Kali ini ingatanku menjelajah dalam kenang beberapa tahun silam. Tepatnya, 9 Juli 2019 ketika aku tinggal dalam sebuah kota yang penuh dengan kedamaian, Solo. Dengan orang yang amat spesial, aku senang sekali menjelajah kota itu.
Salah satu alam indah ciptaan Tuhan yang aku temukan secara tidak sengaja adalah Gunung Sepikul yang terletak di Kabupaten Sukoharjo. Jalan-jalan akhir pekan yang tak jelas arah saat itu akhirnya menemukan tujuan yang pasti.
Gunung Sepikul ini mungkin lebih mirip sebuah bukit. Meskipun memang tatap menguras tenaga ketika mendakinya, namun gunung yang satu ini tidak terlalu tinggi. Sehingga sangat ramah untuk manusia super mager seperti aku yang bahkan tidak pernah mendaki gunung.
Sepanjang jalan menuju Gunung Sepikul disuguhi dengan panorama indah pedesaan yang sangat asri. Bahkan dalam beberapa tempat, kita juga akan memasuki area kanan kiri persawahan dan hutan.
Sesampainya di sana, area parkir tersedia cukup luas. Kala itu, aku hanya perlu membayar parkir dan tiket masuk seikhlasnya. Tidak tahu bagaimana saat ini, ya.
Setelah itu, mendaki dengan santai meskipun ada beberapa track yang terjal. Tapi, masih aman. Jangan buru-buru, sering-sering istirahat dan minum. Meskipun aku paham betul, gambaran di puncak sana selalu membisiki kita untuk terus melangkah.
Kalau dulu ketika aku ke sana, pedagang hanya ada di bawah. Tepatnya di dekat area parkir. Jadi, sepanjang track tidak ada pedagang.
Sesampainya di puncak, aku selalu dibuat merinding dan takjub menyakskan kekuasaan Tuhan yang dengan kuasa-Nya bisa menciptakan alam dengan begitu besar dan indah. Lega dan puas sekali bisa sampai ke puncak. Aku rasa, tulisan ini tidak cukup kuat untuk merengkuh gambaran takjubku kala itu.
Lelahnya raga, kucuran keringat, sesaknya nafas, terbayar dengan impas. Aku selalu bahagia setiap kali menenang kembali pernah menginjakkan kaki ke Gunung Sepikul di Sukoharjo. Kalau ada lain kesempatan, aku berharap bisa datang kembali ke sana.
Selain itu, aku juga berharap Glunung Sepikul semakin dikenal orang agar bisa membangkitkan perekonomian desa itu juga. Di sisi lain, dengan banyaknya pengunjung yang mengenal Gunung Sepikul, aku berharap bahwa semua manusia akan selalu memiliki kesadaran untuk menjaga alamnya.
Semoga kalian juga memiliki waktu dan kesempatan untuk bisa menikmati indahnya alam di puncak Gunung Sepikul, ya!
Baca Juga
-
Cuma Butuh HP, 5 Aplikasi Ini Bisa Bantu Catat Keuangan Usaha Sendiri
-
Fenomena Mager di Pertengahan Ramadan, Ini 4 Penyebabnya!
-
5 Langkah Jitu agar Keuangan UMKM Tetap Sehat di Bulan Ramadan
-
5 Tips Ramadan Produktif ala Gen Z : Tetap Aktif Ibadah Maksimal!
-
Mau Tajir Mendadak? Ini 5 Bisnis Ramadan yang Selalu Laris Manis!
Artikel Terkait
Ulasan
-
Ulasan Novel Selamat Tinggal: Ketika Hukum Tak Lagi Gagah dalam Kebenaran
-
Ulasan Film Merah Putih: One For All, Niat Baik yang Tersandung Eksekusi!
-
Ulasan Film Panggilan dari Kubur: Ketika Cinta Ibu Jadi Teror Mengerikan!
-
Novel Love Unmasked: Ketika Ekstrovert Meluluhkan Hati Seorang Introvert
-
Ulasan Novel On The Road: Kisah Dua Pemuda Melintasi Negara Amerika Serikat
Terkini
-
3 Alasan Kenapa Kamu Harus Ikut Andil dalam Gerakan Jaga Hutan
-
Premier League: Altay Bayidir Blunder, Ini Kata Pelatih Manchester United
-
4 Rekomendasi Serum yang Ampuh Redakan Jerawat dan Lawan Penuaan
-
Siap Jajal Persijap Jepara, Marc Klok Ungkap Target Utama Persib Bandung
-
BRI Super League: Eduardo Perez Dedikasikan Kemenangan Perdana untuk Fans