Siapa yang tak pernah merasa terombang-ambing oleh tuntutan dewasa? Suara Kayu berhasil merangkum perasaan itu dalam lagu Dewasa Itu Berat yang dirilis pada bulan Juli yang lalu. Liriknya yang sederhana, tetapi menusuk kalbu sukses membedah lapisan-lapisan emosi yang sering kita pendam.
Lagu ini bagaikan pelukan hangat bagi mereka yang tengah berjuang mencari jati diri di tengah hiruk pikuk kehidupan. Setiap baitnya adalah cerminan dari pengalaman universal yang kita alami, dari beban tanggung jawab hingga kerinduan akan masa lalu yang indah.
Dulu, menjadi dewasa adalah impian yang begitu indah. Bayangan tentang kebebasan, kemandirian, dan tanpa batas waktu seolah membungkus manis masa kecil. Namun, seiring bertambahnya usia, mimpi itu perlahan memudar. Realita dewasa ternyata jauh lebih kompleks daripada yang pernah dibayangkan. Beban tanggung jawab, tekanan sosial, dan tuntutan hidup sehari-hari menggantikan euforia masa muda. Kebebasan yang dulu diimpikan kini terasa seperti sebuah ilusi, tergantikan oleh rutinitas yang tak berujung.
Kehidupan ini memang penuh ironi. Saat kecil, kita begitu mendambakan kedewasaan, tetapi ketika dewasa, kita justru merindukan kesederhanaan masa kecil. Perbedaan antara ekspektasi dan realitas ini seringkali membuat kita merasa kecewa dan kehilangan. Namun, di balik semua kesulitan ini, ada juga keindahan yang tak ternilai. Dewasa adalah sebuah perjalanan yang penuh pembelajaran dan penemuan diri.
Jika ditafsirkan lebih dalam, lagu ini ternyata tidak hanya secara eksplisit sesuai dengan liriknya. Suara Kayu seolah hendak menyibak kembali kenangan dan realitas kehidupan yang barangkali tidak terlalu banyak memakan perhatian dari orang dewasa saat ini. Kesibukan dan rutinitas biasanya lebih banyak mengambil peran dalam gelombang emosi orang dewasa. Dalam hiruk pikuk kehidupan modern, kita seringkali lupa akan hal-hal kecil yang berharga, seperti kasih sayang keluarga dan keindahan momen bersama. Lagu ini menjadi pengingat bagi kita untuk kembali merenung dan menghargai hal-hal sederhana dalam hidup.
Lirik lagu Dewasa itu Berat oleh Suara Kayu
Dewasa itu Berat
Seperti baru kemarin
Kau sisir rambut lusuhku
Merengek tanpa hal yang pasti
Kau jaga duniaku
Kini kumulai mengerti
Apa yang sudah kau lewati
Hadapi tragis
Kucoba tersenyum manis
Sedikit demi sedikit bertambah kuat
Walau hati menangis ku berlagak hebat
Sedikit demi sedikit perlahan terima
Ku bisa bahagia walau dewasa itu berat
Teringat masa lalu
Kau ajarku bahagia
Sedikit demi sedikit bertambah kuat
Walau hati menangis ku berlagak hebat
Sedikit demi sedikit perlahan terima
Ku bisa bahagia walau dewasa itu berat
Si kecilmu sudah dewasa
Bait-bait awal lagu ini membawa kita kembali ke masa kecil, ketika kita begitu manja dan bergantung pada kasih sayang orang tua. Citra seorang ibu yang menyisir rambut anaknya dengan penuh kasih sayang menggambarkan ikatan batin yang kuat dan perlindungan tanpa syarat yang diberikan oleh orang tua.
Lirik "Merengek tanpa hal yang pasti" pun merefleksikan sifat kekanak-kanakan kita yang seringkali menuntut tanpa alasan jelas, tanpa sadar akan segala upaya yang telah dilakukan orang tua untuk memenuhi keinginan kita. Ungkapan "Kau jaga duniaku" kemudian menegaskan peran sentral orang tua sebagai pelindung dan pembimbing kita dalam menjalani kehidupan.
Bait kedua membawa kita pada refleksi diri yang lebih dalam. Ungkapan "Kini kumulai mengerti" menyadarkan kita akan perjalanan panjang dan pengorbanan yang telah dilakukan orang tua. Kita mulai memahami arti kasih sayang yang tulus dan perjuangan hidup yang sebenarnya. Lirik "Apa yang sudah kau lewati" semakin menegaskan betapa banyak suka duka yang telah dilalui orang tua demi kebahagiaan anak-anaknya.
