"Tanduk Setan” adalah film horor terbaru yang menawarkan pengalaman menonton dengan keunikan tersendiri. Disutradarai oleh Amriy R. Suwardi dan Bobby Prasetyo, keduanya juga merangkap sebagai penulis skripnya.
Film horor Ramadan ini diproduksi oleh StarVision, Forka Film, dan Asa Film. "Tanduk Setan” bisa dibilang, semenjak tayang di bioskop sejak 14 Desember, telah berhasil menarik perhatian penonton dengan konsepnya yang berbeda.
Film ini mengambil latar dua kisah berbeda yang saling terkait oleh fenomena misterius ‘tanduk setan’. Kisah pertama mengisahkan tentang perjuangan seorang ibu hamil dan calon bayinya yang diintai oleh kekuatan jahat.
Proses kelahiran yang seharusnya menjadi momen bahagia diwarnai dengan ketegangan dan kengerian saat sosok gaib turut campur tangan.
Sementara itu, kisah kedua memperlihatkan dampak dari penggunaan susuk yang membuat seseorang sulit untuk meninggal. Dua kisah ini dihubungkan oleh kehadiran tanduk setan yang diyakini muncul saat matahari terbit dan tenggelam.
Review Film Tanduk Setan
Menurutku, pemilihan judul "Tanduk Setan" untuk film ini cukup menarik dan tepat. Tanduk setan merupakan sebuah fenomena misterius yang diyakini oleh masyarakat Indonesia terjadi saat matahari terbit dan tenggelam.
Dengan memilih judul ini, film secara langsung menggambarkan fokus ceritanya yang berpusat pada keberadaan tanduk setan dan segala misteri yang terkait dengannya.
Selain itu, judul ini juga berhasil menarik minat penonton dengan memberikan kesan misterius sekaligus menegangkan. Istilah "tanduk setan" sendiri memiliki daya tarik dalam budaya horor Indonesia, karena sering kali dikaitkan dengan kisah-kisah mistis dan mengerikan yang berkembang di masyarakat.
Omong-omong, yang aku suka lagi dari film Tanduk Setan, menurutku, masih terasa kearifan lokal dalam ceritanya. Dengan memanfaatkan bahasa Jawa dan Serang, serta lokasi syuting yang menyesuaikan dengan logat para karakter berada, membuat film ini bisa menghadirkan nuansa yang autentik.
Meskipun "Tanduk Setan” nggak terlalu mengandalkan jumpscare dan kekejian yang berlebihan, film ini tetap berhasil membangun ketegangan melalui atmosfer yang tercipta.
Adegan-adegan yang fokus pada percakapan antar karakter, menurutku cukup berhasil memperkuat alur cerita. Biarpun jadi cenderung membosankan dan agak disayangkan dengan durasi filmnya yang menurutku terlalu pendek.
Dari segi akting, para aktor memberikan penampilan yang solid. Taskya Namya dan Diah Permatasari berhasil membawa karakter-karakter mereka dengan baik, sementara para aktor lokal juga memberikan kontribusi yang semestinya.
Meskipun nggak sebrutal film horor pada umumnya, film ini masih mampu membius penonton dengan konsepnya yang unik, dengan pesan moral yang disampaikan. Jadi, skor dariku: 6/10. Jangan lupa nonton, ya!
Cek berita dan artikel lainnya di GOOGLE NEWS
Baca Juga
-
Penyakit Gaib dan Pengobatan Mistis dalam Film Kampung Keramat, Serahlah!
-
Review Film Pulung Gantung Pati Ngendat: Ketika Mitos Menjadi Teror Nyata!
-
Saat Cinta Lama Datang dengan Dilema Poligami dalam Film Pintu-Pintu Surga
-
Produser Eksekutif: Bos di Balik Layar yang Jarang Disorot
-
Bukan Film Biasa! 'Psykopat' Bikin Penonton Ikut Terjebak dalam Terornya?
Artikel Terkait
-
Firdaus Oiwobo Maju Caketum PARFI, Warganet: Dihujat Tidak Tumbang, Dipuji Tidak Pernah
-
Dari Taiwan ke Korea, Begini Bocoran Terbaru Film 'You Are the Apple of My Eye'!
-
Review I'm Not a Robot: Saat Captcha Bikin Kita Ragu, Aku Manusia atau Bot?
-
Bertabur Bintang, Film After the Hunt Siap Rilis pada Oktober 2025
-
Ulasan Game Last Laugh: Kisah Tragis Dibalik Tawa Terakhir Perundung
Ulasan
-
Ulasan Buku Rahasia Sang Waktu, Investasikan Waktu untuk Kehidupan Bermakna
-
Ulasan Novel Aroma Karsa, Menjelajahi Isi Dunia Melalui Aroma
-
Ulasan Novel Sagaras: Petualangan Ali dalam Melawan Ksatria Sagaras
-
Review I'm Not a Robot: Saat Captcha Bikin Kita Ragu, Aku Manusia atau Bot?
-
Review Anime Baki, Pertempuran Tak Berujung Demi Menjadi yang Terkuat
Terkini
-
4 Inspirasi Clean Outfit ala Hwang In-youp, Gaya Makin Keren Tanpa Ribet!
-
Kalahkan China 3-1 dan Cetak Sejarah, Indonesia Juarai BAMTC 2025
-
Piala Asia U-20: Menerka Formula Indra Sjafri untuk Kejutkan Uzbekistan
-
Jelang Lawan Uzbekistan, Timnas Indonesia U-20 Dihantui Statistik Buruk Indra Sjafri
-
Demi Efisiensi Anggaran, Pendidikan Dikorbankan: Bijakkah Keputusan Ini?