapa Favoritmu?
-
Tak Sekadar Tontonan, Ternyata Penulis Bisa Banyak Belajar dari Drama Korea
-
Rinov/Pitha Comeback di Kejuaraan Asia 2025, Kembali Jadi Ganda Campuran Permanen?
-
Madura United Dianggap Tim yang Berbahaya, Persib Bandung Ketar-ketir?
-
H-5 Debut, Hearts2Hearts Ungkap Daya Tarik Single Debut The Chase