Pada beberapa waktu lalu, Kementerian Pertahanan Republik Indonesia (Kemhan RI) menyerahkan beberapa unit ranpur baru kepada pihak TNI dan Polri sebagai kelengakapan alutsista di tahun 2024 ini. Melansir dari laman resmi kemhan.go.id, dalam beberapa unit ranpur baru yang diserahkan tersebut, terdapat 10 unit medium tank Harimau Hitam (Hartam) yang turut diserahkan kepada TNI-AD.
Sekedar informasi, medium tank atau tank menengah Harimau Hitam merupakan tank hasil kerjasama antara PT Pindad dari Indonesia dan FNSS dari Turki yang dimulai sejak awal dekade 2010-an. Melansir dari laman indomiliter.com, tank Harimau Hitam ini dipersenjatai oleh meriam kaliber 105 mm buatan pabrikan Cockerill dari Belgia berjenis C3105.
Diklaim Memiliki Kemampuan Canggih
Meriam C3105 buatan Cockerill ini diklaim sebagai salah satu meriam kaliber menengah tercanggih yang dioperasikan saat ini. Melansir dari akun twitter/X PT Pindad (@pindad), meriam ini diklaim memiliki bobot yang cukup ringan dan mampu dioperasikan secara otomatis dengan kru 1-2 orang.
Meriam ini sendiri mengusung kaliber 105 mm standar NATO yang mampu menembakkan beragam proyektil. Bahkan, meriam ini juga diklaim dapat menembakkan rudal anti tank.
Meriam ini sendiri mampu menembakkan peluru hingga mencapai jarak 3-4 km dengan proyektik konvensional. Selain mengusung meriam kaliber 105 mm sebagai sistem senjata utama, meriam ini juga memiliki senjata sekunder, yakni senapan mesin kaliber 7.62 mm atau 12.7 mm yang dioperasikan secara otomatis menggunakan sistem RCWS (Remote-control Weapon System).
Selain digunakan untuk tank harimau hitam, meriam ini juga kemungkinan besar akan diintegrasikan untuk IFV Pandur II yang nanti akan dire-branding menjadi Panser Cobra varian FSV (Fire Support Vehicle) dengan mengusung kaliber 105 mm.
Uniknya, meriam buatan pabrikan Cockerill ini tidak hanya mampu memasang meriam kaliber 105 mm saja. Akan tetapi, mampu pula menggunakan laras meriam kalier 20 mm, 30 mm, 40 mm untuk jenis kanon otomatis. Untuk varian meriam anti-tank, turret pada sistem C3105 mampu diintegrasikan dengan beberapa meriam kaliber 90 mm, 105 mm dan 120 mm.
Pada sistem turret meriam ini juga terpasang 8 tabung peluncur granat asap, sistem pelacakan otomatis, laser inframerah dan juga pembidik konvensional.
Baca Juga
-
John Herdman Dibayar Rp670 Juta per Bulan, PSSI Dapatkan Kualitas dengan Harga Miring?
-
Jordi Cruyff Pilih Hengkang dari PSSI, Simon Tahamata Bakal Menyusul?
-
Disebut Bakal Tangani Timnas Senior hingga U-23, John Herdman Digaji Tak Masuk Akal?
-
Paradoks Sepakbola: Kisah Manis dan Pahit Indra Sjafri di Ajang Sea Games
-
Jordi Cruyff Hengkang dari Jajaran PSSI, Timnas Indonesia Masuki Era Baru?
Artikel Terkait
Ulasan
-
Review Serial Plur1bus: Wabah Kebahagiaan Paksa Karya Kreator Breaking Bad
-
Review Film Manor of Darkness: Teror Sunyi di Balik Rumah Tua
-
Ulasan 'Usai Sebelum Dimulai': Menyentuh Luka Hati dan Rindu Tak Terjawab
-
Ulasan Novel Baby To Be: Panjangnya Jalan Perempuan untuk Menjadi Ibu
-
Kembalinya Pasukan Agak Laen: Ulasan Film Karya Muhadkly Acho yang Mengocok Perut
Terkini
-
Kualitas Animasi Dikritik, One Punch Man Season 3 Lanjut ke Part 2 di 2027
-
5 Acara Tahun Baru 2026 di Jogja yang Siap Meriahkan Malam Pergantian Tahun
-
Bold Fashion ala Keonho CORTIS: Sontek 4 OOTD Street Style Kekiniannya!
-
3 Drama Fantasi Kim Hye Yoon yang Bikin Nagih: Dari Lawan Takdir Sampai Cinta Lintas Waktu!
-
4 Pelembab Lokal Calendula Atasi Kemerahan dan Jerawat pada Kulit Sensitif