"The Garden of Words" adalah sebuah film animasi yang dirilis pada tahun 2014 dengan durasi 45 menit.
Untuk alur ceritanya sendiri, seperti yang telah menjadi ciri khas karya-karya Shinkai, cerita ini mengikuti pola umum di mana tokoh utama menghadapi kesulitan dalam hal percintaan.
Anime ini bercerita tentang Takao Akizuki, seorang siswa SMA berusia 15 tahun yang memiliki impian menjadi seorang pembuat sepatu.
Saat hujan, ia bertemu dengan Yukari Yukino, wanita dewasa berusia 27 tahun. Keduanya sering bertemu di taman saat hujan.
Yukari tertarik pada keterampilan Takao dalam membuat sketsa sepatu, dan Takao berencana membuatkannya. Namun, setelah musim hujan berakhir, Takao fokus pada pekerjaan paruh waktunya.
Takao terkejut mengetahui bahwa Yukari adalah guru di sekolahnya yang sering dijadikan sasaran bully. Yukari memutuskan untuk berhenti dari pekerjaannya dan pergi dari sekolah.
Saat hujan turun lagi, Takao menemui Yukari di taman. Mereka pergi ke apartemen Yukari untuk mengeringkan pakaian mereka yang basah.
Di sana, mereka menghabiskan waktu bersama dan Takao mengungkapkan perasaannya kepada Yukari.
Review Anime The Garden of Words
Dalam hal ini, film ini juga menampilkan karakter yang cukup kontroversial, seperti seorang pelaku pelecehan anak dan seseorang yang terobsesi dengan kaki.
Meskipun demikian, Shinkai mampu mengemas cerita ini dengan narasi yang mendalam dan penggambaran karakter yang cukup rumit.
Namun, ada beberapa aspek dalam film ini yang memunculkan kritik. Salah satunya adalah penggambaran jarak dan teknologi yang dianggap tidak sesuai dengan perkembangan zaman.
Hal ini mungkin membuat beberapa penonton kebingungan dalam menjaga konsistensi dalam alur cerita. Selain itu, ada juga beberapa plot twist yang dianggap terlalu dipaksakan dan tidak masuk akal, yang memengaruhi kepercayaan pada karakter dan alur cerita secara keseluruhan.
Meskipun demikian, ada juga hal-hal yang patut diapresiasi dalam film ini. Karakter Yukino, misalnya, dianggap menarik meskipun pengembangannya terasa kurang mendalam.
Selain itu, penggunaan visual dan suara dalam film ini cukup mengesankan, yang mampu menciptakan suasana penuh haru yang dan emosional.
Secara keseluruhan, "The Garden of Words" adalah film yang layak ditonton bagi para penggemar karya Makoto Shinkai atau mereka yang tertarik dengan tema romantis dalam dunia anime.
Meskipun memiliki beberapa kekurangan, film ini tetap berhasil menangkap esensi dari karya-karya Makoto Shinkai yang lebih luas.
Penting untuk diingat bahwa penilaian terhadap sebuah karya seni dapat bervariasi. Meskipun ada yang mungkin merasa kecewa dengan beberapa aspek dari film ini, ada juga yang mungkin menemukan nilai dan keindahan di dalamnya.
Meskipun film ini memiliki potensi awal yang menarik, namun sayangnya terbuang percuma karena beberapa elemen cerita yang dipaksakan.
Namun, hal ini tidak mengurangi nilai dari karya-karya Shinkai secara keseluruhan, yang tetap menjadi kontribusi berharga dalam dunia perfilman anime.
Cek berita dan artikel lainnya di GOOGLE NEWS
Baca Juga
-
Comeback Agustus! Naevis Siap Rilis Single Lagu Kedua Bertajuk Sensitive
-
Stray Kids Umumkan Comeback Sekaligus Bagikan Trailer Album Baru 'KARMA'
-
Gaji UMR, Inflasi Gila-gilaan: Mimpi Kemapanan Generasi Z yang Terjegal
-
Anti-Bosan! 5 Rekomendasi Game Offline Android yang Wajib Kamu Coba
-
Jelang Wamil, Cha Eun Woo Bagikan Pesan Perpisahan untuk Para Penggemar
Artikel Terkait
-
Review Anime 'NiNoKuni', Misi Penyelamatan dalam Dunia Paralel
-
Ulasan Anime 'Ikenaikyo': Kisah Cinta Wanita Bangsawan dan Raja Iblis
-
6 Anime Garapan Makoto Shinkai yang Bikin Baper, Siap-Siap Banjir Air Mata!
-
5 Anime Winter 2024 Terbaik yang Wajib Kamu Tonton, Ada Solo Leveling
-
4 Senjata Terkuat Toji Fushiguro di Anime Jujutsu Kaisen
Ulasan
-
Ulasan Novel The Star and I: Perjalanan Rindu yang Tak Pernah Punya Nama
-
Ulasan Novel Lautan dan Dendamnya: Mencari Tuhan dalam Balutan Romansa
-
Ulasan Novel Metaworld: Petualangan Menantang Mencari Batu Tazer
-
Ulasan Novel The Picture of Dorian Gray: Ketika Jiwa Terjual Demi Tampilan
-
Ulasan Novel Till Summer Do Us Part: Cinta Tak Terduga di Tengah Kebohongan
Terkini
-
Lawan Western Sydney Wanderers, Bojan Hodak Ingin Tunjukkan Kekuatan Persib
-
BRI Super League: Filosofi Mendalam di Balik Jersey Anyar PSIM Yogyakarta
-
Belajar Menemukan Ide Tulisan dari Hal Sederhana Bersama Yoursay Writing Class
-
Kuasai Chart Netflix, Film Happy Gilmore 2 Pecahkan Dua Rekor Sekaligus
-
Erick Thohir Ungkap Progres Naturalisasi Mauro Zijlstra, Sudah Sampai DPR?