I Don't Fire Myself, film Korea bergenre drama karya sutradara Lee Tae Gyeom. Film ini rilis perdana pada Januari 2021 dengan Yoo Da In dan Oh Jung Se sebagai pemeran utama.
Kisahnya tentang perjalanan Jeong Eun (Yoo Da In), pekerja kantoran wanita yang kompeten dalam menghadapi diskriminasi hebat di perusahaan, tempatnya bekerja.
Ulasan Film I Don't Fire Myself
Wanita dan bagaimana dunia kerja merespon eksistensinya, begitu kiranya premis cerita dari film dengan narasi yang kuat dan meaningful satu ini. Di menit-menit pertama, kita langsung dihadapkan pada persoalan yang kemudian menjadi mula untuk tokoh protagonis kita berlelah-lelah pada babak-babak selanjutnya. Permulaan yang cukup mengena dan membuat saya bersemangat untuk mengikuti kelanjutan kisahnya.
Selanjutnya, cerita bergerak pada situasi yang memojokkan tokoh protagonis, di mana ia menjadi target "pen-depak-an" terselubung oleh perusahaan, tempat ia bekerja. Ironi yang saya rasa cukup dekat dengan realita! Menariknya, meski telah dipojokan sampai mentok, tokoh protagonis kita yang gigih tak serta merta mengaung, melakukan protes ataupun mengajukan tuntutan.
Ia dengan gagah berani mengikuti aturan main perusahaan, meski dengan kesadaran penuh mengetahui maksud kebijakan perusahaan terhadapnya. Baginya itu adalah pertarungan untuk membuktikan tekadnya untuk tidak menyerah, mengajukan pengunduran diri sebagaimana maksud terselubung perusahaan terhadap pekerja perempuan sepertinya. Dan itu sih yang membuat karakter protagonis film ini menarik dan memicu antusias untuk mengikuti sepak terjangnya.
Pada babak-babak selanjutnya, tepat di mana ia bertemu dengan Seo Choong Sik (Oh Jung Se), alur cerita bergerak dalam balutan diskriminasi gender super serius yang membuat kita mengakui kekuatan tekad tokoh utama kita, Jeong Eun (Yoo Da In).
Namun, meski demikian secercah harapan juga muncul seiring tumbuhnya hubungan kerja yang sportif antara Jeong Eun dan Seo Choong Sik di babak ini. Interakasi Jeong Eun yang gigih dan Seo Choong Sik, rekan kerja sportif di sini mengubah atmosfer cerita menjadi penuh kedamaian untuk barang sebentar.
Pada akhirnya, I Don't Fire My Self memberi akhir yang cukup emosinal, di mana tokoh utama kita, Jeong Eun diganjar sepadan atas kegigihannya, tanpa mengabaikan kenyataan pahit yang mengelilinginya dan beberapa orang lain di sekitarnya.
Dengan demikian, dapat disimpulkan kalau ini adalah film berlatarkan dunia kerja yang secara tajam menyorot isu ketidakadilan sosial termasuk diskriminasi gender dan eksploitasi tenaga kerja, tentunya dengan balutan narasi cerita yang kuat dan meaningful abis!
CEK BERITA DAN ARTIKEL LAINNYA DI GOOGLE NEWS
Baca Juga
-
Ulasan Film Hitman 2: Hadirkan Narasi dan Aksi Lebih Menantang!
-
Ulasan Film The Noisy Mansion, Misteri di Balik Teror Bising Dini Hari
-
Ulasan YADANG: The Snitch, Film Aksi Kriminal Korea Terbaik Sepanjang 2025
-
The Old Woman with the Knife, Film Laga Solid dengan Karakter yang Impresif
-
3 Film Korea Beragam Genre Tayang Bulan Juli, Wajib Masuk Watchlist Kamu!
Artikel Terkait
-
Daniel Radcliffe Bagikan Kisah Pertemuan Pertama dengan Aktris Maggie Smith
-
3 Film Jepang Dibintangi Hideaki Ito, Terbaru Ada Previously Saved Version
-
Review Film Tulang Belulang Tulang, Menariknya Mangokal Holi dalam Tradisi Batak
-
Syuting Film Nobody 2 Garapan Timo Tjahjanto Resmi Selesai, Kapan Tayang?
-
Film Pulau Hantu 2024 Siap Tayang, Kini Ungkap Asal Usul Hantunya Menganga
Ulasan
-
Novel Behind Closed Doors: Sandiwara Mengerikan dalam Kehidupan Pernikahan
-
Novel Turning Seventeen: Kehidupan Remaja yang Kompleks dan Penuh Rahasia
-
Ulasan Buku Timeboxing: Atur Waktu di Era Digital Biar Hidup Nggak Chaos
-
Rumah Rindu: Saat Hati Perempuan Menjadi Medan Pertarungan Moral
-
Merasa Lelah? 4 Buku Kesehatan Mental Ini Siap Temani Kamu Pulihkan Diri
Terkini
-
Dari Barbie Sampai Wednesday: 10 Ide Kostum Halloween 'Matching' Paling Viral
-
Bukan Selamat, Rumah Presiden Prabowo Diserbu Karangan Bunga Berisi Sindiran Tajam
-
CORTIS Tunjukkan Performa Stabil di Billboard 200 untuk COLOR OUTSIDE THE LINES
-
Pandai Minta Maaf, tapi Nggak Pandai Berubah, Cermin Budaya Kita?
-
Tumbuh dengan Parenting VOC, Ternyata Tidak Seburuk Itu