Selain dikenal melalui para artis atau idol K-pop, negara Korea Selatan juga dikenal sebagai salah satu negara yang memiliki banyak penulis berbakat yang karya-karyanya sudah mendunia dan diterjemahkan ke dalam berbagai bahasa, salah satunya bahasa Indonesia.
Banyak karya Penulis asal Korea Selatan yang buku-bukunya telah diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia dan mendapat sambutan yang hangat serta antusias dari para pembaca Indonesia. Dilansir dari unggahan akun Instagram @gramediadigital, berikut ini adalah beberapa rekomendasi novel dari penulis Korea Selatan yang sudah diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia.
1. Super Star Diary karya Lee Jung Hwa
Rekomendasi yang pertama ini bercerita tentang Park Hong Ah, seorang gadis yang mendadak terkenal karena terlihat skandal dengan aktor Korea bernama Jang Geon Hyeok.
Tidak hanya itu, gadis ini juga mendapat pernyataan cinta saat siaran langsung dari anggota boy group yang tengah naik daun sampai-sampai ia dicap sebagai penggoda pria!
2. Violets karya Kyung Sook Shin
Rekomendasi kedua ada Violets karya Kyung Sook Shin. Menceritakan Oh San Yi, seorang anak yang tidak diinginkan sejak ia lahir, yang harus merasakan kehilangan di sepanjang hidupnya.
Saat usianya 23 tahun, ia bekerja di toko bunga dan bertemu dengan seorang fotografer yang datang untuk memotret bunga violet. Sang fotografer itu ternyata akan mengubah hidupnya secara drastis.
3. The Time We Walk Together karya Lee Kyu Young
Buku yang satu ini akan mengajarkan bahwa semua orang di dunia ini bisa mencintai dengan caranya masing-masing.
Lee Kyu Young mengemas novel grafis ini dengan diawali pertemuan pertama sepasang kekasih yang disajikan dalam sentuhan emosional tentang cinta yang manis dalam kehidupan sehari-hari.
4. XOXO karya Axie Oh
XOXO bercerita tentang Jenniy yang mengabdikan hidupnya untuk bermain dan berlatih selo dengan harapan agar ia bisa diterima di sekolah musik impiannya.
Namun, semuanya berubah ketika ia bertemu dengan seorang pria tampan nan misterius, berujung Jenny tidak bisa memilih antara masa depan atau manisnya cinta.
5. Tangerine Green karya Cho Nam Joo
Rekomendasi terakhir buku dari penulis Korea ini bercerita tentang 4 sahabat yang mengikuti klub film di SMP dengan masalah mereka masing-masing yang beragam.
Hingga pada akhirnya, keempat sahabat ini memutuskan untuk berlibur ke Pulau Jeju dan mengucapkan janji impulsif yang mungkin akan mengubah masa depan.
Itulah lima rekomendasi novel dari penulis asal Korea Selatan yang bisa kamu baca. Siap jalan-jalan ke Korea lewat buku-buku seru ini?
Cek berita dan artikel lainnya di GOOGLE NEWS
Baca Juga
-
Ikuti Perjalanan Hampa Kehilangan Kenangan di Novel 'Polisi Kenangan'
-
3 Novel Legendaris Karya Penulis Indonesia, Ada Gadis Kretek hingga Lupus
-
Geram! Ayu Ting Ting Semprot Netizen yang Hujat Bilqis Nyanyi Lagu Korea
-
Haji Faisal Akui Sempat Syok dengan Konten Atta Halilintar yang Disebut Netizen Sentil Fuji
-
Outfit Bandara Seowon UNIS Jadi Sorotan, K-netz Perdebatkan Usia Debut
Artikel Terkait
-
Berapa Usia Moon Gabi, Model yang Punya Hubungan dengan Jung Woo Sung
-
Inspiratif! Ulasan Buku Antologi Puisi 'Kita Hanya Sesingkat Kata Rindu'
-
Novel Bungkam Suara: Memberikan Ruang bagi Individu untuk Berpendapat
-
4 Rekomendasi Lagu Romantis Jadul Milik Justin Bieber, Ada Tema Natal!
-
Belajar Merancang Sebuah Bisnis dari Buku She Minds Her Own Business
Ulasan
-
Review Film Heretic, Hugh Grant Jadi Penguji Keyakinan dan Agama
-
Inspiratif! Ulasan Buku Antologi Puisi 'Kita Hanya Sesingkat Kata Rindu'
-
Review Film Totally Killer: Mencari Pembunuh Berantai Ke Masa Lalu
-
Review Film Aftermath, saat Terjadi Penyanderaan di Jembatan Boston
-
Review Film 'Satu Hari dengan Ibu' yang Sarat Makna, Kini Tersedia di Vidio
Terkini
-
3 Rekomendasi Two Way Cake Lokal dengan Banyak Pilihan Shade, Anti-Bingung!
-
4 Daily OOTD Simpel nan Modis ala Chae Soo-bin untuk Inspirasi Harianmu!
-
3 Peel Off Mask yang Mengandung Collagen, Bikin Wajah Glowing dan Awet Muda
-
4 Rekomendasi Lagu Romantis Jadul Milik Justin Bieber, Ada Tema Natal!
-
Gadget di Tangan, Keluarga di Angan: Paradoks Kemajuan Teknologi