Film dokumenter Burning Sun yang diproduksi oleh tim investigasi BBC World Service, mengungkapkan fakta-fakta baru mengenai skandal Burning Sun yang melibatkan Seungri, mantan anggota grup K-Pop terkenal BIGBANG, serta skandal grup chat Jung Joon Young yang menyebarkan video hubungan intim tanpa persetujuan para wanita yang terlibat.
Dalam film dokumenter ini terungkap bahwa Seungri tidak hanya mengelola klub malam Burning Sun, yang menjadi pusat prostitusi, tetapi juga aktif dalam grup chat yang dioperasikan oleh Jung Joon Young.
Grup chat ini terkenal karena mendistribusikan video seks ilegal yang direkam tanpa persetujuan. Seungri akhirnya dihukum atas sembilan dakwaan, termasuk mediasi prostitusi, perjudian, dan penggelapan dana.
Ia menjalani hukuman penjara selama satu setengah tahun dan kini telah bebas, meski kontroversi terus mengikutinya.
Film dokumenter ini juga memperlihatkan perilaku kasar Seungri terhadap seorang wanita. Dalam video tersebut, ia terlihat meneriaki wanita dan tampak hendak memukulnya sebelum menarik pergelangan tangannya dengan kasar.
Tindakan ini menimbulkan kemarahan di kalangan penggemar K-Pop dan memperdalam kontroversi seputar keterlibatannya dalam skandal ini.
Di sisi lain, Goo Hara, yang merupakan mantan anggota grup KARA juga mengambil peran penting dalam membantu jurnalis untuk menggali informasi mengenai skandal tersebut.
Goo Hara, yang juga menjadi korban rekaman video seks ilegal oleh mantan pacarnya, bekerjasama dengan reporter Kang Kyung Yoon untuk mengungkapkan kebenaran di balik aktivitas ilegal yang dilakukan oleh Jung Joon Young dan teman-temannya.
Dalam dokumenter tersebut diceritakan bahwa Goo Hara secara diam-diam menghubungi Choi Jong Hoon, mantan anggota grup FT ISLAND yang juga anggota grup chat, dan mengumpulkan informasi penting yang membantu penyelidikan.
Keberaniannya dalam menghadapi situasi ini dan kontribusinya dalam penyelidikan sangat dihargai, meskipun dia sendiri mengalami tekanan besar yang akhirnya mengarah pada kematiannya pada November 2019.
Pada saat yang bersamaan, film ini menunjukkan bagaimana pengacara Jung Joon Young berupaya memanipulasi data forensik untuk mengklaim bahwa data dari telepon kliennya tidak dapat dipulihkan.
Selain itu, mereka juga mengancam jurnalis dengan hukuman berat jika tidak ada bukti yang cukup untuk mendakwa Jung Joon Young. Akibat ancaman ini, reporter Kyung Mi terpaksa menarik tuntutannya dan mengeluarkan pernyataan publik bahwa Jung Joon Young tidak bersalah, meskipun kenyataannya berbeda.
Jurnalis Park Hyo Sil yang meliput kasus ini, menceritakan bagaimana dirinya menjadi korban pelecehan online yang parah dan mengalami trauma berat, termasuk dua kali keguguran akibat narasi yang menggambarkan media sebagai penjahat dalam kasus ini.
Ia menegaskan bahwa manipulasi ini menciptakan citra Jung Joon Young sebagai korban tuduhan palsu, yang pada gilirannya merugikan para jurnalis yang mencoba mengungkap kebenaran.
Pada tahun 2019, bukti baru bocor dari telepon Jung Joon Young mengungkapkan pesan dan video eksplisit yang melibatkan selebriti K-Pop lainnya termasuk Choi Jong Hoon, mantan anggota band FT ISLAND.
Pesan-pesan tersebut menunjukkan adanya pelecehan seksual yang sistematis dan dugaan perlindungan dari pihak kepolisian.
Film dokumenter ini menyoroti peran kunci jurnalis Kang Kyung Yoon dalam mengungkapkan skandal ini, meskipun ia menghadapi serangan dan intimidasi yang intens.
Film dokumenter Burning Sun memberikan perspektif baru tentang skandal yang mengguncang industri hiburan Korea Selatan. Ini menunjukkan bagaimana status selebriti yang tampak tak tersentuh mulai runtuh ketika kebenaran terungkap.
Pengungkapan ini mendorong banyak korban untuk maju dan melaporkan pengalaman mereka, yang akhirnya mengarah pada tindakan hukum yang signifikan terhadap para pelaku.
Secara keseluruhan, film dokumenter ini bukan hanya tentang skandal video ilegal dan kejahatan yang melibatkan beberapa selebriti K-Pop, tetapi juga tentang perjuangan dan keberanian Goo Hara dan para jurnlis yang berjuang untuk keadilan.
Meski menghadapi ancaman dan tekanan yang besar, mereka berhasil mengungkap sisi gelap industri hiburan K-Pop dan memberikan suara bagi para korban yang selama ini terabaikan.
CEK BERITA DAN ARTIKEL LAINNYA DI GOOGLE NEWS
Baca Juga
-
Ulasan Buku The Art of Stoicism, Misi Pencarian Makna tentang Kehidupan
-
Fenomena Job Hugging, Tanda Loyalitas atau Karier Stagnan?
-
Mengubah Hobi Jadi Gaya Hidup Sehat Lewat Olahraga Futsal
-
Futsal dan Tren Urbanisasi: Solusi Ruang Terbatas di Lingkup Perkotaan
-
Bukan Sekadar Hobi, Futsal sebagai Investasi Kesehatan Jangka Panjang
Artikel Terkait
-
Review Film 'Howling', Menyelidik Misteri Kasus Pembunuhan Berantai
-
Upaya Maika Monroe Mengejar Pembunuh Berantai di Trailer Terbaru 'Longlegs'
-
Mengubah Keputusan di Masa Lalu Lewat Anime 'Hello World'
-
Potret Cate Blanchett Pakai Dress Bendera Palestina di Cannes Film Festival 2024, Warga +62: Cantik Banget
-
Raup Rp 558 Miliar Sepekan, Film IF Geser Kingdom of the Planet of the Apes di Box Office
Ulasan
-
Ulasan The Price of Confession: Duet Gelap Kim Go Eun dan Jeon Do Yeon
-
4 Tempat Padel di Bandung yang Instagramable, Nyaman, dan Cocok Buat Pemula
-
Di Balik Tahta Sulaiman: Menyusuri Batin Bilqis di Novel Waheeda El Humayra
-
Review Film The Stringer - The Man Who Took the Photo: Menelusuri Jejak Fakta
-
7 Film Indonesia Paling Laris 2025: Animasi, Horor, hingga Komedi
Terkini
-
Mengenal Neophobia: Ketika Rasa Takut pada Hal Baru Menjadi Hambatan
-
Cillian Murphy Diincar Kembali Main dalam Film Ketiga 28 Years Later
-
Lolos ke Semifinal SEA Games 2025, Garuda Muda Harus Ucapkan Terima Kasih kepada Vietnam!
-
Raih 100 M di Usia 19 Tahun, Ini yang Membuat Suli Beda dari Anak Seusianya
-
Richelle Skornicki dan Adegan Dewasa di Pernikahan Dini Gen Z: Antara Akting dan Perlindungan Anak