Novel "Tentang Waktu" karya Tyas Effendi menawarkan pengalaman unik dalam menyelami perjalanan waktu yang membawa pembaca ke dalam konflik mengerikan tentang perang Bosnia-Herzegovina tahun 1993.
Melalui tokoh utamanya, Nada, seorang ilustrator yang mengidap buta warna total, pembaca dihadapkan pada tantangan yang tak hanya fisik, tetapi juga emosional.
Salah satu unsur yang menarik dari novel ini adalah penggambaran yang mendalam tentang kehidupan di masa perang.
Suasana yang tegang dan penuh dengan bahaya terasa sangat nyata, dengan suara tembakan dan ledakan yang menjadi latar belakang yang menegangkan.
Deskripsi tentang keadaan Sarajevo yang dilanda perang, dengan bangunan hancur dan mayat-mayat yang berserakan, memberikan gambaran yang kuat tentang betapa mengerikannya konflik tersebut.
Namun, yang membuat cerita ini semakin menarik adalah fokus pada kelemahan tokoh utamanya, Nada. Meskipun mengidap buta warna total, Nada tetap tegar dan terus berkarya sebagai seorang ilustrator.
Penggambaran tentang bagaimana Nada mengatasi kekurangannya ini sangat berhasil diceritakan oleh sang penulis. Pembaca dapat merasakan betapa kuatnya tekad Nada untuk tetap berkarya meskipun menghadapi hambatan yang besar.
Di samping itu, hubungan antara Nada dengan kakak beradik keturunan Indonesia-Bosnia, Lella dan Reksa, juga menjadi salah satu fokus utama dalam cerita.
Meskipun pengembangan hubungan antara Nada dan Arsa, kekasihnya yang hilang terasa kurang dalam, namun kisah persahabatan dan solidaritas antara Nada, Lella, dan Reksa memberikan perasaan yang mendalam pada novel ini.
Meskipun dalam cerita terdapat kekurangan dalam pengembangan kisah antara Nada dan Reksa, serta kurangnya kedalaman dalam hubungan mereka, namun penyelesaian cerita ini tetap memuaskan.
Penulis juga berhasil menghindari kesan egois pada karakter Nada, sehingga membawa pembaca pada kesimpulan yang memuaskan.
Secara keseluruhan, "Tentang Waktu" adalah novel yang menarik dan penuh dengan pengalaman emosional.
Meskipun terdapat beberapa kekurangan dalam pengembangan karakter dan hubungan antar-tokoh, namun cerita ini tetap berhasil menghadirkan suasana yang memukau.
Bagi kamu yang tertarik dengan cerita perjalanan waktu yang unik, novel ini menjadi pilihan yang tepat untuk dinikmati.
Cek berita dan artikel lainnya di GOOGLE NEWS
Baca Juga
-
Mengubah Hobi Jadi Gaya Hidup Sehat Lewat Olahraga Futsal
-
Futsal dan Tren Urbanisasi: Solusi Ruang Terbatas di Lingkup Perkotaan
-
Bukan Sekadar Hobi, Futsal sebagai Investasi Kesehatan Jangka Panjang
-
Lagu Malang Suantai Sayang: Persembahan Sal Priadi untuk Kota Kelahirannya
-
Menulis di Tengah Kebisingan Dunia Digital, Masihkah Bermakna?
Artikel Terkait
-
Dampak Buruk Kekerasan pada Anak dalam Novel 'Insecure'
-
Bintang Bersinar di Hatimu: Menembus Batas Inspirasi Persahabatan yang Kuat
-
Dengar Aku dengan Hati: Petualangan di Balik Kisah Manis 'Listen to Me'
-
Ulasan Novel The Devil in Black Jeans, Asmara Gila Drummer Ganteng
-
5 Rekomendasi Novel Thriller-Misteri yang Terbit di Tahun 2023, Penuh Twist!
Ulasan
-
Relate Banget! Novel Berpayung Tuhan tentang Luka, Hidup, dan Penyesalan
-
4 Kegiatan Seru yang Bisa Kamu Lakukan di Jabal Magnet!
-
Novel Ice Flower: Belajar Hangat dari Dunia yang Dingin
-
Novel Dia yang Lebih Pantas Menjagamu: Belajar Menjaga Hati dan Batasan
-
Review Series House of Guinness: Skandal dan Sejarah yang Sayang Dilewatkan
Terkini
-
Sea Games 2025: Menanti Kembali Tuah Indra Sjafri di Kompetisi Level ASEAN
-
Gawai, AI, dan Jerat Adiksi Digital yang Mengancam Generasi Indonesia
-
Effortlessly Feminine! 4 Padu Padan OOTD ala Mina TWICE yang Bisa Kamu Tiru
-
Married to the Idea: Relevankah Pernikahan untuk Generasi Sekarang?
-
Tutup Pintu untuk Shin Tae-yong, PSSI Justru Perburuk Citra Sendiri!