'Joined at the Joints' karya Marissa Eller mengisahkan tentang Ivy, seorang remaja berusia 17 tahun yang harus menghadapi penyakit arthritis remaja. Selama musim panas, Ivy lebih memilih menghabiskan waktu di rumah menonton acara memasak di televisi dibandingkan berinteraksi dengan orang lain, karena hal ini membuatnya merasa lebih nyaman dan tidak memicu kecemasan sosialnya.
Namun, ibunya dan saudara perempuannya yang juga menderita penyakit kronis memiliki rencana lain. Mereka berusaha agar Ivy keluar dari rumah dan bergabung dengan kelompok dukungan.
Di kelompok dukungan ini, Ivy bertemu dengan Grant, seorang remaja yang tampan dan juga menderita penyakit yang sama. Grant memiliki pesona yang unik dengan rambut acak-acakan dan sikap yang selalu siap mendukung.
Pertemuan mereka langsung menciptakan ikatan khusus, karena mereka sama-sama memahami dunia satu sama lain yang penuh dengan tantangan akibat penyakit kronis.
Namun, meski Grant memahami rasa sakit yang dialami Ivy, itu tidak serta merta membuat rasa sakit tersebut hilang. Ivy terus berjuang dengan rencana pengobatan, manajemen gejala, dan advokasi medis untuk dirinya sendiri.
Semakin sulit bagi Ivy untuk tampil seolah-olah tidak merasakan sakit, dan ia harus memutuskan apakah akan terus mempertahankan fasadnya atau mulai membuka diri.
Marissa Eller berhasil menyajikan cerita romansa yang manis dan penuh kejujuran, dengan humor yang cerdas dan penuh hati. Novel ini tidak hanya menceritakan tentang cinta, tetapi juga tentang pentingnya dukungan keluarga dan komunitas dalam menghadapi penyakit kronis.
Ivy dan Grant harus menjalani berbagai ujian dalam hubungan mereka, dari penyesuaian dengan gejala penyakit hingga tantangan emosional yang mereka hadapi bersama.
Salah satu aspek yang paling saya sukai dari novel ini adalah hubungan Ivy dengan keluarganya. Keluarga Ivy digambarkan dengan penuh kasih sayang dan perhatian, dengan detail-detail kecil yang membuat karakter mereka begitu hidup. Setiap anggota keluarga memiliki peran penting dalam mendukung Ivy, baik dalam hal emosional maupun praktis.
Ulasan saya, Joined at the Joints adalah novel yang menggugah dan menyentuh hati, menampilkan perjuangan remaja yang hidup dengan penyakit kronis dan mencari arti cinta sejati.
Penulis menggambarkan tantangan yang dihadapi Ivy dengan sangat realistis, membuat pembaca dapat merasakan empati dan turut bersorak untuk Ivy dan Grant. Novel ini sangat saya rekomendasikan untuk siapa saja yang mencari cerita yang menginspirasi dan penuh makna.
CEK BERITA DAN ARTIKEL LAINNYA DI GOOGLE NEWS
Baca Juga
-
Ulasan Novel Blinded, Perjalanan Penyembuhan Diri dari Eksploitasi
-
Perebutan Kesempatan dalam Novel Enam Mahasiswa Pembohong
-
Ulasan Novel Celestial Alphas, Saat Pengkhianatan Mengubah Segalanya
-
Rahasia dan Petualangan Mistis dalam Novel Ghost Roast
-
Kisah Rivalitas yang Berujung Romantis dalam Novel "Beg, Borrow, or Steal"
Artikel Terkait
-
Ulasan Novel Drupadi: Rekonstruksi Mahabharata dan Citra Istri Lima Pandawa
-
Ulasan Novel Animal Farm karya George Orwell: Revolusi Menjadi Tirani
-
Ulasan Novel 1984 karya George Orwell: Kengerian Dunia Totalitarian
-
Review Novel 'Perjalanan Menuju Pulang': Pulang Tak Selalu Soal Rumah
-
Ulasan Novel Pulang Karya Leila S. Chudori: Sejarah Kelam Indonesia
Ulasan
-
Review Film Twisters: Lebih Bagus dari yang Pertama atau Cuma Nostalgia?
-
Review Film 'Pabrik Gula': Teror Mistis di Balik Industri Gula Kolonial
-
Ulasan Film Split: Memahami Gangguan Kepribadian Ganda (DID)
-
Review Film High Rollers: Antara Cinta dan Misi Mustahil di Meja Perjudian
-
Ulasan Novel Drupadi: Rekonstruksi Mahabharata dan Citra Istri Lima Pandawa
Terkini
-
Sinopsis Film Streaming, Mengulas Kasus Kriminal yang Belum Terpecahkan
-
Selamat! Ten NCT Raih Trofi Pertama Lagu Stunner di Program Musik The Show
-
Arne Slot Soroti Rekor Unbeaten Everton, Optimis Menangi Derby Merseyside?
-
AI Mengguncang Dunia Seni: Kreator Sejati atau Ilusi Kecerdasan?
-
Mathew Baker Nyaman di Tim, Kode Timnas Indonesia Berprestasi di Piala Asia U-17?