Scroll untuk membaca artikel
Hikmawan Firdaus | Ellyca S.
Ilustrasi Futsal (Pexels/Franco Monsalvo)

Futsal saat ini sudah menjadi kegiatan yang lebih dari sekadar olahraga bagi banyak orang. Mulai dari anak-anak hingga dewasa, pria dan wanita, semuanya kini banyak yang mencoba olahraga ini dengan tujuan yang beragam.

Tidak hanya untuk sekadar menjaga kesehatan dan melakukan hobi, ada juga yang menaruh harapan besar melalui permainan bola di lapangan ini. Jadi futsal kini punya nilai yang berbeda bagi banyak orang. Tak hanya atlet, tapi keluarga, teman, sekolah, pelatih, bahkan negara, semuanya menaruh harapan di pundak mereka.

Namun sebelum melangkah lebih jauh, ada baiknya kita mengingat terlebih dahulu sejarah futsal. Olahraga ini pertam kalo ditemukan pada tahun 1930 di Montevideo, Uruguay oleh Juan Carlos Ceriani. Ia adalah seorang pelatih sepak bola asal Argentina yang saat itu sedang melatih tim sepak bolanya. Namuan sayang, mereka tidak dapat berlatih di lapangan karena hujan, sehingga latihan dipindahkan ke dalam ruangan. Dari situlah futsal kemudian lahir secara tidak sengaja.

Berbeda dengan sepak bola, futsal punya jumlah pemain yang lebih sedikit, yaitu hanya lima orang. Kemudian lapangannya pun yang lebih kecil yaitu panjang 38-42 meter dan lebar 18-25 meter menurut FIFA.

Sejak saat itu, futsal pun hadir sebagai sepak bola dalam ruangan. Olahraga dalam ruangan ini kemudian menyebar dan mendapat perhatian luas, terutama di Amerika Selatan seperti Brasil. Bahkan negara ini dianggap sebagai pusat futsal dunia.

Istilah "futsal" sendiri berasal dari gabungan kata dalam bahasa Spanyol dan Portugis, yaitu "futbol" (sepak bola) dan "sala" (ruangan). Sehingga futsal berarti sepak bola dalam ruangan.

Seiring berjalannya waktu, Futsal akhirnya mulai mendapat pengakuan resmi dari FIFA di tahun 1985. Berselang 4 tahun, FIFA lalu mengadakan Piala Dunia Futsal pertama di tahun 1989 di Belanda. Sejak itu, futsal mulai menjadi olahraga populer di banyak negara di berbagai benua.

Namun di Indonesia, perkembangan futsal termasuk lambat dibandingkan negara lain. Namun saat ini sudah ada kompetisi futsal nasional dan semakin berkembang. Salah satunya adalah AXIS Nation Cup. Melalui ajang ini banyak tim dari berbagai sekolah berkumpul untuk adu bakat di lapangan.

Seperti yang disebutkan di atas, kini futsal kita hanya sekadar menggiring bola dan menciptakan gol. Namun berawal dari sejarah panjangnya, ternyata di era digital ini telah membawa perubahan bagi banyak orang.

Seperti di AXIS Nation Cup ini, para pesertanya tidak hanya atlet. Namun penulis juga bisa ikut bersaing untuk meliput dan menuangkan opini mereka. Sehingga Suara Para Juara tidak melulu hanya teriakan "Gol" di lapangan. Namun juga isi hati para penulis yang terasa relevan bagi banyak orang.

Namun, sebelum berpartisipasi dalam kegiatan ini. Pantengin dulu lama resmi anc.axis.co.id dan axis.co.id. untuk informasi lebih lanjutnya.

Karena kini, futsal bukan lagi olahraga yang lahir dari kebutuhan berlatih sepak bola dalam ruang terbatas. Namun telah menjelma menjadi harapan banyak orang yang bisa merubah keadaan. Olahraga resmi yang punya aturan dan kompetisi tersendiri, dan dikenal di seluruh dunia sejak abad ke-20 ini bahkan bisa membuka peluang bagi banyak bidang.

Selain penulis, penonton juga bisa ikut keseruan dan euforianya. Dengan perantara sosial media, kalian bisa adu kreatifitas untuk jingle dan outfit terunik.

Kapan lagi pesta olahraga terasa sedekat ini. Semuanya bisa di AXIS Nation Cup 2025!

Ellyca S.