Scroll untuk membaca artikel
Ayu Nabila | πŸ€e. kusuma. nπŸ€
ilustrasi tulisan tangan (Unsplash.com/Aaron Burden)

Apakah kamu pernah mendengar tentang grafologi? Istilah ini sebenarnya tidak begitu asing dalam ilmu psikologi karena sering diterapkan untuk membantu mengenal karakter atau kepribadian seseorang lewat tulisan tangan

Grafologi muncul sebagai salah satu bagian dari psikologi terapan yang mendukung penilaian dan observasi yang lebih apa adanya dalam mengetahui serta mengenal karakter seseorang. Secara umum, grafologi juga memiliki aturan dan panduan yang menjadi kaidah analisis. Namun, dalam praktiknya, seseorang akan kesulitan jika ingin memalsukan hasil analisisnya.

Hal ini dikarenakan grafologi memungkinkan observasi hasil yang apa adanya berdasar kebiasaan menulis seseorang. Kebiasaan ini terlalu melekat hingga cenderung sulit untuk dipalsukan hanya demi β€˜standar’ yang dianggap baik.

Tulisan tangan merupakan perkembangan kepribadian seseorang sejak kecil, sejak mulai belajar menulis hingga mengalami stabilitas gaya di masa dewasa. Mulai dari gaya tulisan, bentuk huruf, lengkungan, tarikan, tekanan, hingga jarak tulisan menjadi aspek penilaian yang penting.

Cara Singkat Mengenal Karakter Melalui Grafologi

Secara pribadi, saya merasa jika pengenalan karakter melalui grafologi cukup efektif meski tidak bisa dijadikan satu-satunya acuan. Meski belum diakui secara ilmiah, tetapi beberapa panduan pengenalan tulisan tangan sangat membantu untuk mengenal karakter seseorang terlebih orang yang baru dikenal.

Misalnya, tulisan tangan yang rapi cenderung dikaitkan dengan seseorang yang teratur dan terorganisir, sementara tulisan yang di luar aturan baku bisa mencerminkan kepribadian yang lebih bebas dan kreatif.

Berdasar pengalaman pribadi, ukuran dan bentuk huruf juga dapat memberikan petunjuk tentang sifat seseorang. Orang yang menulis dengan huruf besar cenderung memiliki ekspresi kepribadian yang dominan dan percaya diri, sementara huruf kecil dapat dihubungkan dengan sifat yang lebih pemalu atau introver.

Selain itu, tekanan dan kecepatan tulisan di media kertas juga bisa menjadi indikasi kepercayaan diri. Tekanan tulisan yang ringan dapat diartikan sebagai sifat yang lebih lembut atau sensitif. Sedangkan kecepatan tulisan seringkali dikaitkan dengan tingkat kegigihan atau ketidakstabilan emosional.

Apakah jarak kata berpengaruh? Ya, beberapa analisis grafologi melalui pengamatan terhadap jarak antar kata cukup sejalan dengan kepribadian sosialis. Misalnya, jarak yang lebih dekat antar kata dan antar kalimat dapat menjadi tanda atas keinginan seseorang untul dekat dengan orang lain. Sementara jarak yang lebih besar atau jauh dapat diartikan sebagai kecenderungan untuk menjaga batas.

Seberapa Efektif Grafologi?

Seiring berkembangnya teknologi dan ilmu pengetahuan, metode psikometrik dan penilaian kepribadian yang lebih ilmiah dan teruji telah menjadi lebih umum digunakan. Beberapa tes kepribadian standar dan diuji secara empiris, seperti MBTI (Myers-Briggs Type Indicator) atau Big Five Personality Traits, lebih diakui dalam lingkup psikologi.

Namun, saya pribadi memiliki ketertarikan pada grafologi sebagai pendekatan non-ilmiah untuk mengenal diri sendiri atau orang lain tanpa mengesampingkan analisis psikotes lainnya.

Dari sudut pandang pribadi, grafologi masih cukup efektif sebagai variabel pendukung dalam observasi kepribadian. Hasil analisis tulisan tangan juga bisa menjadi media untuk mengecek seberapa tinggi level faking seseorang saat mengerjakan Psikotes yang kisi-kisi jawabannya sudah banyak digali dan dihafalkan.

Namun, untuk penggunaan di ranah profesional, perlu ada keahlian yang terakui melalui sertifikasi di bidang grafologi. Tidak heran jika mulai banyak seminar-seminar yang menawarkan program pelatihan grafologi untuk pelaku di bidang terkait, seperti HRD, dosen, atau psikolog.

Beberapa Universitas yang memiliki jurusan ilmu Psikologi juga mulai memberikan pengajaran singkat terkait grafologi. Sayangnya, perkuliahan tentang bidang ilmu terapan ini tidak terlalu mendetail dan hanya sebatas pengetahuan umum karena sifatnya hanya dimanfaatkan sebagai metode observasi pendukung bagi psikotes.

Namun, jika ingin menggunakan grafologi sebagai salah satu game psikologi yang menghibur, efektivitasnya cukup bisa diandalkan. Secara garis besar, analisis yang dihasilkan cukup mampu mengungkap sifat dan karakter seseorang yang terkadang disembunyikan.

Cek berita dan artikel lainnya di GOOGLE NEWS

πŸ€e. kusuma. nπŸ€