Dalam buku sederhana yang penuh dengan ilustrasi, berjudul "Cry, Heart, But Never Break," penulis Glenn Ringtved dan ilustrator Charlotte Pardi mengajak pembaca untuk memahami kematian melalui mata empat anak yang ceria namun juga sedih karena keadaan nenek mereka yang sakit parah.
Meskipun mereka berikrar untuk menghentikan kematian menjemput nenek mereka, tetapi takdir tetap berkuasa. Kematian datang, seperti yang harus terjadi pada setiap manusia. Namun, sosok yang disebut "kematian" datang begitu ramah dan dia datang dengan cukup waktu untuk berbagi sebuah kisah dengan anak-anak yang membantu mereka menyadari nilai kehilangan dalam hidup dan pentingnya untuk bisa mengucapkan selamat tinggal.
"Kematian" sosok yang datang dengan sebuah tugas untuk menjemput nyawa nenek anak-anak itu. Dia menjelaskan ke anak-anak bahwa di dunia ini ada hal-hal yang selalu bersama, seperti siang dan malam, kebahagiaan dan kesedihan, dan hidup serta mati. Tanpanya, yang satu tak bermakna. Contoh seperti kehidupan dan kematian. Apa arti kehidupan jika tidak ada kematian? Siapa yang akan menikmati matahari jika tidak pernah hujan? Siapa yang akan merindukan siang jika tidak ada malam?
Dengan ilustrasi yang menghangatkan hati, Ringtved melukiskan gambaran yang lembut, di mana ia tidak hanya menekankan nilai-nilai yang terkandung dalam kehidupan dan kematian tetapi juga memberikan keberanian dan ketangguhan yang besar kepada anak-anak, menjadikan mereka pahlawan dalam cerita mereka sendiri dengan cara yang pantas.
Sebuah kutipan yang sangat mengena dari buku ini menyatakan: "Sama halnya dengan kehidupan dan kematian... Apa arti kehidupan jika tidak ada kematian? Siapa yang akan menikmati matahari jika tidak pernah hujan? Siapa yang akan merindukan siang jika tidak ada malam?"
Di samping itu, buku ini juga mengajarkan kita sebuah pandangan baru tentang Kematian. "Ada yang bilang hati sosok "Kematian" yang datang menjemput di akhir hidup kita itu menyeramkan tapi sebenarnya tidak! Di balik sosoknya yang selalu dinilai seram, kematian itu sendiri bisa bermakna indah seperti matahari terbenam, penuh cinta akan hidup."
Dengan cerita yang mengharukan dan pesan yang dalam, "Cry, Heart, But Never Break" adalah buku yang layak dibaca tidak hanya oleh anak-anak tetapi juga oleh orang dewasa yang ingin merenungkan makna kehidupan dan kematian.
Tag
Baca Juga
-
Ulasan Novel Pusaka Candra: Kisah Politik, Mitos, dan Cinta Keraton Abad 17
-
Intrik Kuasa dan Cinta Terlarang dalam Novel Kaisar
-
Ulasan Sweet Disguise, Perjalanan Menguak Korupsi Lewat Penyamaran
-
Perjuangan Anak Berkebutuhan Khusus dalam Novel Senja di Sudut Rumah Sakit
-
Romansa dan Luka Masa Lalu dalam Novel Reuni Berdarah 1995
Artikel Terkait
Ulasan
-
Ulasan Buku El Nino La Nina Rumah Tangga: Bahas Pernikahan dengan POV Realistis!
-
Review Drakor Oh My Ghost Client: Kisah Jung Kyung Ho Jadi Pengacara Hantu
-
Hatta: Ideologi dan Kepemimpinan yang Mengukir Sejarah Indonesia
-
Ulasan Qorin 2: Fedi Nuril Keluar Zona Nyaman, tetapi Naskah Terasa Repetitif
-
Review Film Avatar: Fire and Ash, Spektakel Visual Apik di Pandora
Terkini
-
Akui Pisah dengan Niena, Dito Ariotedjo Jelaskan Momen Bersama: Demi Anak
-
Algoritma Menggoda: Saat Konten Bullying Dijadikan Hiburan Publik dan Viral
-
PSSI Cari Pelatih Berpengalaman Piala Dunia, John Herdman di Ambang Pintu?
-
Redmi Note 15 5G Siap Meluncur, Andalkan Kamera 108 MP di Kelas Menengah
-
Bertabur Bintang, Ini Jajaran Pemain Drama Korea The Judge Returns