Kamu mesti menyiapkan stok tisu sewaktu menyaksikan film asal Korea Selatan satu ini. Pasalnya, Chronicle of a Blood Merchant adalah film yang bakal menularkan rasa kewalahan, kecewa, serta cinta tulus seorang ayah, Heo Sam Gwan (Ha Jung Woo) yang rela menjangkau banyak tempat untuk menjajakan darahnya demi membiayai pengobatan Il Rak (Nam Da Reum), anak dari hubungan terlarang istrinya, Heo Ok Ran (Ha Ji Won) dengan sang mantan.
Kisahnya dimulai ketika desas desus tentang Il Rak yang disebut mirip dengan mantan kekasih Heo Ok Ran santer diperbincangkan. Gosip miring tersebut terus bergulir sampai mengusik Heo Sam Gwan, suami dari Heo Ok Ran sekaligus ayah yang membesarkan Il Rak dengan penuh cinta.
Heo Sam Gwan yang sudah terpancing emosi sebab gunjingan tetangga bermaksud mematahkan gosip dengan membuktikan hubungan darahnya lewat tes medis yang ia lakukan dengan Il Rak.
Ketika hasil tes itu keluar, Heo Sam Gwan dengan percaya diri membaca hasil tes tersebut di hadapan semua orang. Namun bukannya mematahkan gosip yang beredar, hati Heo Sam Gwan malah dipatahkan oleh hasil tes yang menunjukkan kalau Il Rak bukanlah anak kandungnya.
Fakta itu kemudian kian menguat ketika istrinya, Heo Ok Ran juga mengakui hubungan terlarangnya dengan sang mantan. Merasa dikhianati, Heo Sam Gwan mulai berlaku tidak adil pada Il Rak, putra yang paling dicintainya dulu. Meski demikian, ketika Il Rak sekarat, Heo Sam Gwan tetap jadi sosok pertama yang mengusahakan kesembuhan Il Rak.
Ulasan Chronicle of a Blood Merchant
Sewaktu menyaksikan film Chronicle of a Blood Merchant, air mata dibuat tumpah dengan mudahnya. Yang buat film ini berhasil mengaduk-aduk emosi yakni premis cerita yang dibuat pas untuk mematahkan pepatah asing soal darah lebih kental daripada air, sebab dalam film ini tanpa hubungan darah pun seorang pria mampu mencintai seorang anak yang bukan darah dagingnya, bahkan hasil dari perselingkuhan istrinya. Dengan demikian, film ini berhasil menginterpretasikan makna cinta tanpa syarat dengan begitu megahnya.
Selain jalan ceritanya yang menyentuh hati, film ini kian terasa spesial berkat kebolehan akting para pemainnya. Pada tokoh Il Rak dan adiknya misalnya, kedua aktor bocah yang memerankan kedua karakter ini piawai betul mengolah emosi tanpa membuang sisi kepolosan yang dimiliki anak seusia mereka. Sisanya, baik dari sinematografi, tata busana dan lain sebagainya dirasa pas mendramatisir suasana.
Dengan semesta film yang luar biasa ini, Chronicle of a Blood Merchant layak dinobatkan sebagai film Korea yang pantang buat kamu lewatkan!
Baca Juga
-
The Help: Potret Kefanatikan Ras dan Kelas Sosial di Era Tahun 1960-an
-
5 Film Korea 2025 Beragam Genre yang Pantang Buat Kamu Lewatkan, Ada Mickey 17
-
Ulasan Film The Call, Harga yang Harus Dibayar oleh Para Pengingkar Takdir!
-
Ulasan Better Man, Film Biopik Visioner dengan Eksekusi yang Cerdas
-
Ulasan Film With You in the Future, Saat Jatuh Cinta pada Orang yang Tepat
Artikel Terkait
-
Habib Jafar Simpan Kritik untuk Film Jumbo, Kini Sedang Fokus Beri Dukungan
-
Pencipta Lagu Selalu Ada di Nadimu, OST Jumbo yang Menggema di Gereja Katedral Semarang
-
Apresiasi Film Jumbo yang Menginspirasi Animasi Indonesia
-
Zoe Kravitz Diincar Jadi Sutradara Film How to Save a Marriage
-
5 Film Romantis yang Bikin Nostalgia, Cocok di Tonton di Akhir Pekan
Ulasan
-
Ulasan Novel Monster Minister: Romansa di Kementerian yang Tak Berujung
-
Ulasan Novel The Confidante Plot: Diantara Manipulasi dan Ketulusan
-
Review Film Drop: Dinner Romantis Berujung Teror Notifikasi Maut
-
Pengepungan di Bukit Duri: Potret Luka Sosial di Balik Layar Sinema
-
Review Anime Bofuri, Main Game VRMMORPG yang Jauh dari Kata Serius
Terkini
-
Final AFC U-17: Uzbekistan Miliki 2 Modal Besar untuk Permalukan Arab Saudi
-
Final AFC U-17: Uzbekistan Lebih Siap untuk Menjadi Juara Dibandingkan Tim Tuan Rumah!
-
Media Asing Sebut Timnas Indonesia U-17 akan Tambah Pemain Diaspora Baru, Benarkah?
-
Taemin Buka Suara Soal Rumor Kencan dengan Noze, Minta Fans Tetap Percaya
-
Kartini di Antara Teks dan Tafsir: Membaca Ulang Emansipasi Lewat Tiga Buku