Realitas hidup yang penuh tantangan pun digambarkan dalam lirik "Hadapi tragis", yang mengingatkan kita bahwa kehidupan tidak selalu berjalan mulus. Namun, di tengah segala kesulitan, kita diajak untuk tetap bersyukur dan menunjukkan wajah ceria melalui lirik "Kucoba tersenyum manis".
Bait selanjutnya sebagai inti dari lagu ini menggambarkan perjuangan dalam menghadapi kerasnya kehidupan. Kata-kata "Sedikit demi sedikit bertambah kuat" menggambarkan proses pendewasaan yang tidak instan, melainkan membutuhkan waktu dan usaha. Meskipun hati seringkali merasa terluka dan rapuh, tetapi kita berusaha untuk tetap tegar dan menunjukkan sisi terkuatnya.
Kalimat "Walau hati menangis ku berlagak hebat" menunjukkan adanya pertentangan antara perasaan batin dan pencitraan diri di luar. Namun, seiring berjalannya waktu, akhirnya kita mampu menerima kenyataan hidup dan menemukan kebahagiaan kita sendiri, seperti yang tersirat dalam kalimat "Ku bisa bahagia walau dewasa itu berat".
Lagu Dewasa itu Berat dari Suara Kayu berhasil menyentuh relung hati pendengar dengan lirik yang sederhana, tetapi sarat makna. Melalui lagu ini, kita diajak untuk merenung tentang perjalanan hidup dan segala kompleksitas yang menyertainya. Dalam era modern yang serba cepat ini, pesan tentang pentingnya pertumbuhan pribadi dan penerimaan diri menjadi semakin relevan.
Suara Kayu berhasil mengemas tema dewasa dengan cara yang begitu relatable sehingga pendengar dapat terhubung secara emosional dengan setiap liriknya. Lagu ini tidak hanya menjadi sebuah karya musik yang indah, tetapi juga menjadi teman bagi mereka yang sedang berjuang untuk menemukan jati diri dan makna hidup.
Baca Juga
-
Beradu dengan Realitas, Magang Unpaid adalah Sisi Terselubung Perbudakan?
-
S Line, Garis Merah Menguak Jejak Seksual: Kok Malah Jadi Tren?
-
Fenomena Kondangan Akademik: Dulu Dukungan, Kini Kayak Arisan Sosial?
-
Belajar Hidup dari Anak Kos, Tamat 1000 Pelajaran Hidup di Kota Orang
-
Aturan Cuma Buat Rakyat? Menggugat Hak Istimewa Rombongan Pejabat di Jalan Raya
Artikel Terkait
-
RIIZE Combo: Seseorang yang Membuat Bangkit setelah Dijungkirbalikkan Dunia
-
Azalea Rilis Single Bertajuk 'Play Pretend', Tentang Keputusasaan dalam Hubungan Toxic
-
Fry bersama Sekar Astiari Merilis Single 'About You', Kisahkan Cinta Pandangan Pertama
-
Maiya Hadirkan 'Fool For Love', Gambaran Kegilaan Romantis dalam Musik Dance Pop
-
Tertawakan Tragedi Kehidupan, Lomba Sihir Merilis 'Tak Ada Waktu Tepat Untuk Berita Buruk'
Ulasan
-
Ulasan Buku Cantik itu Ejaannya Bukan Kurus: Kiat Pede Meski Bertubuh Gemuk
-
Ulasan Novel A Man: Mengungkap Identitas Kasus Kematian Palsu
-
Ulasan Novel Heart Block: Membiarkan Perasaan Datang secara Alami
-
Ulasan Buku Teething: Mengurai Luka Keluarga dan Cinta Bersama Puisi
-
Persahabatan Gadis Korea-Jepang di Era Politik dalam Novel Shoko's Smile
Terkini
-
Bintangi The Savant, Jessica Chastain Siap Bongkar Kejahatan di Dunia Maya
-
4 Gaya Girly Street Style ala Roh Jisun Buat Inspirasi Daily Outfit-mu!
-
5 Rekomendasi Film Baru Sambut Akhir Pekan, Ada The Fantastic Four: First Steps
-
Pol Espargaro Komentari Performa Pecco Bagnaia: Dia Terlihat Tidak Nyaman
-
Menang Telak Lawan Arema, Performa Persija Jakarta Lampaui Ekspektasi