Buku nonfiksi itu seru karena memberi kita pengetahuan baru tentang dunia nyata. Nggak seperti novel, buku nonfiksi fokus pada fakta dan kenyataan, dari biografi orang terkenal, panduan praktis, hingga sejarah atau sains. Bacanya bikin kita lebih paham tentang berbagai topik, bahkan yang sebelumnya tidak kita kenal. Buku ini juga bisa jadi inspirasi, apalagi kalau isinya tentang pengalaman hidup seseorang atau penemuan penting. Meski kadang terasa berat, buku nonfiksi justru bikin kita berpikir lebih dalam. Jadi, buat kamu yang pengen belajar atau menambah wawasan, buku nonfiksi bisa jadi pilihan yang tepat buat dibaca.
'Friends, Lovers, and the Big Terrible Thing' adalah memoir yang jujur dan emosional dari Matthew Perry, aktor yang dikenal lewat perannya sebagai Chandler Bing dalam serial 'Friends'. Dalam buku ini, Perry membuka sisi gelap kehidupannya yang penuh dengan perjuangan melawan kecanduan, depresi, dan tantangan yang dia hadapi selama bertahun-tahun di balik gemerlapnya dunia hiburan. Buku ini dirilis pada November 2022 dan langsung mendapat banyak perhatian, terutama dari para penggemar 'Friends' dan mereka yang penasaran dengan kehidupan pribadi sang aktor.
Sinopsis Cerita Buku 'Friends, Lovers, and the Big Terrible Thing' karya Matthew Perry
Buku ini dimulai dengan kisah Matthew Perry sejak masa kecilnya. Perry mengungkapkan bahwa dia sudah mulai berjuang dengan perasaan ketidakamanan sejak usia muda, terutama karena dinamika keluarganya yang rumit. Karir aktingnya mulai naik ketika ia bergabung dengan serial komedi legendaris 'Friends', namun di balik popularitasnya sebagai Chandler Bing, Perry diam-diam bergulat dengan kecanduan alkohol dan obat-obatan.
Perry menjelaskan dengan sangat jujur tentang bagaimana kecanduannya menghancurkan berbagai aspek dalam hidupnya, termasuk hubungan dengan teman, keluarga, dan kekasih. Dia berbicara tentang rehabilitasi, kambuh berkali-kali, serta upaya tanpa henti untuk mencapai kesembuhan. 'The Big Terrible Thing' yang ia maksud adalah kecanduan yang terus menghantuinya, meskipun dari luar kehidupannya tampak sempurna. Buku ini diakhiri dengan refleksi tentang usahanya untuk hidup lebih sehat dan membangun kehidupan yang lebih baik di tengah-tengah tantangan tersebut.
Ulasan Buku 'Friends, Lovers, and the Big Terrible Thing' karya Matthew Perry
'Friends, Lovers, and the Big Terrible Thing' adalah buku yang sangat menyentuh, karena Perry menulis dengan kejujuran brutal tentang perjuangan hidupnya. Banyak bagian dari buku ini yang menyedihkan dan menggugah emosi, terutama ketika Perry menjelaskan betapa besar pengaruh kecanduan dalam hidupnya, serta bagaimana hal itu mengubah hubungannya dengan orang-orang di sekitarnya.
Namun, Perry juga menyelipkan humor di dalam narasinya—sesuai dengan kepribadiannya yang dikenal lucu—sehingga meskipun topik yang dibahas berat, pembaca tetap bisa merasakan sisi ringan dari ceritanya. Penggemar 'Friends' mungkin akan tertarik dengan banyak cerita di balik layar selama masa produksinya, tetapi inti dari buku ini adalah tentang perjalanan pribadi Perry melawan kecanduan.
Kekuatan utama buku ini adalah ketulusan Perry dalam menceritakan hal-hal yang mungkin sulit bagi kebanyakan orang untuk diakui secara publik. Perry tidak mencoba menyembunyikan rasa sakitnya, dan justru inilah yang membuat bukunya terasa sangat autentik.
Sebagai buku yang baru dirilis, 'Friends, Lovers, and the Big Terrible Thing' belum mendapatkan banyak penghargaan formal, namun respons publik terhadap buku ini sangat positif. Banyak yang memuji Perry atas keberaniannya untuk berbicara tentang perjuangan pribadi dan kecanduannya.
'Friends, Lovers, and the Big Terrible Thing' adalah memoar yang menyentuh, penuh dengan refleksi mendalam dan humor yang gelap. Matthew Perry membuka jendela ke kehidupan pribadinya, memberikan pelajaran tentang kecanduan, pemulihan, dan pentingnya mencari bantuan. Buku ini tidak hanya akan menarik bagi penggemar 'Friends', tetapi juga bagi siapa pun yang tertarik dengan kisah perjuangan melawan kecanduan dan upaya untuk bangkit dari masa-masa sulit.
BACA BERITA ATAU ARTIKEL LAINNYA DI GOOGLE
Baca Juga
-
Ulasan Buku 'A Time For Mercy', Menekuni Semesta Kepolisian yang Unik
-
Ulasan Buku 'The Light We Carry', Persepsi dari Perempuan Afrika-Amerika
-
Ulasan Buku 'Ready Player Two'; Teknologi Masa Kini yang Semakin Canggih
-
Ulasan Buku 'Fairy Tale', Kekuataan Horror yang Bikin Bulu Kuduk Merinding
-
Ulasan Buku 'A World Curiosities: Memasuki Era Dunia Detektif Profesional
Artikel Terkait
-
Ulasan Film Raatchasan: Mengungkap Pelaku Pembunuh Berantai Para Remaja
-
Ulasan Buku 'Seseorang di Kaca', Refleksi Perasaan terhadap Orang Terkasih
-
Heboh Beredar Buku Gibran The Next President, Effendi Gazali: Waktunya Terburu-buru, Harusnya Sabar Saja
-
Resensi Novel Lari dari Pesantren: Sebuah Renungan dari Kisah Dua Santri
-
Ulasan Film The Blackout: Pemadaman Listrik Misterius di Seluruh Bumi
Ulasan
-
4 Toko Kain Lokal Terbaik, Temukan Kain Impianmu di Sini!
-
Ulasan Buku Hal-Hal yang Boleh dan Tak Boleh Kulakukan, Kunci Hidup Bahagia
-
Ulasan Film Raatchasan: Mengungkap Pelaku Pembunuh Berantai Para Remaja
-
Ulasan Buku 'Seseorang di Kaca', Refleksi Perasaan terhadap Orang Terkasih
-
Resensi Novel Lari dari Pesantren: Sebuah Renungan dari Kisah Dua Santri
Terkini
-
3 Film Korea yang Dibintangi Song Kang Ho, Ada Sporty hingga Mendebarkan
-
Indonesia dan Lunturnya Budaya Malu, dari "Jam Karet" hingga Korupsi
-
4 Tips OOTD Rok ala Zara Adhisty yang Girly Abis, Cocok Buat Hangout!
-
TVXQ Resmi Merilis Album Perayaan Debut 20 Tahun di Jepang Bertajuk 'Zone'
-
3 Pemain Kunci Timnas Jepang yang Perlu Diwaspadai, Ada Eks-Inter Milan